Cara membungkukkan badan yang tepat merupakan bagian dari etika pergaulan yang penting di Jepang. Presiden Barack Obama terlihat kikuk ketika dia berusaha menjabat tangan Kaisar Akihito sekaligus membungkukkan badan.
Sebagian media Amerika Serikat yang anti-Obama dengan gencar mengkritik dengan mengatakan sang presiden melanggar protokol atau malah terlalu menyembah.
Menurut
guru besar Studi Asia di Universitas Temple di Tokyo, Jeff
Kingston, di Jepang sendiri tidak ada yang tersinggung dengan
tindakan Obama. Media Jepang malah memberitakan kasus ini sebagai
aspek kehidupan Amerika yang sulit dipahami.
Kalau kita perhatikan orang Jepang punya kebiasaan yang unik, yaitu membungkuk hampir di setiap saat, seperti ketika bertemu kerabat,berkenalan,meminta maaf,mengatakan permisi bahkan ketika mengangkat telpon mereka akan mengangguk sedikit.
Kebiasaan ini adalah sebuah keharusan bagi orang Jepang dan telah diajarkan semenjak kecil. Membungkuk ala Jepang atau yang disebut Ojigi (お辞儀) ini ternyata bukanlah sekedar membungkuk saja, melainkan ada aturan tertentu sesuai maksud dan tujuan serta kepada siapa bungkukan itu ditujukan.
- Mengangguk Pelan, 5 derajat. Anggukan ini biasanya dilakukan jika bertemu dengan teman,keluarga dekat atau tetangga. Bagi mereka yang memiliki strata yang lebih tinggi, anggukan ini biasanya digunakan untuk membalas anggukan/bungkukan yang lebih dalam dengan maksud untuk menunjukan bahwa strata sosialnya lebih tinggi.
- Membungkuk Salam (Eshaku 会釈 ),15 derajat. Ini merupakan cara formal dalam membungkuk. Fungsinya untuk menyampaikan salam kepada teman atau rekan kerja yang kita ketahui tapi tidak terlalu dekat.
- Membungkuk Hormat (Keirei 敬礼),30 derajat. Ini merupakan cara membungkuk yag sangat formal. Biasanya disampaikan untuk menunjukan rasa hormat kepada atasan, orang yang lebih tua atau yang jabatannya lebih tinggi.
- Membungkuk Hormat Tertinggi (Sai-Keirei ),45 derajat. Ini merupakan cara membungkuk yang bermakna bahwa si pembungkuk merasa sangat menyesal dan bersalah sehingga ia memohon untuk diberikan maaf. Cara ini juga bisa digunakan untuk memberikan penghormatan kepada orang yang memiliki jabatan atau status sosial yang sangat tinggi,seperti kepada Kaisar Jepang.
- Membungkuk Berlutut. Ini merupakan cara membungkuk terakhir yang memiliki arti yang paling dalam. Biasanya dilakukan sebagai permintaan maaf karena telah melakukan kesalahan yang sagat fatal( seperti membunuh). Juga dilakukan sebagai penghormatan kepada raja pada jaman dahulu.
Jika kita
simpulkan, semakin dalam bungkukan orang Jepang maka akan semakin besar
pula maknanya, baik itu sebagai tanda hormat ataupun permintaan maaf.
Budaya Zen
Ketika tampil untuk kedua kalinya di depan media tanggal 9 Februari, Akio Toyoda membungkukkan badan lebih dalam dan lebih khidmat. Tetapi dalam konferensi pers, raut muka Toyoda kelihatan sangat suram, padahal pertemuan itu dimaksudkan untuk meredam kritik terhadap perusahaannya. Dia tampak tidak nyaman menghadapi berbagai pertanyaan kritis terhadap kinerja mobilnya.
Toyoda menjadi pemimpin tertinggi Toyota karena kakeknya adalah pendiri perusahaan itu. Dia seorang pemalu dan tidak suka tampil di depan umum seperti misalnya CEO Apple, Steve Jobs.
Di samping itu, dia berasal dari kebudayaan Zen yang mengedepankan sikap diam dan tabah, yang lebih mementingkan tindakan daripada ucapan. Dengan sikap tenang dan serius dia ingin menunjukkan tekad untuk memulihkan kehormatan keluarganya dan mengembalikan kepercayaan konsumen. Kemudian di akhir konferensi pers, dia membungkukkan badan dengan cara yang menunjukkan penyesalan dan ketulusan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar