Minggu, 03 Februari 2013

Kenali Lebih Dekat Sumber Energi Terbesar Manusia di Bumi

Citra matahari difoto dengan teleskop khusus, Atmospheric Imaging Assembly (AIA)
Citra matahari difoto dengan teleskop khusus, Atmospheric Imaging Assembly (AIA)
Meski hanya terlihat kuning dengan mata telanjang, sejatinya matahari memancarkan beragam warna. Warna inilah ditangkap para ilmuwan dengan menggunakan teleskop khusus, yang sengaja dirancang untuk mengamati panjang gelombang di luar kemampuan mata telanjang.

Koleksi warna yang didapat mengungkapkan informasi tentang bagian-bagian yang berbeda di sekitar matahari, yang terus berubah. Dari temuan ini, para ilmuwan mengetahui seberapa banyak material yang bergerak di sekitar pusat tata surya itu.
 
Ada dua cara teleskop surya ini mengumpulkan informasi terkait cahaya yang dipancarkan matahari. Pertama, spektrometer, yang dapat mengamati panjang gelombang cahaya sekaligus mencatat grafik, untuk memberikan gambaran komposit rentang temperatur di dalam material sekitar matahari.

Sementara itu, instrumen lain dapat mengambil foto dari matahari itu sendiri, berupa cahaya dalam satu panjang gelombang tertentu yang tidak terlihat oleh mata telanjang.

Misalnya, alat mutakhir bernama Atmospheric Imaging Assembly (AIA) ini mampu mengamati cahaya dalam 10 gelombang cahaya yang berbeda. Masing-masing gelombang dari atmosfer matahari itu akan dipilah menjadi beberapa bagian tertentu untuk diteliti lebih dalam.

Dilansir Space, 27 Januari 2013, NASA memaparkan rincian dari gelombang cahaya yang berhasil ditangkap, diukur dalam satuan Angstrom (satu Angstrom sama dengan 10 juta kilometer). Berikut rincinannya: 
  • 4500: Permukaan matahari atau fotosfer
  • 1700: Permukaan matahari dan kromosfer, lapisan atmosfer matahari tepat di atas fotosfer
  • 1600: Campuran antara fotosfer atas dan daerah transisi, yaitu daerah di antara kromosfer dan lapisan luar atmosfer matahari yang disebut korona
  • 304: Cahaya dari kromosfer dan wilayah transisi
  • 171: Korona ketika tenang, serta busur magnetik yang dikenal sebagai putaran-putaran korona
  • 193: Wilayah korona yang sedikit lebih panas, dan materi yang jauh lebih panas dari bintik api
  • 211: Wilayah mangnetis aktif yang lebih panas di dalam korona
  • 335: Juga merupakan wilayah magnetis aktif panas di dalam korona
  • 94: Wilayah korona saat terjadi suar surya
  • 131: Materi terpanas dalam suar surya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar