Minggu, 02 Juni 2013

13 Aksi Pembunuh Legendaris



Ada lima motif pembunuhan berantai terkait interest si pelaku. Hermawan Aksan, penulis buku Jejak Pembunuh Berantai menyebutkan, motifnya antara visioner, misionaris, hedonistis, didorong keuntungan dan kekuatan dan kontrol. 
 
Sedangkan untuk pelakunya, dibagi dua karakteristik, pertama mereka yang berkelompok dan berpendidikan, alias memiliki tingkat intelegensi yang tinggi. Kedua, pelaku tunggal dan kurang berpendidikan.
 
Umumnya pelaku pembunuh berantai didorong berbagai alasan, kekerasan di masa lalu  misalnya bullying, kekerasan seksual, abuse, dan penghinaan. Mereka melakukan pembunuhan sebagai aksi balas dendam dan pembuktian bahwa mereka juga bisa berkuasa. Rasa takut masyarakat, dan pengejaran polisi, justru memacu adrenalin mereka dan makin membuat mereka merasa superior. 

Berikut ini adalah list the most insane serial killers yang pernah ada didalam maupun luar negeri. You might frightened to know how villain they were. 

Aileen Wuornos (1956-2002)

Sumber: documentingreality.com
 
Kisah nyata pelacur Aileen Wuornos menjadi inspirasi film Monster yang dibintangi aktris Charlize Theron. 
 
Kehidupan Wuornos penuh kontroversi. Broken home. Ayah kandungnya di penjara atas kasus pemerkosaan anak, ibunya meninggalkan dia dan kakaknya, mereka dirawat oleh kakek yang seorang alkoholik.
 
Perempuan asal Florida ini sejak usia belasan tahun sudah mengkonsumsi obat-obatan terlarang dan sexually active. Dia diperkosa dan melahirkan seorang anak pada usia 15 tahun. Wuornos ditendang keluar oleh kakeknya dan dia mulai hidup di jalan dengan bekerja sebagai pelacur. 
Hidup Wuornos berantakan, dia membalaskan rasa malu dan dendamnya dengan membunuh lelaki-lelaki yang dia sebut pernah memerkosa atau hendak memerkosa dia saat masih bekerja sebagai pelacur. Tujuh lelaki ditembak mati oleh Wuornos. Dia dijerat pidana pembunuhan tingkat satu, dan pada tahun 2002 Wuornos dihukum mati dengan suntikan mematikan. 
 
Jack The Ripper (1880’s)

Sumber: adsoftheworld.com
 
Jack The Ripper (bukan nama sebenarnya-bak dalam tayangan tayangan kriminal di TV) adalah pembunuh berantai asal Inggris, menghabisi nyawa lima perempuan yang diduga sebagai pelacur pada tahun 1880an. Pada masa itu Ripper memutilasi semua korbannya. 
 
Psikopat satu ini 'menikmati' betul pembataian yang dia lakukan. Ini tertuang dalam suratnya.
"Pekerjaan terakhir itu sungguh luar biasa, saya tidak memberi kesempatan wanita itu untuk berteriak. Saya sangat menyukai pekerjaan saya dan ingin memulainya lagi. Anda akan segera mendengar lagi dari saya, dengan permainan kecil saya yang lucu. Lain kali saya akan memotong telinganya dan mengirimkannya kepada polisi hanya untuk hiburan.", kata dia.
 
Sejumlah sejarawan dan kriminologi berusaha mengungkap siapa sebenarnya Ripper, berapa orang dibalik 'topeng' Ripper dan berapa banyak korban yang dia bunuh. Namun sampai sekarang, misteri still unsolved!
 
Huang Yong (1974-2003)

Sumber: adanwei.com
 
Pria asal Henna, Cina ini memenuhi semua kriteria pembunuh berantai ala MacDonald Triad. Sejak muda  dia sudah 'bercita-cita' sebagai pembunuh. Dalam sebuah wawancara, dia berkata "I've always wanted to be an assassin since I was a kid, but I never had the chance.”
Pria yang bekerja sebagai buruh pabrik ini membunuh tujuh belas pemuda, dengan cara membius, diperkosa kemudian dicekik sampai mati. Yong kemudian akan menyimpan ikat pinggang mereka sebagai kenang-kenangan.
 
Aksi Yong tidak berlangsung lama, kepolisian Cina langsung menangkap dia dan menjatuhi hukuman mati. Yong dieksekusi dengan ditembak mati pada desember 2003. 
 
Peter Kürten (1883-1931)

Sumber: geheugenvannederland.nl
 
Dia adalah pembunuh berdarah dingin yang dijuluki 'Vampire of Desseldorf'. Kurten disebut membunuh lebih dari 79 orang, namun hanya dijerat hukuman atas pembunuhan 9 orang saja. Pembunuhan pertamanya terjadi saat dia berusia 5 tahun, Kurten kecil menenggelamkan dua orang temannya. 
 
Makin tua makin jadi, Kurten makin punya banyak alasan untuk membunuh. Salah satunya alasan seksual. Membunuh membuat dia terangsang, melihat darah mengalir lebih-lebih lagi. Dalam melakukan aksinya, Kurten menggunakan banyak metode untuk mengelabui polisi. 
 
Namun sepandainya Kurten menyimpan bangkai, dia berhasil tertangkap dan dieksekusi mati dengan guillotine. Kalau saja dia bisa melihat darah yang mengalir dari tubuhnya, entah dia akan berpikir dua kali sebelum membunuh atau makin termotivasi.

Ed Gein (1906-1984)

Sumber: tumblr.com
 
Dia adalah insiprasi dari karakter fiksi Leatherface di film Texas Chainsaw Massacre, Norman Bates dari Psycho dan Buffalo Bill dari Silence Of The Lamb.

Seperti pembunuh berantai lainnya, masa kecilnya suram dan penuh penyiksaan. Keadaan itu lantas membentuk Gein sebagai pribadi yang sadistis. Dia membunuh dua wanita, Mary Hogan dan Bernice Worden, yang 'diperlakukan' dengan sangat kejam. Tubuh mereka dijadikan hiasan, terpotong dan digantung dengan kondisi yang sudah dikuliti. Dalam rumah Gein juga banyak ditemukan bekas bekas anggota tubuh manusia yang dijadikan perabot.

Sakitnya, dia juga memakai daging dua perempuan tersebut untuk jadi pakaian perempuan, yang mengingatkan dia pada ibunya yang posesif. Ed Gein kemudian ditangkap dan dirawat di Mendota Mental Health Institution sampai meninggal pada tahun 1984 karena sakit pernafasan.
 
Ahmad Suradji (1949-2003)

Sumber: wienchang.blogspot.com

Praktek perdukunan masih marak di Indonesia. Dukun AS ini bukan cuma cabul, tetapi juga sadis. Dia membunuh 42 orang wanita yang datang ke tempatnya untuk meminta pesugihan. Dia membunuh korbannya dengan spesifik, menelan ludah mereka, menggantung tubuh mereka dengan kawat dan mengarahkan kepala mereka ke arah rumah, dan lantas membakar mayat mereka.
 
Sebelas tahun pembantaian, baru polisi berhasil mengungkap kejahatan ini. Suradji ditangkap kepolisian Lubuk Pakam, Medan dan kemudian dieksekusi mati.
Pria yang juga dipanggil Nasib Klewang ini keburu mati sebelum 'menuntaskan' misi membunuh 70 perempuan untuk menjadi dukun terhebat.
 
Richard Trenton Chase (1950-1980)

Sumber: crimeinvestigation.pl

Vampire tampaknya menjadi inspirasi banyak pembunuh berantai. Dari California ada Richard Trenton Chase, yang dijuluki 'The Vampire of Sacramento'. Dia membunuh enam orang dengan sadis, meminum darah mereka dan memakan dagingnya.

Orang gila satu ini tidak pandang bulu memilih korbannya. Ada Teresa Wallin, perempuan yang sedang hamil tiga bulan, dia tembak tiga kali sampai mati, kemudian dia perkosa, dan mandi dengan darah Wallin.
Brutal tapi sembrono. Korban terakhirnya David Miroth, mayatnya kering, tercabik cabik, dibuang dekat gereja, dengan sidik jari dan saksi mata. Chase ditangkap polisi, dimasukkan ke penjara dan dijatuhi hukuman mati. Namun sebelum hari eksekusi, Chase mengalami depresi dan bunuh diri.
I wonder if there anyone who wanted to drink his blood. Hell no. 
 
Charles Manson (1934-present)

Sumber: dearmrgacy.com
 
Orang gila satu ini tidak membunuh dengan tangannya.
Namun merekrut orang lain, dicuci otak dan dikirim untuk membunuh secara acak. Satu korbannya yang paling terkenal adalah aktris Sharon Tate. Alasan Manson membunuh Tate adalah, "Dia kan selebriti terkenal ya, pasti kita akan dapat publikasi besar."

Motif pembunuhan Manson disebut visioner, karena mereka memiliki tujuan tertentu, dan idiologi yang ingin disebar luaskan. Dalam hal ini Manson percaya dia diutus untuk berbuat onar dan memicu perang antara kulit hitam dan putih, dan kulit hitam memenangkan peperangan tersebut. Sakit.

Pria yang juga musisi ini bukan orang bodoh. Mungkin terlalu jenius. Dia terinspirasi dan mengartikan lagu
Beatles ‘Helter Skelter’ sebagai ayat pembenaran atas aksi pembunuhan-pembunuhannya.
 
Andrei Chikatilo (1936-1994)

Sumber: crimeandinvestigation.co.uk

Pembunuh berantai asal Ukraina ini sangat aktif menghabisi korban korbannya. Butcher of Rostov membantai 53 orang dalam waktu dua belas tahun. Pria berkepala plontos ini punya wajah yang khas, dingin, sadis dan tenang.

Chikatilo membunuh untuk mendapatkan kepuasan seksual. Pria ini baru bisa 'berfungsi' setelah menusuk-nusuk korbannya, wanita atau anak anak. Umumnya mereka adalah pelacur, atau tunawisma yang dirayu akan diberikan alkohol, obat-obatan atau makanan.
 
Hidup di jalanan memang keras, bung. 
Chikatilo akhirnya ditangkap, proses pengadilannya menjadi satu yang paling menegangkan dan seram yang pernah ada. Dia diletakkan dalam kurungan, anggota keluarga korban meneriaki dan melempari dia. Dia dijatuhi hukuman mati atas tindak pidana pembunuhan kelas pertama.

Bejat begitu, Chikatilo masih takut mati. Dia mengajukan grasi ke presiden Rusia saat itu, Boris Yeltsin. Grasi ditolak, penembak jitu bertindak. Perjalanan The Red Ripper berakhir di ujung bedil.
 
Javed Iqbal Mughal (1956-2001)

Sumber: purelyfactual.wordpress.com
 
"I am Javed Iqbal, killer of 100 children … I hate this world, I am not ashamed of my action and I am ready to die. I have no regrets. I killed 100 children”. Pria asal Pakistan ini malah dengan bangga mengatakan, dia bisa membunuh 500 orang lagi bila perlu.

Modusnya, Mughal mengambil anak-anak dari jalanan, menawarkan mereka uang, kemudian memperkosa, dan mencekik mereka sampai mati. Belum cukup sampai disitu, dia akan momotong-motong tubuh mereka, dan meracuninya dengan cairan asam. Mayat-mayat itu mulanya ditaruh di saluran air, namun kemudian dibuang ke Sungai Ravi.

Kepolisian tidak sulit untuk melacak kejahatan Mughal karena semua direkam sendiri olehnya. "All the details of the murders are contained in the diary and the 32-page notebook that have been placed in the room and had also been sent to the authorities. This is my confessional statement.”

Pria 'sakit' ini dijatuhi hukuman mati, dipotong seratus kali, dicekik seratus kali dan direndam air asam, namun hidupnya berakhir dengan bunuh diri dalam sel tahanannya.
 
Ted Bundy (1946-1979)

Sumber: clarkprosecutor.org

Tampan, kharismatik, modal utama Theodore Robert Bundy untuk memikat lawan jenis, calon korbannya. Lelaki kelahiran 24 November 1946 ini membunuh lebih dari 30 wanita muda hanya dalam waktu 4 tahun, dan menyangkal selama sepuluh tahun lamanya sampai polisi berhasil menemukan bukti yang kuat untuk menyeret Bundy ke pengadilan sampai dieksekusi mati di kursi listrik.

Semasa hidupnya, Bundy bukan orang yang pendiam, introvert. Dia menyelesaikan sekolah sampai ke bangku kuliah. Bundy juga menjalin hubungan dengan seorang wanita, dan bekerja paruh waktu sebagai mata mata elit politik dan   bekerja disebuah pusat krisis bunuh diri.
 
Namun ternyata, Bundy seolah memiliki dua kepribadian. Pada masa kuliah dia sudah mulai membunuh gadis gadis dengan kejam. Modusnya, dia akan menculik mereka dari jalan pada malam hari. Kemudian Ted akan  memerkosa, membunuh dan bahkan bersetubuh dengan mayat mereka. Yang ngerinya, banyak dari korban pembunuhan Bundy yang tidak ditemukan jasadnya.
 
Gary Ridgway ( 1949-present)

Sumber: side3.no

Pembunuh berantai sadis Ridgway baru bisa ditangkap setelah dia membunuh korban ke 49, Rebecca Marrero. Pria yang satu ini sakit jiwa, dia hanya mengincar perempuan yang berprofesi sebagai pelacur. "I wanted to kill as many women I thought were prostitutes as I possibly could."
 
Need and hate relationship. Selama bertugas sebagai tentara perang Vietnam, Ridgway sering memakai jasa prostitusi dan kena penyakit kelamin. Pulang ke Amerika, dia membawa kebencian dan sakit mental. Dia mulai mengincar pelacur-pelacur untuk dibunuh, dan ditiduri.

Green River killer ini membunuh dengan tangan kosong, mencekik leher korban sampai mati dan membuang jasadnya ke hutan. Sakitnya, kadang dia kembali kesana untuk bersetubuh dengan mayat tadi.
Tahun 2012 dan seterusnya, semoga tidak ada lagi orang orang macam ini. Pembunuh berantai, sangat tidak berprikemanusiaan.
 
Zodiac Killer (1960an)

Sumber: chasingthefrog.com
 
One of a kind, pembunuh berantai satu ini tampil beda (yes it's sarcasm) karena kepintarannya. Dia memainkan kode dengan tanda zodiak, dan menggunakan media massa untuk teror. Setelah menghabisi korbannya, dia akan menulis surat ke surat kabar dan meminta mereka menerbitkannya di halaman depan, atau akan ada pembunuhan susulan. Di dalam surat-surat tersebut mengandung empat jalur sandi atau isi yang telah dijejali sandi. Hingga dewasa ini masih terdapat 3 jalur sandi yang belum terpecahkan.

Pembunuh ini beraksi sekitar tahun 1960an di California Utara dan masih menjadi misteri sampai sekarang. Tujuh orang mati ditangan pembunuh misterius ini. 2500 orang diperiksa untuk dicocokkan dengan keterangan saksi. Namun hasilnya nihil, Zodiac Killer masih menjadi misteri bersama dengan Jack The Ripper.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar