Rabu, 10 Juli 2013

Sketsa Komunitarianisme

penguasa

Rakyat adalah bagian dari pemerintah dan pemerintah adalah bagian dari rakyat. Konsep ideal yang selalu diagungkan dalam ranah pemberdayaan. Di mana satu kata berdaya dan sejahtera mampu disandingkan saat pemerintah memposisikan rakyat benar pada tempatnya sesuai hak dan kewajibannya. Dan pemerintah diposisikan rakyat sesuai pula pada tempat atas hak dan kewajibannya. Unsur dan prinsip keselarasan di bangun sebagai pondasi awal keseimbangan.

Jika anak sekolah setiap harinya diberikan pendidikan yang berkualitas, dalam pilahan jam demi jam  pelajaran hingga mereka pada tingkat akhir diuji dengan standar nilai dan ujian yang cukup membebani.  Semua itu berhenti pada satu muara khusus, untuk menilai seberapa besar kualitas mereka selaku pelajar. Senada dengan yang sering dijalankan oleh rakyat di negeri ini, bukan pada tahapan pemberian pendidikannya, namun lebih pada substansi bagaimana kualitas dari pemimpin mereka dalam memimpin dan melayani. Kualitas pemerintah sudah layaknya diuji.

Tidak ada pungkiran, bahwa pemerintah memang ada untuk menjadi pelayan dari rakyat. Sehingga setiap lini kebutuhan, rakyat memiliki harapan untuk dicukupi oleh pelayanannya. Realisasi di lapangan masih jauh panggang dari api. Pemerintah sedang sibuk dengan agenda pribadinya hingga terlupa pada amanah yang dibebankan dari pemberi, rakyat.

Hingga layaknya lilin yang sudah didekati api, tersulutlah sudah emosi dan puncak kegeraman mereka. Kekayaan negara yang harusnya mereka nikmati dalam rangka kesejahteraan tapi hilang berbelok dan terbelokkan ke wakil mereka. Ke pelayan – pelayan mereka. Majikan yang seharusnya diagungkan, kini nyatanya sudah rendah seperti sampah yang dihinakan. Puncak kemarahan sudah patut dikobarkan.

Sisi lain untuk membuka mata optimis masih harus dikumandangkan, seiring mengevaluasi juga sudah waktunya untuk membenahi. Seiring teriak-teriak juga sudah masanya untuk bertindak. Bertindak kooperatif dan sinergis. Menuntut pemerintah tangkas dengan kerja atas tanggung jawabnya, namun di lain sisi rakyat juga memeras keringat memelihara kehidupannya. Karena tidak akan pernah ada kesejahteraan yang diberikan cuma-cuma.

Jika sepakat pada yang demikian, maka pikiran dari para penganut komunitarianisme  menentang ide bahwa pemerintah yang seharusnya bertanggungjawab akan pembangunan, tetapi mereka lebih percaya bahwa program pembangunan yang paling efektif dan bertahan lama adalah yang diciptakan oleh masyarakat itu sendiri.

Setidaknya satu langkah saling memahami, memberi definisi yang lebih berarti. Salam!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar