Coba
perhatikan gambar di atas. Aktifitas yang dilakukan oleh orang-orang
pada gambar di atas banyak sekali, ada yang melakukan aktifitas
jual-beli, baik menggunakan uang atau sistem barter. Dengan cepat mereka
bisa menghitung keuntungan ataupun kerugian yang mereka dapat. Selain
contoh di atas kita juga bisa mengambil contoh lainnya. misalnya saja
ada seorang developer yang ingin membeli tanah untuk membangun
perumahan, developer itu bisa memperkirakan berapa luas tanah yang harus
dibeli, dan berapa jumlah rumah yang harus dibangun supaya bisa
mendapat keuntungan, dan bahkan saat anda kebingungan untuk memilih
jajanan atau menu makan siang yang mengenyangkan dengan sejumlah uang,
secara tidak langsung keputusan yang anda ambil adalah contoh penggunaan
aljabar pada setiap harinya, ataupun membagi uang saku yang orang tua
anda berikan , contoh:
Uang
saku Opiq 2.000 rupiah lebih banyak dari adiknya. Setiap hari Ibunya
memberi uang pada Opiq dan adiknya setinggi-tingginya 15.000 rupiah.
Tentukan batas maksimal uang saku Opiq dan adiknya?
Jawab:
Misalkan uang saku Opiq adalah x, maka uang saku adik adalah (x-2000). Sehingga:
Uang saku Opiq + uang saku adik ≤ 15.000
x + (x-2.000) ≤ 15.000
2x – 2.000 ≤ 15.000
2x ≤ 17.000
x ≤ 8.500
jadi, uang saku Opiq maksimal Rp. 8.500,00, sedangkan uang saku adiknya adalah maksimal Rp. 6.500,00.
Jawab:
Misalkan uang saku Opiq adalah x, maka uang saku adik adalah (x-2000). Sehingga:
Uang saku Opiq + uang saku adik ≤ 15.000
x + (x-2.000) ≤ 15.000
2x – 2.000 ≤ 15.000
2x ≤ 17.000
x ≤ 8.500
jadi, uang saku Opiq maksimal Rp. 8.500,00, sedangkan uang saku adiknya adalah maksimal Rp. 6.500,00.
Selain
perhitungan sederhana seperti di atas, aljabar juga daapt diterapkan
dalam menentukan untung-rugi serta presentasenya dalam perdagangan,
persentase bunga dan perhitungan-perhitungan utang piutang dalam bidang
perbankan, perhitungan skala dalam bidang geografi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar