Rabu, 13 Maret 2013

Ini Skenario Israel di Tahun 2013

Prof. Yaqazkiil Daror, seorang yang dianggap sebagai pakar strategi Israel mengklaim bahwa pada tahun 2013 akan ada sejumlah skenario yang akan dihadapi oleh Israel, baik tantangan ataupun peluang. Klaim tersebut disebutnya sebagai sebuah prediksi.

Menurutnya, skenario itu terbagi menjadi tiga; fakta dan realita yang kini terjadi di lapangan, mengejutkan, dan kejutan-kejutan bersejarah yang tidak terbayangkan sebelumnya.

Dia menambahkan, di saat negara dan lembaga-lembaganya diminta untuk menjauhkan tantangan dan bahaya yang mengancam Israel, maka di saat yang sama dicari peluang yang memberikan jaminan keamanan Israel untuk jangka panjang.





Berikut ini adalah 10 skenario yang diumbar Yaqazkiil Daror melalui Chanel 2 TV Israel:

Skenario 1: Meletusnya Perang dengan Hizbullah, Lebanon

Di bagian selatan Lebanon, sesuai keputusan PBB, pasukan internasional ditempatkan. Sebagian pasukan dunia itu ditempatkan di perbatasan antara Suriah dan Lebanon.

Dalam kondisi seperti itu, tidak ada pergerakan permusuhan kepada Israel. Namun informasi intelijen yang didapat menyebutkan bahwa Hizbullah tengah mempersiapkan kekuatannya di sebelah selatan Sungai Litani.

Laporan intelijen itu menambahkan bahwa Hizbullah menyelundupkan rudal-rudal jarak jauh hingga ke Tel Aviv, bahkan lebih. Rudal-rudal baru anti pesawat perang juga diselundupkan untuk Hizbullah.

Militer Israel tidak boleh membiarkan kondisi ini tetap terus berlangsung.

Namun pihak militer Israel menekankan, jika perang dengan Hizbullah meletus, korbannya tentu banyak dari pasukan PBB, seperti dari Perancis, Italia dan Turki.

Sementara pihak Amerika mengisyaratkan adanya kebebasan pergerakan Zionisme dalam kondisi ini, tapi dengan syarat pasukan dunia tidak menjadi korban dan tidak membidik infrastruktur Lebanon.

Skenario 2: Serangan Rudal dari Sejumlah Pihak dalam Satu Waktu

Skenario lain, menurut Daror, Israel akan mendapatkan serangan rudal yang dibekali dengan hulu ledak berjarak jauh. Wilayah yang diprediksi diserang adalah Gosh Dan, pusat kota, sehingga menimbulkan banyak korban jiwa dan kerugian harta benda. Serangan ini diprediksi berasal dari:

    Utara Lebanon, wilayah perbatasan dimana pasukan internasional ditempatkan di sana.
    Jalur Gaza yang dikuasai penuh oleh Hamas.
    Rudal jarak jauh yang dilesatkan dari wilayah perbatasan antara Iran dengan Irak.

Skenario 3: Jaringan Internasional Serang Israel

Jaringan ini termasuk di dalamnya jaringan di luar kelompok Islam.

Markas jaringan ini tersebar di sejumlah negara lemah yang susah dilawan, termasuk di negara-negara yang menentang Zionis Israel. Setelah upaya dua serangan bersenjata berhasil digagalkan, jaringan ini berhasil melaksanakan dua serangan lain di dua tempat:

    Di pusat perbelanjaan di kota Tel Aviv.
    Di salah satu sinagog Yahudi di Amerika Latin pasca-peringatan hari pengampunan.

Skenario 4: Hamas Semakin Kuat dan Menjadi Ancaman

Awal dari skenario ini didasari oleh ketidakmampuan Israel mendeteksi kekuatan Hamas yang sebenarnya dalam perang terakhir (November 2012).

Dalam kaitan ini, ternyata Israel tidak mampu menghentikan suplai senjata Iran ke Gaza, sehingga tidak bisa menjaga kestabilan di kawasan.

Informasi intelijen
menegaskan bahwa Hamas kini memiliki rudal-rudal handal, berjarak jauh dan rudal-rudal anti pesawat tempur.

Skenario 5: Israel Diserang dengan Senjata Kimia

Serangan ini diprediksi akan menelan korban sekitar seribu jiwa.

Permukiman warga Israel diliputi kecemasan yang sangat mendalam.

Terbukti kemudian, bahwa pelaku serangan berbahaya ini adalah warga Eropa yang datang ke Israel sebagai wisatawan. Melalui program bantuan kemanusiaan yang digagas oleh organisasi-organisasi Islam dunia.

Skenario 6: Ketidakstabilan di Yordania Setelah Demo yang Digalang Warga Palestina

Hal ini muncul setelah negara Palestina resmi diakui. Israel akan memberikan bantuan keamanan dan informasi intelijen kepada pemerintah Yordania. Dengan cara menghentikan semua bantuan yang datang dari negara Palestina untuk berdemo di wilayah Yordania.

Dalam hal ini, Israel akan bekerjasama dengan negara-negara Arab lainnya untuk memperkuat pemerintahan Yordania dan menekan agar tidak terjadi aksi-aksi demonstrasi.

Skenario 7: Mesir Mengirim Pasukan Militer ke Sinai

Pengiriman pasukan militer ini bertentangan dengan perjanjian Camp David. Pihak Mesir sendiri menekankan bahwa alasan utama pengiriman pasukan ke Sinai adalah untuk memerangi upaya penyerobotan di perbatasan dan memerangi kelompok-kelompok bersenjata yang berupaya menjadikan Sinai sebagai markas mereka.

Walau demikian, Israel mendapatkan informasi intelijen yang mengatakan bahwa militer Mesir melakukan latihan-latihan militer di level komandan. Ini sangat rahasia sekali, militer Mesir mengirim pasukan infanteri ke wilayah Sinai.

Tak lain, target militer Mesir adalah ingin menguasai kembali wilayah Sinai, tanpa menunjukkan permusuhannya kepada Israel.

Skenario 8: Serangan ke Sistem Informasi Israel

Serangan ini diprediksi dilakukan oleh kelompok kaum muslimin yang tinggal di Rusia dan negara-negara di Timur Eropa. Bekerjasama dengan LSM-LSM anti  Israel yang ada di Inggris dan Jerman.

Serangan ini ingin menunjukkan kemampuan yang dimiliki oleh kelompok-kelompok tersebut di bidang teknologi. Di sisi lain, mereka ingin menggalang kekuatan dunia agar bisa bergabung dengan kelompok tersebut.

Skenario 9: Berdirinya Negara Palestina untuk Dua Bangsa

Ide ini muncul setelah upaya perundingan damai dengan Palestina mandul dan tuntutan kuat dunia akan berdirinya negara Palestina yang merdeka.

Ide ini mendapatkan dukungan kuat dari negara-negara yang selama ini selalu mendukung Israel, yang mulai pesimis akan tercapainya perundingan damai antara Israel dengan Palestina yang bisa menjamin kestabilan di kawasan.

Jika memang skenario ini terjadi, maka akan bisa v mendorong kemajuan bagi perundingan damai antara Israel dengan Palestina.

Skenario 10: Secara Mengejutkan Kebijakan Amerika Berubah

Tanpa ada informasi sebelumnya, Amerika mendadak melakukan perubahan fundamental dalam kebijakan luar negeri. Khususnya yang berkaitan dengan dukungannya kepada Israel dan perhatiannya kepada Timur Tengah, secara umum.

Hal ini juga dibarengi dengan melemahkan lobi Yahudi untuk mempengaruhi kebijakan Amerika.

Jika skenario ini memang terjadi, sementara perundingan damai dengan Palestina mandul, negara Palestina belum merdeka dan Iran memiliki senjata nuklir. Maka akan membahayakan bagi keamanan nasional Israel.(dakwatuna)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar