Siapa yang tak kenal dengan Jokowi ?
Walikota dengan segudang prestasi duniawi. Putra Solo ini pasti
dibanggakan dan dipuja, bahkan juga oleh para pemuda-pemudi muslim.
Namun apakah benar Jokowi patut dibanggakan ? Apalagi sebagian aktivis
Islam ikut-ikutan.
Sebelum menelusuri lebih jauh tentang
siapa Jokowi saya ingin mengenalkan terlebih dahulu kepada pembaca
tentang organisasi “bayangan” Freemasonry; ROTARY CLUB.
Nama resminya Rotary International
(RI). Komunitas lokal RI yang mereka bentuk di 162 negara dinamakan
‘club’, sehingga nama lengkapnya Rotary International Club, biasa
disingkat Rotary Club (RC). didirikan pada tahun 1905, markas besarnya
berada di kota Evanston, Illinois, USA, Nomor Telp. (312) 866-300.
Organisasi ini awalnya didirikan untuk
menunjang perjuangan mendapatkan tanah air bagi orang-orang Yahudi.
Anggota RC adalah kalangan pengusaha. Mereka menunjang dari segi dana
bagi terbentuknya negara Israel. RC bertugas mengumpulkan kalangan
bisnis dan berfungsi sebagai ‘kontak bisnis’ (clearing house) dan dapat pula merupakan sarana pengumpulan dana bagi keperluan zionis.
Rotary Club adalah organisasi bawah
tanah Zionis Israel, yang beranggotakan kaum usahawan, tenaga ahli,
Intelektual (mahasiswa dan dosen) sebagai anggota penuhnya, sedangkan
orang-orang umum dan pelajar sebagai anggota kelas lebih rendah.
Rotary Club didirikan oleh Paul P
Harris, seorang keturunan Yahudi Amerika, sekitar bulan Februari 1905 di
kota Chicago Amerika Serikat. Organisasi ini telah menyebar ke seluruh
penjuru dunia dengan dukungan dana yang kuat, dan telah mempunyai cabang
di 80 negara termasuk Indonesia, sekitar 6800 Rotary Club ada di dunia, dengan anggota sekitar 327.000 aktifis.
Pemerintah Spanyol pernah mencium
gelagat tidak benar organisasi ini dan akhirnya organisasi ini dilarang
di sana. Bagaimana dengan pemerintah kita???, sulit untuk diandalkan.
Bahkan Vatikan saja pernah mengeluarkan aturan untuk melarang kaum
Katolik di dunia untuk masuk ke dalam keanggotaan Rotary Club.
Ah, sulit dipercaya ketika kita
dihadapkan pada sebuah kenyataan bahwa gerakan dan aksi Zionis telah
begitu mengakar di Indonesia. Bila ditelisik lebih jauh bahkan gerakan
Zionis telah mengakar berbarengan dengan masuknya kolonialisme Belanda
di Indonesia (VOC). Bisa kita bayangkan begitu kokohnya gerakan tersebut
merasuk dalam kehidupan rakyat Indonesia sejak abad 16 M. Salah
satu sayap gerakan zionis yang mempunyai cabang pada lebih 170 negara
di dunia adalah Rotary club yang merupakan derivasi dari kegiatan
Freemasonry international. Club ini tersebar di seluruh dunia. Anggota Rotary Club dipanggil Rotarian dan
mereka adalah para pemimpin bisnis dan profesional bahkan mewakili
semua profesi (seorang dokter, seorang notaris, seorang guru sekolah,
seorang pedagang, dan seterusnya). Menurut sebagian penganjur teori
tentang konspirasi Yahudi, perkumpulan tersebut mempunyai tujuan rahasia
dan merupakan bagian dari persekongkolan Yahudi.
Tidak seorang pun menyanggah kenyataan
bahwa anasir yang merusak, baik di bidang ekonomi maupun sosial di dunia
sekarang ini, bukan saja diawaki, tetapi juga didanai oleh dan untuk
kepentingan kaum Yahudi. Beberapa waktu setelah Kongres Zionisme
Internasional ke-1 di Basel (1897) itu kecenderungan politik kaum Yahudi
bekerja untuk dua arah, yang satu dilakukan secara diam-diam ditujukan
untuk menghancurkan dan menguasai negara-negara non Yahudi di seluruh
dunia. Adapun yang lain lagi untuk membentuk sebuah negara Yahudi di
Palestina.
Yang paling mengkhawatirkan bagi kita di
Indonesia adalah kecenderungan politik diam-diam kaum Yahudi. Mereka
bahkan sudah menginfiltrasi Indonesia sejak zaman pra kemerdekaan hingga
kini. Apalagi sepanjang kiprahnya gerakan ini bekerja untuk
menghancurkan kesejahteraan manusia, merusak tatanan politik, ekonomi,
dan sosial di negeri-negeri yang mereka tempati.
Di Indonesia upaya membendung gerakan
Yahudi ini sebenarnya sudah dilakukan oleh Presiden Soekarno. Februari
1961, lewat Lembaran Negara nomor 18/1961, Presiden Soekarno membubarkan
dan melarang keberadaan Freemasonry di Indonesia. Lembaran Negara ini
kemudian dikuatkan oleh Keppres Nomor 264 tahun 1962 yang membubarkan
dan melarang Freemasonry dan segala “derivat”nya seperti Rosikrusian,
Moral Re-armament, Lions Club, Rotary Club, dan Baha’isme. Sejak itu,
loji-loji mereka disita oleh negara.
Namun di Era Presiden Abdurrahman Wahid
Keppres nomor 264/1962 tersebut dicabut dan mengeluarkan Keppres nomor
69 tahun 2000 tanggal 23 Mei 2000. Sejak itulah, keberadaan
kelompok-kelompok Yahudi seperti Organisasi Liga Demokrasi, Rotary Club,
Divine Life Society, Vrijmetselaren-Loge (Loge Agung Indonesia) atau
Freemasonry Indonesia, Moral Rearmament Movement, Ancient Mystical
Organization Of Rosi Crucians (AMORC) dan Organisasi Baha’i menjadi
resmi dan sah kembali di Indonesia.
Mereka melakukan aktivitas ‘kemanusiaan’. Kegiatan inheren bersifat ‘Social Function’. Dibalik itu, khususnya Rotary Club menggalang l’esprit de corps sesama mereka dalam ihwal bisnis.
Kegiatan Rotary Club
Pada umumnya organisasi ini melakukan
kegiatan dibidang sosial, pendidikan dan kebudayaan, mereka menggunakan
itu semua untuk kedok saja. Di bidang sosial mereka sering membantu
korban bencana alam, membagikan sembako, di bidang pendidikan mereka
menyeponsori para pelajar untuk melanjutkan studinya keluar negeri, dan
di bidang budaya mereka mensponsori pelestarian budaya.
Disini kelihatannya misi mereka terlihat
bagus, dan tidak ada hal yang mencurigakan dari itu semua, namun itu
semua sekali lagi cuma kedok, agar masyarakat mau menerima mereka apa
adanya, dan tidak mencurigai bahwa mereka adalah organisasi Zionis yang
akan mengacak-acak Islam sebagai agama mereka.
Sedikit Kejutan
Kembali mengenai Jokowi. Di akhir
Februari 2012, tepatnya di tanggal 23 terjadi sebuah berita yang kurang
menarik. Namun berita ini pastinya akan sangat mengejutkan bagi
penggemar kasus-kasus konspirasi Yahudi di Indonesia. Dikutip dari
Harian Joglosemar, Kamis (23/2), Rotary Club
(RC) Solo Kartini melantik Istri Walikota Surakarta Iriana Joko Widodo
sebagai anggota kehormatan mereka, bersamaan dengan ulang tahun ke-107
Rotary Internasional.
Pastinya yang membaca berita ini
terkejut. Siapa sangka Pak Walikota yang mereka bangga-banggakan
ternyata teman dekat agen kolonialisme dan zionisme. Seperti dikutip
dari situs eramuslim, peneliti tentang zionisme Ridwan Saidi,
yang dinukil dari buku Jaringan Yahudi di Nusantara karangan Artawijaya,
menyebut Rotary Club Internasional sebagai perabot zionis. Sebagai
organisasi elit yang menjalankan misi kemanusiaan, Rotary Club
sepenuhnya dikendalikan oleh Freemasonry dan Zionisme.
Bahkan sebelumnya (seperti dikutip dari situs sragenpos,
15/7/2011) Walikota Solo, Joko Widodo bersama sejumlah anggota Rotary
Club Solo Kartini meninjau proyek porselenisasi di RT 8 RW XX, Krajan,
Kadipiro, Solo, Jumat (15/7).
Dalam laporannya, nahimunkar.com juga
menyebut bahwa Rotary Club dan saudara kembarnya, Lions Club, merupakan
kaki tangan zionis. Rotary Club mempunyai persamaan besar dengan
Freemasonry. Keduanya memiliki pemahaman yang sama tentang nilai dan
semangat yang membentuk jiwa seseorang, seperti ide egaliti, fraterniti,
semangat humanisme, dan kerjasama internasional. Ini adalah semangat
yang sangat berbahaya yang diarahkan untuk mengikis karakteristik
bangsa-bangsa dan menguburkan segala bentuk loyalitas, sehingga
pribadi-pribadi akan kehilangan identitas dan harga diri serta hidup
dalam kebimbangan. Akibatnya, tak ada lagi kekuatan yang dominan,
kecuali orang-orang Yahudi yang terus-menerus berambisi mendominasi
dunia.
Seperti dikutip juga dari nahimunkar.com,
FUUI menjelaskan bahwa Rotary Club mencekoki anggotanya agar mengikuti
agama yang diakui atas dasar persamaan sesuai urutan abjad, seperti
Budha, Islam, Yahudi, Masehi, Nasrani dan seterusnya. Dalam urutan
terakhir tersebut, Taoisme, sebuah keyakinan orang-orang Tiong Hoa yang
muncul pada abad ke-6 SM, meyakini bahwa kebahagiaan dapat terpenuhi
dengan tercapainya kebutuhan insting manusia dan kemudahan hubungan
sosial dan politik sesama manusia.
Sebenarnya Tidak Mengejutkan
Pada hakikatnya siapapun yang cermat menelusuri sepak terjang Jokowi sejak awalnya tidak akan terkejut. Jokowi memang tidak tanggap dengan masalah-masalah akidah.
Proses berpasangannya dengan orang-orang nasrani pada dua kali (dan
calonnya tiga kali pada pilgub DKI) pilkada Solo, menunjukkan bahwa ia
sama sekali tidak memiliki sensitivitas akidah.
Memang banyak sekali versi-versi tentang
pengkafiran orang-orang yang berbuat salah kaprah seperti Jokowi ini.
Ada yang mengkafirkannya ada yang belum berani. Padahal dalam ayat
al-Qur’an banyak tertera larangan memberikan kepemimpinan serta
kepercayaan kepada orang kafir, atau yang disebut dengan tawalli.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” [QS. Al-Maidah: 51]
Syaikh Abdullah Ibnu Abdillathif Ibnu Abdirrahman Ibnu Hasan Ibnu Muhammad Ibnu Abdil Wahhab rahimahumullah berkata saat menjelaskan penjelasan tawalli dan muwalah: “Tawalli
adalah kekafiran yang mengeluarkan dari millah, dan ia itu seperti
membela mereka dan membantu mereka dengan harta, badan dan pendapat
(dalam memerangi kaum muslimin). Dan muwalah adalah dosa besar, seperti
menuangkan tinta atau merautkan pena atau berseri-seri kepada mereka
seandainya dia menyodorkan cemeti untuk mereka”. (Ad Durar As Saniyyah: 8/422, lihat At Tibyan Fi Kufri Man A’anal Amrikan 98)
Adapun apa yang dilakukan Jokowi sangat
membahayakan kaum muslimin. Sewaktu-waktu dapat dengan mudah, dengan
justifikasi peraturan yang berlaku, bahwa jabatannya akan berpindah
dengan orang-orang yang kekafirannya bahkan disepakati oleh ahli bid’ah
sekelas murjiah sekalipun. Sungguh perbuatan tawalli yang mengkafirkan.
Seperti diketahui, wakil-wakil yang diajukan untuk menjadi orang nomor
dua setelah Jokowi adalah nasrani tulen seperti Rudy dan Ahok.
Bisa jadi suatu saat, dengan prestasi
dan kepandaiannya, Jokowi akan melesat sebagai capres. Hingga seperti
biasa, partai sekuler PDIP bukan tidak mungkin akan menampakkan
simbol-simbol pluralisme lagi dengan mengangkat calon wakil dari
kalangan kafir asli. Tidak mustahil jika partai-partai seperti PDS akan
mendomplengkan wakilnya kepada PDIP, sebab PDIP ini terkenal sangat
abangan, sebuah sisi oposisi dari santri.
Kode Jari Rahasia Para Elite Freemason
Bagi yang sudah tahu tanda dan simbol
organisasi Freemason, tentu tidaklah asing dengan kode jari pada gambar
diatas. Bagi yang masih awam biasa menyebutnya dengan jari metal, rock
n’ roll.. yang dipopulerkan para musisi rock.
Tapi apakah para elite seperti pemimpin dunia, pebisnis milyuner, pemuka agama, pejabat militer, keluarga kerajaan, selebritis semuanya adalah pecinta musik metal? tapi percaya atau tidak mereka benar-benar menggunakan simbol jari metal ini.
Ada tiga versi pengertian tentang simbol jari ini:
- Ini berarti “I love you“. jari kelingking adalah huruf “i” sedangkan telunjuk dan jempol membentuk huruf “L”. kode ini diciptakan pertama kali oleh Hellen keller sebagai kode isyarat untuk tuna rungu, hellen keller sendiri adalah seorang Theosofis dan penganut okultisme. (sumber:codex magica)
- Ini berarti el diablo. bentuk pemujaan terhadap satan/setan yg berasal dari ritual sihir kabala kuno.
- Kode jari ini adalah isyarat khusus para elite Freemason untuk berkomunikasi dengan sesamanya “The Brotherhood“, menunjukkan simbol persaudaraan yang kuat terhadap sesama Mason di seluruh dunia. mereka mempertontonkannya secara sekilas ke media agar “anggota lain” dapat melihat dan membaca pesan tersebut tanpa diketahui maknanya oleh jutaan hewan-hewan ternak yang dungu yaitu kita semua! Jangan tersinggung tapi begitulah para elite memandang kita, kita hanyalah sederetan angka di layar komputer mereka.. angka kelahiran, angka kematian, angka pengangguran, angka kemiskinan..dsb..
Sekarang kita lihat siapa saja yang
menggunakan simbol jari ini dan benarkah mereka adalah bagian dari “Anak
Metal”, Penderita Tuna Rungu, Pemuja Setan atau Freemason?
Keluarga George W. Bush, termasuk ibu, istri dan anaknya:
Obama:
Keluarga Kerajaan Inggris:
The Clinton, Bill & Hillary:
Silvio Berlusconni, Perdana Menteri Italia:
Sarkozy, Presiden Perancis:
Thaksin Sinawatra:
Dick Cheney:
Henry Kissinger, Biangnya NWO:
Pangeran Abdullah memberi kode ke Putin dan Putin tersenyum mengerti:
Bos McDonald:
Mantan Presiden US, Ronald Reagan:
Rabbi Yahudi:
Paus Bennedictus:
Jokowi:
Apakah Jokowi yang seorang muslim tidak
tahu akan hal ini?? Apakah orang-orang disekeliling Jokowi tidak ada
yang memberitahu beliau soal satanic sign ini?? Apakah seorang
muslim patut meniru kode orang-orang kafir di atas?? Atas dasar
pertanyaan-pertanyaan tersebut patutlah kita pertanyakan akidah beliau,
sang calon pemimpin masyarakat Jakarta.
Dari Abu Sa’id Al-Khudri Ra. ia berkata: Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Kamu akan mengikuti jejak langkah umat-umat sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga jikalau mereka masuk ke lobang biawakpun kamu akan mengikuti mereka”. Sahabat bertanya. “Ya Rasulullah! Apakah Yahudi dan Nasrani yang Tuan maksudkan?” Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, “Siapalagi?” (kalau bukan mereka). [HR. Muslim]
Pedulilah Akan Akidah Wahai Para Aktivis
Hingga akhirnya, sebagai aktivis Islam,
dari manapun golongannya, hendaknya peduli kepada akidah dan keimanan
seseorang. Jangan sampai salah memilih panutan dan idola. Serta sebuah
tindakan yang salah kaprah ketika membangga-banggakan dan membela
orang-orang macam ini. Tidak dipungkiri mereka yang telah disebutkan
diatas merupakan orang jenius, tetapi keberadaan orang-orang seperti
mereka merupakan fitnah dan cobaan bagi kaum muslimin. Sehingga tidak
mungkin mengabaikan kekafiran dan kejanggalan akidah seseorang, meskipun
orang-orang tersebut pintar dan cerdas.
Belum juga kasus-kasus lain, seperti
ritual musyrik kala Jokowi memandikan mobil esemka, kasus-kasus seperti
ini harus menjadi perhatian dari kaum muslimin. Apalagi banyak aktivis
dan thullab Islam serta mengaku membela-bela Palestina dan negeri-negeri
yang dijajah lainnya, tetapi secara sadar atau tidak telah membela dan
menyanjung-nyanjung mereka-mereka yang bergandengan tangan dengan orang
kafir yang telah dilaknat sebagai anak cucu babi dan kera.
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. [QS. Al Baqarah: 120]
sumber: http://votreesprit.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar