Ketika sedang dalam masa mencari kerja, sebaiknya kita berhati-hati dalam mempostingberbagai
aktivitas ke dalam akun media sosial, termasuk Facebook. Apalagi jika
yang akan diupload adalah foto-foto kegilaan yang kita lakoni dalam
sebuah pesta.
Memang, kita dapat mengeset siapa saja yang dapat melihat postingan di akun facebook kita. Tetapi, berbagai informasi yang kita sampaikan di akun Facebook bisa jadi bumerang, mengingat kita tidak tahu siapa saja yang bisa mengaksesnya.
CBS, seperti dilansir College Cures, menulis, pihak perusahaan kerap kali membuka profil-profil Facebook para karyawan maupun calon karyawan mereka. Melalui cara ini, mereka bisa mendapatkan berbagai informasi personal tentang kita dan dapat membentuk opini tentang tipe pekerja seperti apa kita.
Bisa jadi, seseorang memiliki nilai IPK sempurna dan kemampuan kerja yang sangat baik. Tetapi, beberapa foto dan postingan status yang tidak pantas akan mampu membuat user melirik resumelainnya.
Atau, bisa jadi juga, seseorang tidak memiliki foto-foto "aneh", foto tentang aktivitas ilegal atau hal-hal berbahaya lainnya. Tetapi, pendapat calon user akan terbentuk begitu cepat. Seorang user mengaku, kandidat kuat untuk posisi yang sedang lowong di perusahaannya memang memiliki akun Facebook yang bersih. Meski demikian, orang tersebut tetap tidak mendapatkan posisi yang dimaksud, karena profilnya tidak menunjukkan dia memiliki "kualitas CEO".
Nah, kita sebaiknya bisa menahan keinginan untuk memposting kegilaan masa muda di Facebook, seberapa pun kuatnya hal itu. Berikut beberapa hal yang bisa menjadi pedoman.
- Jangan memposting foto jika kita merasa sangat malu dengan foto itu dan kita tidak ingin siapa pun di dunia ini melihatnya. Selalulah bermain aman.
- Atur siapa saja yang dapat melihat foto kita ketika mengupload foto. Pastikan kita juga mengunggah foto-foto positif, misalnya kenangan menyenangkan antara kita dan teman-teman dekat.
- Hapus semua tautan (tag) dari foto-foto tidak menyenangkan yang diupload teman-teman kita. Jika perlu, kita bisa meminta teman tersebut untuk menghapus foto tersebut. Tentu saja kita perlu memintanya baik-baik dan mengajukan alasan yang jelas.
- Jika memiliki blog, kita bisa memanfaatkannya untuk menunjukkan kemampuan menulis yang kita miliki. Bahkan, banyak dosen mendorong mahasiswanya untuk memiliki blog sebagai tempat berlatih menulis, terutama bagi mereka yang mengejar karier di bidang jurnalistik.
Memang, kita dapat mengeset siapa saja yang dapat melihat postingan di akun facebook kita. Tetapi, berbagai informasi yang kita sampaikan di akun Facebook bisa jadi bumerang, mengingat kita tidak tahu siapa saja yang bisa mengaksesnya.
CBS, seperti dilansir College Cures, menulis, pihak perusahaan kerap kali membuka profil-profil Facebook para karyawan maupun calon karyawan mereka. Melalui cara ini, mereka bisa mendapatkan berbagai informasi personal tentang kita dan dapat membentuk opini tentang tipe pekerja seperti apa kita.
Bisa jadi, seseorang memiliki nilai IPK sempurna dan kemampuan kerja yang sangat baik. Tetapi, beberapa foto dan postingan status yang tidak pantas akan mampu membuat user melirik resumelainnya.
Atau, bisa jadi juga, seseorang tidak memiliki foto-foto "aneh", foto tentang aktivitas ilegal atau hal-hal berbahaya lainnya. Tetapi, pendapat calon user akan terbentuk begitu cepat. Seorang user mengaku, kandidat kuat untuk posisi yang sedang lowong di perusahaannya memang memiliki akun Facebook yang bersih. Meski demikian, orang tersebut tetap tidak mendapatkan posisi yang dimaksud, karena profilnya tidak menunjukkan dia memiliki "kualitas CEO".
Nah, kita sebaiknya bisa menahan keinginan untuk memposting kegilaan masa muda di Facebook, seberapa pun kuatnya hal itu. Berikut beberapa hal yang bisa menjadi pedoman.
- Jangan memposting foto jika kita merasa sangat malu dengan foto itu dan kita tidak ingin siapa pun di dunia ini melihatnya. Selalulah bermain aman.
- Atur siapa saja yang dapat melihat foto kita ketika mengupload foto. Pastikan kita juga mengunggah foto-foto positif, misalnya kenangan menyenangkan antara kita dan teman-teman dekat.
- Hapus semua tautan (tag) dari foto-foto tidak menyenangkan yang diupload teman-teman kita. Jika perlu, kita bisa meminta teman tersebut untuk menghapus foto tersebut. Tentu saja kita perlu memintanya baik-baik dan mengajukan alasan yang jelas.
- Jika memiliki blog, kita bisa memanfaatkannya untuk menunjukkan kemampuan menulis yang kita miliki. Bahkan, banyak dosen mendorong mahasiswanya untuk memiliki blog sebagai tempat berlatih menulis, terutama bagi mereka yang mengejar karier di bidang jurnalistik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar