Namanya Shiva
Prasad. Saat peristiwa penghancuran Masjid Babri terjadi dua dekade lalu
usianya belum lagi kepala tiga. Dia berasal dari Kota Faizabad, India,
wilayah Ayodya dan tinggal di Desa Kar Sevak yang hanya beberapa ratus
meter dari masjid dibangun Dinasti Babur pada 1527 itu. Entah sengaja
ditutupi atau kisah ini memang palsu, tidak banyak lansiran mengenai
sosok Prasad. Wajah Prasad asli bahkan tidak pernah ketahuan sampai
sekarang.
Meski demikian,
media memuat berita ini tidak dituding menyebarkan berita bohong.
Menurut catatan, Prasad berhasil mengumpulkan 4.000 penduduk kampungnya
untuk merancang kehancuran Masjid Babri. Seperti dilansir paklinks.com
(6/12/2004, wow ternyata berita lama ya), dia berhasil membakar semangat warga dengan hasutan masjid
itu berdiri di atas tanah dewa-dewa yang mereka sucikan. Ditambah
sejarah belum pasti kebenarannya yakni berdirinya kuil Siwa dan Rama
namun dihancurkan semakin menambah marah umat hindu mayoritas di kampung
itu.
Hari ini, dua
dekade lalu, akhirnya pecah kekerasan di Ayodya dan pengrusakan Masjid
Babri. Prasad berhasil masuk ke dalam masjid bahkan berdiri di atas
kubah. Pengikutnya membabi buta meratakan rumah ibadah umat Islam itu
dengan tanah.
Tujuh tahun dari
peristiwa itu, tepatnya pada 1999, India dikejutkan dengan berita
langsung dari stasiun televisi Malayalam News, mengutip publikasi resmi
dari media di Arab Saudi yang mengabarkan Prasad masuk Islam. Dunia
Hindu terguncang sebab pemuda itu dinilai sangat militan pada agamanya.
Prasad bahkan mengubah namanya menjadi Muhammad Mustafa.
Kejadian runtuhnya Masjid Babri ternyata membuat pemuda itu merasa bersalah. Dia lantas
memutuskan mencari kerja ke wilayah Arab. Di tempat barunya inilah
Prasad kerap mendengar khotbah dalam bahasa urdu dari mushola dekat
tempat tinggalnya di Kota Sharjah, Uni Emirat Arab. Merasa mendapat
pencerahan, akhirnya dia mengucapkan dua kalimat syahadat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar