Sabtu, 29 Juni 2013

Prediksi Keruntuhan Uang Kertas yang Menakutkan

depositphotos_5391299-Symbol-On-One-Dollar

Uang kertas, entah dolar, euro, yen, atau yang lainnya niscaya akan runtuh. Pertanyaannya tinggal mana yang akan hancur duluan?

Apa yang harus dilakukan oleh Ketua Federal Reserve AS Ben Bernanke selanjutnya? Ekonom yang berbasis di London Detlev Schlichter mengatakan, singkat saja: ‘turun tahta.’

Apa yang harus Presiden AS Barack Obama lakukan selanjutnya? Mr Schlichter mengatakan, singkat: ‘turun tahta.’

Oleh Schlichter, Anda tidak dibiarkan dengan banyak keraguan tentang posisinya. Dia mengatakan mata uang utama dunia ditakdirkan untuk hancur. “Dolar, euro dan yen terkunci dalam perlombaan menuju keruntuhan,” tulisnya di website-nya, papermoneycollapse.com. Satu-satunya pertanyaan adalah mata uang mana yang hancur pertama.

Schlichter berpendapat bahwa kita hanya bagian saja dari jalan melewati krisis pasar-dan bahwa keadaan yang terburuk masih akan datang. Seberapa lebih buruk? Jauh lebih buruk, katanya, dibandingkan peristiwa Great Depression.

Produksi industri AS sekarang 12 kali lebih tinggi daripada pada tahun 1929, katanya, tetapi jumlah dolar AS yang beredar saat ini 200 kali lebih tinggi. Hutang bersih AS 150 persen dari PDB pada tahun 1973, ketika Presiden Richard Nixon melepas standar emas, namun utang bersih mencapai rekor tertinggi pada tahun 2010: 370 persen. Amerika Serikat akan tersungkur lebih jauh, Schlichter menegaskan, karena harus tersungkur lebih lanjut.

Schlichter adalah seorang penulis kelahiran Jerman, yang berbasis di Inggris, penulis buku baru yang provokatif dan menohok, Paper Money Collapse: The Folly of Elastic Money and the Coming Monetary Breakdown. Sebelumnya dia merupakan seorang manajer investasi JPMorgan, Merrill Lynch dan Barat Asset Management selama 20 tahun, ia memutuskan berhenti, untuk menulis peringatan keras dari azab dolar yang akan datang ini.

Dari perspektif melankolisnya sendiri, ia berpikir krisis akan datang sedikit lambat – karena, katanya, bank sentral masih membayangkan bahwa mereka dapat menjaga mesin cetak uang terus bisa berjalan tanpa batas. Semakin lama tombol mesin ditekan, Schlichter mengatakan, semakin besar bencana yang akan terjadi. Dan Mr Bernanke belum juga memulai.

Schlichter ingat pernyataan terkenal Mr Bernanke pada tahun 2002 itu, dengan memiliki percetakan terbesar di dunia, Federal Reserve dapat menghasilkan ‘seberapa banyak pun dolar praktis tanpa perlu ada biaya.’ Schlichter mengatakan: “Dalam logika sistem saat ini, langkah yang akan dilakukan berikutnya [oleh bank sentral] harus melibatkan penggunaan mesin cetak untuk mendanai pengeluaran negara lebih lanjut, untuk membiayai pengeluaran perusahaan dan, akhirnya, untuk mendanai belanja konsumen.” Dengan kata lain, bank sentral tidak akan menghentikan pencetakan uang sampai mereka secara kuantitatif meredakan kredit mobil dan kartu kredit masyarakat.

Analisis Schlichter bertumpu pada interpretasi Aliran Austria. (“Tidak ada cara untuk menghindari keruntuhan akibat booming yang dibawa oleh ekspansi kredit,” tulis Ludwig von Mises pada tahun 1949 dalam buku Human Action. “Alternatifnya adalah hanya apakah krisis harus datang cepat…atau lambat sebagai akhir dan bencana total dari sistem mata uang bersangkutan.”) Premis penting dari Aliran Austria adalah bahwa dolar kertas terus merosot, cepat atau lambat,”sampai tak sepeser pun.”

Buku Paper Money Collapse menelusuri sejarah uang kertas yang bukan dijamin setidaknya sebagian oleh komoditas tetap (yang, untuk praktisnya, perak atau emas). Penemuan kertas dan tinta oleh orang Cina pada tahun 1000, Schlichter mencatat – telah menyebabkan dengan cepat penemuan uang kertas. Dia melacak uang kertas China melalui sejumlah dinasti. Kesimpulannya: Semua eksperimen ini berakhir dengan mata uang yang tak berharga. Orang Cina meninggalkan uang kertas pada tahun 1500 (tapi kembali lagi pada sistem ini, di bawah pengaruh Barat, pada 1800-an).

Mata uang kertas, katanya, tidak bernasib lebih baik di Barat. Dia mendefinisikan hiperinflasi sebagai kenaikan bulanan harga konsumen 50 persen atau lebih; abad ke-20, katanya, menunjukkan 29 hiperinflasi seperti yang melibatkan ‘uang elastis’. Menurut Schlichter keruntuhan mata uang AS, Eropa dan Jepang akan merupakan yang terburuk dalam sejarah. Ini akan menjadi keruntuhan yang “menyejarah.”

Schlichter tidak merekomendasikan suatu strategi investasi untuk ‘kerusakan moneter yang tengah datang.’ Dan emas, ia menegaskan, tidak boleh dianggap sebagai investasi. Emas adalah uang, alat tukar – dan merupakan bentuk yang paling sukses sepanjang sejarah. Tapi uang tunai di saku Anda tidak member bunga atau dividen, dan emas di saku Anda pun tidak juga.

“Keruntuhan uang kertas akan menjadi peristiwa penting,” tulisnya. “Ini akan menghasilkan transfer kekayaan secara bersejarah.” Tapi itu tidak berarti akhir dari peradaban. Semua kekayaan bukanlah ilusi. Dan kekayaan riil akan tetap bertahan.

sumber: www.theglobeandmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar