Selasa, 11 Juni 2013

E-KTP Mind Control dan Illuminati?

“e-KTP itu tidak mudah rusak. e-KTP tidak boleh difotokopi adalah untuk mencegah kerusakan dan pelayanan prima kepada masyarakat betul-betul terwujud. Sebenarnya tidak perlu fotokopi, ini perubahan mendasar di negara kita, mengubah mindset. Karena dengan fotokopi sangat mudah dipalsukan!

Akhir-akhir ini banyak orang membicarakan tentang e-KTP, apalagi setelah Mendagri mengeluarkan surat edaran tentang tak bolehnya e-KTP di steples hingga tak boleh di fotokopi dan masalah itu membuat rakyat makin bingung. Kini kami akan membahasnya dari e-KTP hingga identitas diri yang lebih canggih ke masa yang akan datang, yaitu mengenai pengumpulan data diri dan identitas pribadi secara tuntas.

e-KTP (Kartu Tanda Penduduk elektronik), merupakan Kartu Tanda Penduduk yang di buat secara elektronik, dalam artian baik dari segi fisik maupun penggunaan berfungsi secara komputerisasi. e-KTP didesain dengan metode autentikasi dan pengamanan data tinggi. Hal ini dapat dicapai dengan menanamkan chip di dalam kartu yang memiliki kemampuan autentikasi, enkripsi dan tanda tangan digital.



Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi

Isyu yang terus berkembang akibat tidak bolehnya e-KTP di staples dan difotokopi makin membuat masyarakat bingung. Untuk itulah kami berusaha untuk bisa memberi penjelasan kepada masyarakat yang makin kebingungan.

Beberapa diantara mereka bahkan sudah mengaku pernah berkali-kali e-KTP miliknyadifotokopi, bahkan sudah ada yang distreples dan mengakibatkan e-KTP menjadi berlubang.

Pihak departemen dalam negeri juga telah menyatakan bahwa selain hanya bisa difotokopi sekali untuk keamanan chip, e-KTP juga tidak boleh di staples. Penegasan tersebut tertuang dalam surat Edaran Menteri Dalam Negeri No 471.13/1826/SJ tentang e-KTP.

Pernyataan tersebut dirasa aneh oleh hampir semua orang, tak masuk akal, tak masuk logika. Mungkin untuk masalah tidak boleh distaples masyarakat bisa mengerti, karena dengan distaples akan mengakibatkan e-KTP menjadi berlubang-lubang. Namun untuk tidak boleh difoto kopi hanya karena ada chip atau perangkat keras berupa mikro chip yang berguna untuk menyimpan data, tidak relevan. Lalu akan timbul pertanyaan, mengapa tidak boleh difotokopi?

Didalam surat edaran Menteri Dalam Negeri dinyatakan dalam surat edarannya. Berikut isi lengkap surat edaran Mendagri No 471.13/1826/SJ, tentang Pemanfaatan e-KTP dengan Menggunakan Card Reader

jelas sekali bahwa data didalam e-KTP hanya dapat dilihat melalui card reader, yaitu sebuah alat interface yaitu alat elektronik yang dapat mendetaksi data antar hardware, dalam hal ini yang dapat mendeteksi data dari e-KTP tersebut.

Namun salah jika pihak Mendagri hanya membuat suat edaran seperti itu tanpa penjelasan detail. Tidak semua rakyat dan warga mempunyai IQ dan inteligensia yang rata-rata kelas menengah / medium keatas. Dalam masyarakat yang heterogen, surat edaran yang kurang penjelasan tersebut akan langsung “dimakan” oleh masyarakat yang didominasi orang awam tanpa “diolah” atau dipikir lebih lanjut.

Micro Chip dalam e-KTP

e-KTP adalah KTP yg dilengkapi dgn contactless chip berisi biodata, tanda tangan, pas photo & sidik jari telunjuk kanan & kiri penduduk yang bersangkutan. “chip” pada e KTP pada dasarnya hampir mirip dengan chip yang ada pada memori komputer, memori flasdisk, memori kartu HP dan lain-lain.


Bahan fisik chip yang tipis seperti kertas didominasi oleh silikon dan jenis plastik, tidak tahan panas, korosi, basah atau lembab serta dapat rusak akibat patah, sobek dan jenis pengrusakan fisik lainnya.

Namun kelemahan-kelemahan itu tiada artinya, setelah micro chip jenis ini selalu berada di dalam sebuah kartu yang solid dan micro chip ini secara otomastis sangat terlindungi, menjadi lebih tahan panas, tahan air atau basah, tahan banting, tahan korosi, tahan sobek atau patah, karena chip berada didalam lapisan kartu yang bersangkutan.

Chip e-KTP menggunakan antar muka nirsentuh (contactless) yg memenuhi standar ISO 14443 A/B. Transmisi data melalui gelombang radio (RF). Blangko e-KTP terbuat dari bahan PETG, semacam polimer termoplastik, yang tersusun dalam 7 lapisan.


Penggunaan chip dewasa ini sudah sangat banyak karena tingkat keamanaannya lebih tinggi. Misalnya pihak perbankan sudah mengalihkan teknologi ATM mereka dari sistem Kartu berbasis Magnetic Stripe ke Kartu Chip (Smart Card). Sedangkan e-KTP sendiri secara mekanisme teknis memiliki keuntungan:

Chip e-KTP dilindungi, salah satunya, dengan mekanisme autentikasi dua arah, yaitu suatu mekanisme untuk saling mengenali antara chip e-KTP dengan card reader, di mana chip harus dapat mengenali card reader (arah 1) dan card reader harus dapat mengenali chip (arah 2), setelah melalui mekanisme autentikasi ini maka data yang tersimpan di dalam chip baru dapat dibaca oleh card reader.

Card reader harus menghasilkan medan RF frekuensi tinggi untuk memberikan pasokan daya yang sesuai dengan kebutuhan chip e-KTP, di mana medan RF tersebut akan dimodulasikan untuk keperluan komunikasi. Frekuensi fc dari medan RF pada e-KTP card reader adalah 13,56 MHz ± 7 kHz.

Kisaran dari besar medan magnet (RF) yang dihasilkan oleh card reader adalah mengikuti ketentuan dalam ISO/IEC 14443, yaitu antara 1,5 A/m sampai dengan 7,5 A/m. Sedangkan besar frekuensi dari modulasi amplitudo medan magnet tersebut (yaitu medan RF), yang digunakan untuk mengirimkan data ke chip e-KTP, adalah 13,56 MHz.

Identifikasi ketunggalan data penduduk pada Penerapan e-KTP menggunakan Sistem Identifikasi Biometrik.

Setiap manusia memiliki ciri-ciri fisik khusus yg unik dan dapat menunjukkan ketunggalan identitas seseorang dgn tingkat akurasi yg tinggi.


Chip yang tertanam dalam kartu ini memungkinnya melakukan berbagai proses komputasi yang tidak dapat dilakukan oleh kartu berbasis magnetic stripe. Dengan kemampuan ini, kartu chip dapat menjalankan berbagai algoritma dan protokol keamanan yang cukup kompleks.

Beberapa keamananan digital yang dapat dilakukan oleh chip di dalam e-KTP tersebut adalah:

Kerahasiaan data dengan menerapkan algoritma enkripsi dan mekanisme kendali akses. Integritas data dengan menerapkan algoritma fungsi hash dan tanda tangan digital.

Keotentikan data dengan menerapkan protokol otentikasi yang berbasis algoritma enkripsi simetris ataupun asimetris.

Non-repudiasi dengan menerapkan tanda tangan digital. Ketersediaan transaksi secara offline (availability) dengan dimungkinkannya pelaksanaan transaksi secara offline tersebut. Tingkat keamanan yang disediakan oleh kartu chip juga tergantung dari jenis kartu dan standar yang digunakan.



Alat Aktivasi e-KTP di Kecamatan/ sumber. harianterbit.com

Satu cara yang dapat dilakukan agar e KTP anda masih baik adalah mengceknya menggunakan card reader pembaca data.

Tapi dengan syarat chip yang tertanam dalam kartu anda sudah diaktivasi dulu di Kecamatan.

Sebab sekarang banyak warga telah mengambil e-KTP langsung ke RT tanpa diaktifkan sebelumnya. Padahal aktivasi ini penting agar bisa langsung terkoneksi dengan sistem yang telah dibuat melalui card reader.

Card Reader pembaca e-KTP

Apakah card reader itu? “Card Reader” itu adalah Pembaca Kartu (memori) (memory card reader atau card reader), alat ini biasanya dihubungkan ke komputer dengan kabel USB. Nah, sekarang masalahnya Card Reader yang beredar di pasaran kemungkinan belum ada yang bisa membaca “chip” atau memori e -KTP ini.

Berdasarkan informasi dari Kemendagri, pada saat ini card reader pembaca e-KTP itu baru saja dilelang dan diperkirakan baru akhir tahun 2013 didistribusikan ke kecamatan-kecamatan, dinas kependudukan dan catatan sipil dan lembaga pemerintah lainnya. Sedang bagi pihak perbankan dan BUMN yang membutuhkan card readernya “diupayakan”sendiri apakah dengan bekerjasama dengan pihak swasta atau BUMN lainnya.


Mengapa e-KTP Tak Boleh Difotokopi?

Dalam keterangan tertulisnya, Kemendagri memastikan, larangan fotocopy e-KTP hanya bagian kecil dari isi edaran Mendagri Nomor 471.13/1826/SJ tanggal 11 April 2013.

“Poin pentingnya adalah instansi wajib menyediakan card reader atau alat pembaca e-KTP.”

Berikut penjelasan lengkap Kemendagri seperti yang dikirim dalam rilis kepada detikcom:

1. Larangan mem-foto copy e-KTP merupakan sebagian kecil dari substansi SE Mendagri Nomor 471.13/1826/SJ tanggal 11 April 2013.

2. Substansi utama dalam SE Mendagri tersebut adalah mengingatkan amanat Perpres Nomor 67 Tahun 2011 Menteri/Kepala Indonesia/para pimpinan bank, para Gubernur, para Bupati/Walikota untuk memfasilitasi unit kerja yang memberikan pelayanan kepada masyarakat dapat menyediakan card reader dengan maksud agar tujuan program e-KTP dapat terwujud (tidak dapat dipalsukan).

Dalam hal ini, Perpres tersebut sudah disebarluaskan kepada pemerintah dan pemerintah daerah. Dengan demikian, pemberitahuan kewajiban penyiapan card reader tersebut tidak terlambat. (catatan Anto: perpres No.67 Th.2011 dapat didownload dari sini )

3. Kewajiban pemerintah dan swasta untuk menyediakan card reader tersebut merupakan amanat dari Perpres Nomor 67 Tahun 2011 Pasal 10C yang antara lain mengamanatkan instansi pemerintah, pemerintah daerah, lembaga perbankan dan swasta wajib menyiapkan kelengkapan teknis yang diperlukan berkaitan dengan Penerapan KTP Elektronik berupa antara lain alat pembaca (card reader).

4. Pengadaan oleh masing-masing instansi terkait, dengan demikian tidak ada hubungannya dengan proyek Kementerian Dalam Negeri. Card Reader tersebut semata-mata bertujuan agar chip e-KTP dapat dibaca dan dimanfaatkan sebagaimana yang diharapkan.

5. Dengan adanya card reader, maka lembaga pelayanan publik bisa memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Di pihak lain, lembaga pelayanan publik, misalnya perbankan, tidak dimungkinkan lagi dibohongi oleh oknum nasabah dengan menggunakan identitas palsu.

6. Mengenai larangan mem-foto copy e-KTP ditujukan kepada lembaga pemerintah dan swasta yang melakukan pelayanan kepada masyarakat, bukan kepada masyarakat pemilik e-KTP. Dengan demikian berarti masyarakat pemilik e-KTP tidak dilarang mem-foto copy.

7. Larangan mem-foto copy e-KTP tersebut, belum diberlakukan untuk dukungan calon DPD RI dan dukungan calon perseorangan (independen) dalam Pemilukada.

8. Larangan mem-foto copy e-KTP bagi lembaga pemerintah dan swasta yang melayani masyarakat bukan karena kualitas chip e-KTP rendah atau mudah rusak, karena e-KTP yang diterapkan di Indonesia sudah memenuhi standar internasional, akan tetapi bertujuan untuk:

a. Untuk menghindari/mencegah kerusakan chip e-KTP dalam jangka waktu panjang, dimana masa berlaku e-KTP direncanakan akan diubah masa berlakunya dari lima tahun menjadi berlaku seumur hidup melalui perubahan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan yang sudah masuk ke dalam Program Legislasi Nasional DPR RI Tahun 2013;

b. Untuk menghindari/mencegah pemalsuan, karena fotocopy e-KTP sangat dimungkinkan untuk dipalsukan, mengingat dalam foto copy e-KTP tidak ada lagi chip.

Jadi memfotokopi e-KTP semestinya tidak dianjurkan, karena hasil fotokopi tersebut dapat disalahgunakan oleh pihak yang tak bertanggungjawab. Semua badan terkait tidak hanya badan pemerintahan, namun juga badan swasta apapun termasuk bank, rumah sakit dan lainnya sebaiknya juga harus memiliki card reader khusus e-KTP ini.

Seharusnya, dalam pendataan sebelum adanya e-KTP, badan atau pihak terkait dengan pemilik KTP tetap tidak boleh memfotokopi KTP jadul sekalipun. Karena sejatinya, dalam mendapatkan data dari penduduk, mereka para instansi terkait baik bank, rumahsakit dan lainnya hanya boleh mencatat semua info dari KTP dengan cara DITULIS ULANG, bukan di fotokopi.

Banyak negara yang sejak lama memang tak mau KTP-nya difotokopi kecuali dalam masalah imigrasi dan pengurusan pasport. Namun kebiasaan orang Indonesia yang malas, membuatnya semua kepentingan apapun, KTP selalu difotokopi.

Padahal fotokopi adalah tidak valid, karena dapat dipalsukan. Tapi fotokopi kadang justru dianggap “keakuratan yang sama” dengan KTP asli oleh para instansi pemerintah dan swasta.

Jadi salahsatu tidak bolehnya e-KTP difotokopi adalah untuk mencegah penggunaan data dari pemilik e-KTP oleh pihak yang tak bertanggungjawab agar pemilik e-KTP justru merasa aman.

Ini juga salahsatu cara pengubahan mindset masyarakat Indonesia yang berada di instansi pemerintah dan swasta seperti bank dan sebagainya yang malas untuk menulis ulang mulai nama, tanggal lahir, alamat dan seterusnya di KTP kliennya sejak dulu.

Inilah salah satu yang membuat banyaknya identitas palsu yang digandakan, salah satunya untuk dapat membuat kartu kredit palsu atas nama anda, tanpa anda ketahui, dan tiba-tiba ada pelunasan hutang yang anda tak tahu dari pihak siapa. Dan pembuatannya sangat mudah, hanya sekedar fotokopi KTP saja.

Tentu yang mengusik nurani kita adalah bahwa e-KTP sangat bersinggungan dengan privasi kita. Dengan adanya chip di dalam e-KTP, tiap warga negara bisa diawasi begitu ketat, baik keberadaannya maupun gerak-geriknya. Terlebih kini sudah lahir UU Intelijen sebagai otoritas penguat untuk mengintai daya kritisme masyarakyat.

Tentu kita harus sadar, selain terkait masalah kependudukan, penerapan e-KTP tidak terlepas dari isu terorisme yang melanda bangsa ini. Bayangkan dalam tahap pembuatan e-KTP, tiap warga negara harus melalui proses berlapis.


Selain difoto, kita juga harus membubuhkan tanda tangan secara digital, mencap sidik jari (10 jari), memverifikasi sidik jari, dan terakhir kita juga diharuskan melakukan verifikasi tanda tangan digital.

Bahkan selain itu, tiap pembuat e-KTP diharuskan melakukan perekaman iris mata. Tentu kita bertanya-tanya apa maksud dari ini semua. Dan kita tidak tahu fungsi sejatinya dari sebuah ‘perekaman iris mata’.

RFID Micro Implant Device

Tanpa bermaksud melakukan generalisasi secara menyeluruh, namun salah satu yang mengusik pikiran kita selama ini ialah kemiripan asal muasal e-KTP beserta chip di dalamnya dengan program-program selanjutnya, hingga suatu saat memakai teknologi The RFID Chip 666 sebagai alat kontrol zionisme dan sekutunya yang dimasukkan ke dalam permukaan kulit manusia.

Dasar pengembangan RFID (Radio-Frequency Identification Device) untuk manusia adalah sebuah sistem dengan pancaran gelombang radio frekuensi dua arah (tranceiver) yang awamnya disebut SmartCard dan memiliki microchip lithium yang berfungsi membaca data riwayat seseorang yang berhubungan secara elektronik ke pusat data pemerintah seperti informasi kesehatan, data pajak, dan jumlah tabungan serta identitas pribadi lainnya.

Cara kerja RFID adalah mengirim signal berupa radio frekuensi ke antena yang dimilikinya, berupa 16 kode digital yang merupakan nomer individu orang bersangkutan.


The RFID Chip 666 02
RFID digunakan untuk menyimpan atau menerima data secara jarak jauh dengan menggunakan suatu piranti yang bernama RFID tag atau transponder.

Keenambelas kode digital itu lalu dikirim ke server pusat di internet melaui BTS atau langsung via satelit dimana data anda sudah tercatat sebelumnya dan telah disimpan.

Dengan dikonfirmasikannya kode tersebut oleh server pusat maka mereka langsung tahu dimana keberadaan anda pada saat yang sama pula.

Dari sisi positif, microchip ini dapat digunakan dalam sisi baik dan dapat menguntungkan serta membantu mempermudah orang seperti mencegah kriminalitas, mengenali seorang atau sekelompok kriminal karena kemampuannya memantau seseorang setiap saat.

Sebagai contoh, misalkan seseorang ingin mencuri mobil anda, maka akan diketahui dengan mudah dan mesin mobil dapat di non-aktifkan dari jauh.

Misalnya lagi jika anda harus ke rumahsakit karena sakit atau anda ingin sekedar check-up atau juga ingin berobat, maka dokter akan lebih mudah untuk mengetahui rekam riwayat kesehatan anda hanya dengan mengakses data dari micro chip tersebut.

Hebatnya meski kecil, RFID tag yang telah berisi antena akan memungkinkan mereka untuk menerima dan merespon terhadap suatu query (semacam kemampuan untuk menampilkan suatu data dari database) berupa nomer identitas sebanyak 16 digit yang dipancarkan oleh suatu RFID transceiver (transmit & receive – komunikasi dua arah).

Sejarah ini bermula ketika tahun 1946, Léon Theremin menemukan alat mata-mata untuk pemerintah Uni Soviet yang dapat memancarkan kembali gelombang radio dengan informasi suara.


RFID Implant setelah dimasukkan di dalam tangan

Gelombang frekuensi ini kemudian memodulasi frekuensi radio yang terpantul. Walaupun alat ini adalah sebuah alat pendengar mata-mata yang pasif dan bukan sebuah kartu/label identitas, alat ini diakui sebagai benda pertama dan salah satu nenek-moyang teknologi RFID.

Beberapa publikasi menyatakan bahwa teknologi yang digunakan RFID telah ada semenjak awal era 1920-an, sementara beberapa sumber lainnya menyatakan bahwa sistem RFID baru muncul sekitar akhir era 1960-an.

Rupanya alasan dibalik pembuatan tekhnologi canggih ini tidak terlepas dari asal mula zionist Israel dalam bidang ekonomi dan bergabung dalam Uni Eropa sebagai partnernya.

Pendataan Elektronik Perorangan Didukung Zionisme

Pada 1 Juni 2000, Israel menjadi sebuah Anggota Asosiasi dari Uni Eropa. Perjanjian ini dirundingkan pada 1995. Kedudukan sebagai anggota asosiasi ini memungkinkan Israel bekerja sama dengan Eropa dalam industri, perdagangan, transporasi, komunikasi, dan pemanfaatan energi.



The RFID Chip 666 04Israel kini resmi dikaitkan dengan apa yang disebut sebagai Kekaisaran Romawi yang bangkit kembali.

Ada klaim bahwa kedudukan anggota asosiasi Israel dengan Eropa ini membangun hubungan yang akan dimiliki oleh Israel dengan Antikristus!


Binatang itu (Antikristus) diyakini sebagai pemimpin diktator dari “sebuah pemerintahan dunia” (New World Order).

Ia akan menjanjikan perdamaian kepada dunia sementara memimpin penduduk dunia kepada kemurtadan, dan memaksakan “sebuah sistem keuangan dunia” berdasarkan angka 666.

Jadi, dengan pemahaman ini, diyakini – baik dahulu maupun sekarang – bahwa setiap orang, agar dapat masuk ke dalam sistem ekonomi ini, harus memiliki Bilangan Sang Binatang dalam bentuk tertentu yang dicapkan pada diri mereka.

Microchip RFID ditanamkan juga di binatang, seperti pada kambing dan domba
Microchip RFID pada awalnya ditanamkan untuk identifikasi binatang, mulai dari ikan, hewan langka sampai kambing dan domba.

Seperti halnya para kaisar Romawi di zaman dahulu, ia akan memaksakan kematian syahid atas mereka yang menolak mengenakan tanda ini.

Pada suatu saat setelah munculnya, ada sejumlah besar orang Yahudi yang akan beralih memeluk agama Kristen dan memberitakan Injil setelah orang-orang Kristen disingkirkan, melalui Pengangkatan.

Lantas apa yang membahayakan dari program chip ini? Tidak lain adalah sebuah perangkat yang bisa memanipulasi manusia dari mulai frekuensi emosi, mental, sekaligus fisik.

Dalam program zionis, inilah yang biasa kita kenal sebagai mind control. Dan masalah mind control ini akan dibahas lebih lanjut beserta sebuah video dibawah.

Amerika Serikat sendiri sebagai pemerintahan Zionis, sudah mempersiapkan pemberlakukan RFID Chip melalui presiden Barack Obama kepada para warganya dengan alasan sebagai antisipasi dari tindakan terrorisme yang menyerang negaranya (lihat video).

Bahkan di Spanyol Baja Beach Club, sebuah klub malam eksklusif di Barcelona, sejak tahun 2004 sudah menanamkan Chip sebagai prasyarat untuk menjadi pelanggan VIP dengan dalih keperluan identifikasi.

Dan sungguh khawatir bahwa e-KTP adalah cikal bakal dari pemberlakuan RFID Chip 666, terlebih dalam e-KTP ada sebuah chip yang berisi data-data yang sama seperti tercantum di tampilan muka kartu identitas, alamat kontak pemilik kartu, sertifikat serta data kunci pemilik kartu yang tersimpan dalam database milik negara.

RFID communication data

4 Langkah Teknologi Digital Pendataan Manusia Menuju Robotisasi Yang Terkontrol Dengan Memanipulasi Psikologi Manusia

Dan Saat ini e-KTP telah mulai meluas digunakan di hampir seluruh negara anggota Uni Eropa dan beberapa negara Asia seperti China dan India. Sedangkan di Indonesia, semua dikte dari negara barat pasti akan direalisasikan oleh pemerintah, siapapun pemerintahnya, karena ada “lahan becek” berupa kenikmatan duniawi disana.

Dan bisa jadi proyek e-KTP adalah sebuah “batu loncatan” awal menuju sistim komputerisasi info data yang terpusat, agar mudah memonitor setiap individu, yup setiap individu dimanapun berada, melalui program New World Order. Karena ada 4 tahapan dalam mengontrol seluruh manusia untuk masa yang akan datang meallui identifikasi individu:

e-ktp 02Langkah Pertama, melalui identifikasi secara elektronik yang diawali dengan microchip seperti e-KTP ini. Semua data didaftar ulang, mulai dari tanda tangan, sidik jari kesepuluh jari tangan, retina kedua bola mata, dan semua data penting lainnya.

Dengan adanya informasi itu maka dibuatlah dalam bentuk software atau file berbentuk data, maka dengan info data itu akan lebih mudah untuk mendeteksi misalnya siapa orang itu, melalui data elektroniknya yang telah ditempatkan di sebuah atau beberapa server induk dipusat data center.

The RFID Chip 666 04Langkah Kedua, akan ditanam di dalam badan pada setiap individu seperti microchip jenis RFID yang sudah dibahas diatas.

Setelah semua data yang ada di server pusat melalui e-KTP yang sudah ada sebelumnya, maka antara transceiver RFID (transmit & receive RFID – komunikasi dua arah) dan server data, akan dilakukan sinkronisasi “nomer penduduk” pada microchip yang ada di tubuh anda terlebih dahulu dengan cara memancarkan dan menerima gelombang radio, mirip handphone.

Jadi anda sudah punya nomer penduduk yang ditanam di dalam tangan atau bagian badan anda lainnya. Lalu, melalui transceiver didalam RFID, maka server data dan RFID mulai dapat saling “berkomunikasi” melalui menara-menara BTS dan satelit tentang keberadaan anda dimanapun.

RFID neck arcode identification tattoo on back neckLangkah Ketiga, penduduk akan diberi kode barcode berupa barcode tattoo dibagian tengkuk atau belakang leher. Karena suatu saat nanti RFID dirasa agak merepotkan dan masih dianggap “berukuran besar”.

Melalui tahap awal yaitu setelah semua data yang ada di server pusat melalui e-KTP dan RFID yang sudah ada sebelumnya, maka barcode tattoo jauh lebih praktis.

Langkah Keempat, adalah tahap akhir dengan dipindahnya tattoo berupa barcode dibagian tengkuk belakang berpindah tempat menjadi persis dibelakang telinga. Alat identifikasi itu berupa transceiver atau generasi terbaru dari RFID, menjadi sebuah chip ukuran nano yaitu nanochip komplit dengan rangkaian komponen nano dan bahkan dengan antena! Maka anda menjadi seperti robot!

Alat identifikasi generasi terakhir tersebut dapat memantau dimana anda berada, akan disuruh kemana, bahkan dapat melalukan sesuatu sesuai perintah mereka. Semua itu disebabkan karena alat transceiver (transmit & receive – komunikasi dua arah) ini menempel dikulit, otomatis dapat memanipulasi anda secara elektrikal, secara elektromagnetik bahkan secara kimiawi, nanochip yang jauh lebih kecil dari microchip itu akan mengontrol emosi dan pikiran melalui kemampuannya tersebut dibagian telinga anda.

RFID nanochip
RFID jenis terbaru, lengkap dengan baterry dan antenanya, dapat dimasukkan (implant) dalam tubuh kita, jenis ini biasanya diletakkan dibelakang telinga

Setelah RFID diaktifkan maka anda dapat dikontrol atau dimanipulasi dari jauh tanpa sadar, baik secara mental, emosional bahkan secara fisik. Bahkan dari kandungan dari keringat anda saja, mereka sudah dapat mendeteksi kesehatan dan penyakit anda.

Mereka juga dapat mengetahui selama ini anda mengkonsumsi apa, dimana saja, namun buruknya anda dapat dengan mudah dimanipulasi melalui kulit anda dan indikator bahan kimia yang ada dikeringat anda sendiri.

Cara mengontrol manusia atau individu tersebut juga ada jenisnya pendekatan kontrolnya secara fisik danmental :

Pertama, mereka dapat mengguncang, mengacaukan dan menggoyahkan mental anda. Maka secara fisik anda akan merasa seperti orang sakit-sakitan dan kehidupan anda akan semakin buruk dan semakin sulit.

Kedua, mereka dapat memanipulasi secara emosional, maka anda dapat menjadi agresif, beringas, patuh, taat, penurut atau sejenisnya.

Ketiga, mereka dapat memanipulasi anda menjadi seorang pemikir, atau menjadikan anda selalu berfikir.

Jadi ketika anda menerima chip dalam bentuk terakhir, anda sama saja ingin membuat suatu komunitas robot. Suatu komunitas yang setara, saling sesuai, selaras, skur, tunduk, cocok, patuh dan taat.

Program Pengintaian Privasi Individu Oleh Para Elite Sudah Tertuang di Buku Terlaris dan Terpopuler Sejak 1984

Semua rencana yang sudah dijalankan itu mirip dengan isi buku dari George Orwell yang memiliki nama asli: Eric Arthur Blair; Motihari, lahir di Bengal, India, 25 Juni 1903 – meninggal di Sutton Courtenay, Oxfordshire, Inggris, 21 Januari 1950 pada umur 46 tahun, adalah sastrawan, jurnalis, penulis bidang politik dan novelis asal Inggris yang terkenal.

Beberapa karya tulisannya yang paling termasyur di dunia diantaranya adalah yang berjudul Nineteen Eighty-Four dan Animal Farm.

Nineteen Eighty-Four atau 1984 adalah buku karya George Orwell yang diterbitkan pada tahun 1949 dan sebagian besar ditulis pada tahun 1948.

Buku ini menceritakan visi Orwell mengenai keadaan di dunia pada tahun 1984, dalam masa kekuasaan suatu rezim yang selalu mengamati setiap tingkah laku warganegaranya sampai tidak ada satu tempatpun yang lolos dari pengamatan, termasuk kamar tidurnya sendiri.

Inilah salah-satu awal tulisan yang sangat kontroversial namun menjadi kenyataan yang akhirnya diistilahkan pada masa kini sebagai Big Brother, atau Saudara Tua (atau yang selalu memantau). (baca: Big Brother’s Watching You: Pengguna Internet Diawasi Intelijen) (baca: Awas “Big Brother” Israel Sadap Telepon Anda!)

Namun di dunia nyata, orang-orang yang berada dibelakang teknologi pemantauan dan pendataan secara individu dengan microchipping dan mengubahnya menjadi kepada pendataan dan pemantauan individu secara perseorangan adalah orang-orang yang sama, yaitu elit-elit yang telah mendanai Hitler.

Anda dapat menyelidikinya sendiri melalui internet, karena anda akan menjurus ke hal yang sama seperti yang telah dijelaskan, bahwa elit-elit kaya raya yang mendanai Hitler dengan proyek micro-chipping ini, adalah sama.

Nantinya di dalam “komunitas microchip” kita semua tak memiliki uang cash, semua uang yang kita miliki ada didalam chip berupa data saldo keuangan.

Dengan begitu, mereka dapat mengontrol, memantau dan membatasi anda dalam berpergian dengan seksama, kemanapun anda pergi, dibelahan dunia manapun.

Jika anda keluar dari batasan yang telah ditetapkan disaat anda berpergian, maka anda akan dinyatakan telah melanggar undang-undang dan dipenjara karena anda telah melalui batasan yang telah ditentukan oleh mereka.

rfid-arrestedBagusnya, e-KTP di Indonesia pada masa kini belum secanggih dan tidak memiliki transmitter dan receiver (transceiver) seperti jenis RFID yang lebih maju ini. Jadi, micro chip yang ada di e-KTP masih bersifat pasif. Micro chip hanya akan memberikan data jika ada pancaran sinyal dari card reader atau pembaca kartu elektroniknya.

Namun perlu diingat!! anda masih memiliki gadget atau handphone yang tetap dapat dipantau oleh mereka melalui GPS dan jejaring sosial, hingga banyak aplikasi lain seperti Endomondo dan WhatsApp. Aplikasi-aplikasi jenis tersebut dapat selalu memantau dimanapun anda berada!!

Yang juga harus diingat bahwa dari 3 program inti Illuminati group yaitu Money, Power dan Control, dua diantaranya sudah berhasil diraih, yaitu Money (keuangan dunia) dan Power (Kekuatan Politik dan Militer dunia).

Nah, hanya tinggal satu lagi yang belum didapat para elit dunia ini, yaitu bisa Controlling terhadap manusia, yaitu melalui program “depopulasi” dengan bantuan pemantauan tiap individu seperti e-KTP ini. (baca: Depopulasi Dunia Sedang Berjalan! Depopulation Is On The Way!) (baca: Depopulasi Dunia: Pesawat Semprot Zat Kimia Berupa “Chemtrails” di Angkasa)

facebook bigbrotherMungkin anda masih menganggapnya mengada-ada dan terlalu dini, tapi anda dapat menelitinya sendiri melalui internet yang sangat sarat info ini dengan misal memakai kata kunci “RFID news compilation”.

Mereka menganggap cara pengontrolan manusia pada masa ini masih “primitif” dan jauh kurang efektif.

Mereka masih mengandalkan dinas intelijen untuk turun langsung kelapangan dan menghasut, memprovokasi, menebar info bohong melalui media-media milik group mereka.

Lalu masyarakat akan terhasut, dengan bantuan dinas intelijen, mereka mendanai kelompok oposisi disebuah negara untuk membantu misi mereka. Maka akan timbulah ketidak-stabilan sosial dan politik dinegara tersebut, jika perlu mereka membuat operasi false flag dan sejenisnya, maka rakyat yang bersaudara dalam ikatan nasional sebuah negara menjadi berontak, pecah dan mereka perang saudara.

whos nextBanyak bukti negara yang tercerai-berai dan pecah belah melalui track record yang sudah mereka jalankan selama ribuan tahun. Jadi dengan adanya RFID nanochip, maka ada kemungkinan mereka akan mendukung proyek ini agar pengendalian orang-orang yang menghambat kelompok mereka bisa dikejar hingga ke ujung dunia manapun.

Jika jika sekitar 10 tahun lagi ada benda berupa microchip dengan jenis seperti RFID micro ini, pastikan kita akan menolaknya. Karena anak cucu kita akan kehilangan cara berfikir yang bebas untuk kebaikan dirinya sendiri dan tidak dipengaruhi, dimanipulasi dan dikontrol oleh oang lain. Sadarlah bahwa “komunitas micro chip” adalah rencana yang sesungguh-sungguhnya dari kaum elit dunia tersebut.

Big-BrotherAda ribuan sumber di internet berupa makalah, penelitian, penyelidikan dan videonya, sadarlah pula bahwa micro chip ini tidak hanya sebatas tracking atau memantau seseorang, namun juga pengontrollan pikiran (mind control) dalam skala global!

Memang seperti yang sudah, bahwa program zionis ini selalu ditutup-tutupi oleh pemerintah hampir di tiap negara. Mereka menjadi pro-zionism walaupun tak mengakuinya, namun bukti itu selalu ada. (baca: Big Brother Indonesia? Provider Mulai Intai Pelanggan!)

Akankah e-KTP ini betul-betul “batu loncatan” menuju sebuah tatanan yang satu, maksud yang satu, dan arah yang satu yakni sebuah tatanan dunia baru yang lazim disebut New Wolrd Order? Kita harus jeli dan terus waspada.


sumber: http://indocropcircles.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar