Selama ratusan tahun, ciuman seakan menjadi ritual khas yang erat kaitannya dengan pembuktian cinta.
Ada beberapa teori tentang sejarah berciuman. Salah satunya, dalam
sebuah literatur diceritakan bahwa sejarah berciuman dimulai dari
tradisi unik di sebuah desa bernama Ziller di Eropa.
Para lelaki yang sedang mencari pasangan di desa itu harus mengunyah
tembakau, kemudian meminta seorang gadis mengambil tembakau dari
mulutnya dengan mulut gadis tersebut. Jika sang gadis tidak memuntahkan
kunyahan tembakau itu, berarti ia setuju untuk menjadi kekasih sang
laki-laki.
Namun ada juga literatur lain yang mengatakan bahwa tradisi berciuman
berawal dari jaman manusia gua. Ketika itu, para ibu biasa mengunyah
dulu makanan untuk bayi mereka, baru memindahkan makanannya pada bayi
mereka dengan mulut. Sejak itulah ciuman digunakan sebagai pembuktian
cinta kasih.
Dalam perjalanan berikutnya, ritual berciuman pun tidak selalu
menggunakan bibir karena kemudian manusia mengenal ciuman pipi dengan
istilah trendy "cipika-cipiki", cium tangan, dan ciuman di udara atau
yang juga kita sebut kiss-bye.
Luasnya makna dan fungsi berciuman juga membuat aktivitas yang satu ini
menjadi sangat beragam bentuk dan fungsinya bagi berbagai kebudayaan,
misalnya seperti yang dilakukan orang Eskimo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar