PUASA di bulan Ramadhan adalah kewajiban bagi umat Islam. Selama sebulan penuh umat Islam menahan dari makan dan minum sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Puasa bagi sebagian orang kerap membawa masalah. Salah satunya adalah bau mulut berlebih. Padahal Allah SWT telah menjanjikan bahwa bau mulut orang yang berpuasa adalah lebih wangi dari minyak kesturi.
Sebenarnya, bau mulut dengan aroma yang tidak sedap selama puasa adalah hal biasa, karena perut tidak mendapatkan asupan makanan atau minuman. Namun bagi sebagian orang, hal ini menjadi suatu persoalan, karena bisa mengurangi rasa percaya diri. Berikut adalah beberapa tips yang dikutip dari medicastore.com bagi Anda yang ingin menghilangkan bau mulut berlebih saat berpuasa :
- Hindari menyantap hidangan yang beraroma ‘tajam’ seperti petai, jengkol, atau bawang mentah pada saat bersantap sahur.
- Selesai makan sahur, minum air putih banyak-banyak.
- Menggosok gigi dan menyikat lidah setelah makan dan menjelang tidur. Permukaan lidah yang tak rata memungkinkan adanya sisa makanan tersangkut di sana.
- Berkumur dengan larutan khusus (antiseptik) untuk menghilangkan bau mulut.
- Di lingkungan keluarga Arab ada kebiasan mengunyah sejumput adas manis sehabis makan. Setelah dikunyah dan disisip airnya, ampasnya dibuang. Aroma adas manis yang harumnya mirip aroma obat batuk benar-benar ‘pencuci mulut’ yang bisa diandalkan saat puasa.
- Sahur dengan menu sayuran tumis atau sayur bening dan ditutup dengan semangkuk buah segar.
- Air rebusan daun sirih dapat digunakan untuk berkumur setelah makan sahur. Air rebusan sirih berfungsi sebagai antibakteri penyebab bau mulut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar