Gejala-gejala yang diderita semua kelompok umur dan sosial ekonomi menunjukkan persamaan, mulai dari kecemasan, kenaikan berat badan, depresi, insomnia, palpitasi, hilangnya rasa humor, penurunan gairah seks, hingga gangguan pencernaan.
Survei perusahaan asuransi AXA mengungkapkan, 63 persen orang yang mengalami kesulitan keuangan menjadi stres selama 12 bulan terakhir. Bahkan, orang yang bekerja di puncak karier, seperti manajer, mengalaminya. Sebanyak 21 persen top manajer tertekan akibat finansial daripada pekerja (9 persen).
Pakar kesehatan mental Dr Roger Henderson mengidentifikasi hal ini sebagai sindrom Money Sickness Syndrom (MMS). "Hampir dua pertiga orang mengalami stres dengan kondisi keuangan mereka, terutama akibat biaya hidup tinggi, tagihan dan pembayaran utang," katanya seperti dikutip dari Daily Mail.
Untuk mengatasi stres, banyak penderita yang kemudian beralih menjadi pecandu minuman, merokok, atau makan berlebihan. Sebanyak 18 persen orang makan berlebih untuk mengatasi rasa frustasi, sedangkan hanya empat persen yang mencari pertolongan dokter.
Studi menemukan, tingkat stres yang dialami wanita lebih berat daripada yang dirasakan pria.
Beberapa akibat masalah keuangan di antaranya:
- Kecemasan: 47 persen wanita dan 29 persen pria
- Kelebihan berat badan: 28 persen wanita, 19 persen pria
- Kehilangan konsentrasi: 25 persen wanita, 16 persen pria
- Depresi: 25 persen wanita, 19 persen pria
- Insomnia: 24 persen wanita, 16 persen pria
- Kelelahan terus menerus: 23 persen wanita, 13 persen pria
- Merasa tak dapat mengendalikan diri: 19 persen wanita, 10 persen pria
Tidak ada komentar:
Posting Komentar