Senin, 20 Mei 2013

Gaya Berhubungan Saat Hamil


Mungkin banyak orang berpikir berhubungan seks dengan istri yang tengah hamil adalah hal berbahaya, karena masih banyak orang berpikir bahwa sex di usia kehamilan tua sangat beresiko terhadap janin. Pendapat itu tak salah, Tunggu dulu, tak sepenuhnya benar. berhubungan intim saat istri sedang hamil sah-sah saja dilakukan. menurut para pakar sex dan keluarga, seks saat hamil akan aman asal dilakukan dengan hati-hati dan benar, sex justru berperan penting demi kelancaran persalinan. Tentunya banyak pula hal yang harus diperhatikan agar ‘ritual kebutuhan biologis’ tersebut tidak membahayakan sang istri dan calon anak di kandungan. Caranya adalah dengan mengatur posisi seks.

Bagaimana Posisi Hubungan Intim Yang Nikmat Dan Nyaman Ketika Hamil
Banyak wanita takut melakukan hubungan intim ketika hamil. Hal ini dapat dimengerti karena mereka takut terjadi hal yang tidak diinginkan pada calon bayi. Perempuan lain merasa tidak nyaman dengan beberapa posisi berhubungan intim dan ingin mengetahui posisi yang terbaik saat mereka sedang hamil.

Apakah berhubungan intim saat hamil aman?
Jawabannya adalah ya.
Selama Anda memiliki kehamilan normal, Anda bisa berhubungan intim sebanyak yang Anda inginkan.
Beberapa wanita melakukan hubungan intim yang benar sampai akhir kehamilan dan mereka menikmati semua layaknya berhubungan intim secara normal. Ada sebagian wanita mengalami pendarahan atau gejala lain ketika berhubungan intim saat hamil. jika Anda salah satu dari wanita itu, Anda harus berkonsultasi dengan dokter atau bidan. Tetapi gejala ini merupakan minoritas kecil yang dialami wanita ketika hamil.

Hamil bukan berarti tidak dapat melakukan hubungan seks lagi. Pasangan suami istri masih dapat melakukan hubungan seks saat hamil, kecuali jika ada alasan medis dan atas saran dari dokter untuk tidak melakukannya.

Jadi apa manfaat hubungan intim dengan persalinan?
Saat berhubungan intim, prostaglandin yang dikeluarkan sperma dapat mengakibatkan kontraksi guna membantu penekanan sehingga kepala bayi dapat masuk ke bagian bawah panggul. Ya membantu juga secara tidak langsung. Kadang-kadang bayi sudah 40 minggu di perut, hamil campur saja. Ya terjadi kontraksi, leher rahim menjadi lunak. Namun hubungan intim pada usia kehamilan tua tetap harus dilakukan dengan hati-hati.

Lantas sejauh mana hubungan intim ini aman, khususnya bagi wanita hamil?
Menurut Konsultan Seks dr. Boyke Dian Nugraha, SpOG,. Selama dokter kandungan tidak mengatakan rawan keguguran, rentan perdarahan, berisiko pecah ketuban, atau ari-ari janin berada di bawah, hubungan intim aman untuk dilakukan. Saran dr.Boyke lagi, jangan segan dan banyak bertanya kepada dokter kandungan dan lakukanlah konsultasi itu minimal sebulan sekali.

Berapa kali sebaiknya wanita hamil melakukan hubungan intim?
itu tergantung dari kebutuhan wanita hamil tersebut. Di awal kehamilan, hormon pada ibu hamil membuat beberapa wanita hamil lebih doyan melakukan hubungan intim. Dorongan seksual itu juga muncul dari suami yang merasa istrinya terlihat lebih seksi saat sedang hamil (misalnya karena tak tahan melihat payurada dan bokong istrinya yang membesar).

Saran dr.Boyke, terima semuanya itu sebagai kewajaran.

    “Seberapa seringnya tidak ada batasan. Semuanya on demand (sesuai kebutuhan). Kadang ada suami yang merasa takut istrinya tidak merasa nyaman, tapi di sisi lain istrinya pengin . Ya, lakukan saja. Saya pernah punya pasien yang pada saat hamil melakukan hubungan intim sampai 12 kali dalam sehari. Tingginya dorongan seksual itu dikarenakan istri merasa lebih bahagia dan menganggap dirinya lebih sempurna di saat hamil.“

Akan tetapi pada saat kehamilan sudah semakin membesar maka perut akan semakin besar pula, sehingga disarankan agar ibu hamil perlu melakukan dan mencari posisi seks yang nyaman.

Ada beberapa posisi berhubungan intim yang aman saat hamil. Ada mitos yang mengatakan, berhubungan seksual selama hamil dapat membahayakan janin. Tetapi, setiap pasangan boleh saja berhubungan seks, meski sang istri sedang hamil. Kehamilan jangan menjadi penghalang untuk memperoleh kepuasaan saat berhubungan seksual. Justru banyak perempuan merasakan kenikmatan lebih saat menjalani hubungan seks di saat hamil dibanding sebelum dirinya mengandung. Inilah posisi bercinta yang aman bagi wanita hamil.

Menurut para pakar sex, waktu yang tepat untuk berhubungan intim sewaktu hamil yaitu setelah trimester pertama hingga usia 7 bulan. Pada waktu ini, ibu hamil sudah relaks dan lebih enakan.

Beberapa pakar kesehatan menegaskan, pada kehamilan muda usia tiga bulan atau trimester pertama, pasutri masih harus waspada dan sebaiknya tidak melakukan hubungan intim atau menunda hubungan intim terlebih dahulu. Hal ini berlandaskan pada alasan karena tiga bulan pertama merupakan masa rawan di mana janin mulai terbentuk. Kalau terkena benturan sedikit, janin rawan keguguran. Hubungan seks di awal kehamilan mudah terjadi kontraksi. Ari-ari belum terbentuk sehingga dapat mengakibatkan keguguran bila terjadi kontraksi dahsyat.

Sedangkan pada usia kehamilan 7-9 bulan, frekuensi hubungan intim sebaiknya dikurangi sampai janin berusia 9 bulan karena sangat membahayakan janin. Pasalnya kontraksi bisa mengakibatkan pecah ketuban dan bayi dapat terinfeksi. Sementara bila bayi harus dilahirkan, paru-parunya belum matang. Waktu yang sangat membahayakan yaitu antara kehamilan usia 7-8 bulan.

Pada kehamilan berusia 9 bulan, bayi sudah siap untuk dilahirkan bila terjadi kontraksi sehingga air ketuban pecah. Pada saat itu paru-paru bayi sudah matang. Kalau bisa di atas 36 minggu, bila pecah ketuban, bayi lahir sudah aman dilahirkan karena telah mampu bernapas di luar tubuh ibu.

Namun demikian, berhubungan seks saat hamil tidaklah membahayakan bila dilakukan dengan sangat hati-hati. Banyak orang menganggap seks saat hamil sangat berbahaya terhadap janin karena Mr P, orgasme atau ejakulasi dianggap dapat mencederai bayi. Sebenarnya tidaklah demikian. Hubungan intim dengan pasangan pada saat hamil apalagi menjelang persalinan harus dilakukan dengan sangat relaks. Bahkan, beberapa pakar kandungan mengatakan bahwa melakukan hubungan intim sangat dianjurkan untuk memperlancar proses persalinan.

Nah agar tidak sampai salah tindakan mengambil posisi hubungan intim yang aman bagi wanita hamil, berikut posisi seks aman dalam berhubungan seks bagi wanita hamil atau seks saat hamil:
Di usia kehamilan muda (0-12 minggu), menurut Boyke, posisi apapun masih sangat aman dan boleh dilakukan.
Jika usia kandungannya di atas 12 minggu, ada baiknya istri mengonsultasikan ke dokter kandungan untuk melihat kondisi kehamilannya. Biasanya dalam usia kandungan ini, posisi menyamping (sideways ), menungging (dog position ), dan duduk (woman on back ) masih aman dan lebih dianjurkan untuk dilakukan. “Posisi ini masih nyaman bagi istri. Pokoknya selama dokter kandungan mengatakan aman, lakukan saja,” ujar Boyke.
Jika sudah mendekati usia kehamilan 29-36 minggu (jelang persalinan), lebih dianjurkan untuk melakukan posisi miring (spooning ) atau duduk (sitting ,woman on top ). “Doggy style /rear entry juga masih boleh, tapi kalau Si Istri merasa perutnya keberatan atau sakit, coba tahan perutnya dengan bantal untuk mendapatkan posisi nyaman.”
Posisi yang aman bagi ibu hamil menurut Kama Sutra di antaranya:

Posisi Seks Ibu Hamil, Woman on top
Perempuan di Atas, Pria di Bawah. Gaya ini bisa dibilang aman lantaran posisi perut si cewek seperti orang duduk. Posisi yang paling banyak dilakukan ibu hamil ini memang terbukti paling nyaman. Istri dapat membuatnya lambat atau cepat, sambil mengontrol kedalaman penetrasi. naik turunnya kecepatan gerakan juga dapat dikontrol ibu dengan leluasa. Rebahkan tubuh anda di atas pasangan. Dapat dilakukan dengan cara menghadap ke mukanya atau menghadap kaki.

Hal yang penting diingat adalah jangan melakukan gerakan terlalu kencang, jangan terlalu cepat mengguncangnya, lantaran bisa membahayakan posisi bayi di dalam rahim ibu karena dapat menyebabkan stres pada anak. Beberapa wanita bahkan mengakui kalau gerakan berputar adalah pasangan kombinasi yang menyenangkan bagi mereka maupun suaminya.

Dengan posisi ini, Anda (terutama istri Anda), bisa mencegah penekanan terlalu banyak pada bagian perut dan payudara istri Anda, yang memang membahayakan kehamilannya. Posisi ini memungkinkan perempuan untuk memegang lebih banyak kendali atas gerakan.

Posisi Seks Ibu Hamil, Posisi missionary gaya baru
Lupakan posisi missionary klasik, sebab tidak dapat dilakukan dengan keadaan perut Anda yang sedang membesar. Berbaringlah dengan lutut ditarik dan kaki menempel di dadanya, atau dengan kaki lurus ke atas dan bersandar pada pasangan. Lebih nyaman, letakkan bantal di bawah.

Posisi Seks Ibu Hamil, Setengah Misionaris
Di posisi ini, Anda berbaring dengan posisi kaki di tepi tempat tidur. Pasangan Anda berdiri atas kamu, didukung oleh telapak tangannya sehingga ia tidak berbaring di atas Anda seperti dalam posisi misionaris. Pada dasarnya posisi yang harus dihindari yaitu jangan sampai perut Anda mengalami benturan atau menghindari posisi yang tidak nyaman bagi Anda

Posisi Seks Ibu Hamil, Posisi Misionaris
Pada posisi ini,perempuan di bawah dan pria di atas. Jika dilakukan saat istri tengan hamil tentu menjadi tidak nikmat, bahkan bisa menyakitkan bagi istri Anda, bahkan juga untuk Anda sendiri. Itu sebabnya, posisi berhubungan seksual yang bisa dilakukan selama istri hamil adalah variasi dengan posisi menyamping, perut istri Anda terbebas dari tindihan.

Posisi Seks Ibu Hamil, gaya sendok,
posisi ini dilakukan dengan tubuh berbaring menyamping, jadi pria di belakang sang wanita dengan gaya seperti menyerok. Jadi posisinya adalah si cewek berbaring sambil menyamping menoleh kanan atau kiri, kemudian cowok di belakangnya melakukan penetrasi dari belakang si wanita (tetapi bukan hubungan seksual anal. Hanya penetrasinya lewat arah belakang). Posisi ini dilakukan di ranjang yang lembut.

Anda berbaring miring dalam posisi meringkuk. Cara ini aman bagi Anda yang memasuki masa akhir kehamilan. ini juga sesuai dilakukan pada saat perut istri sudah besar, atau sat istri tidak dapat berperan aktif lagi selama bercinta(seperti pada posisi perempuan di atas).

posisi berbaring miring berhadapan mungkin dapat dilakukan saat pertengahan kehamilan ketika perut belum terlalu besar. Namun jika, perut ibu hamil sudah mulai membesar, posisi miring ini dapat dilakukan dengan posisi suami berada di belakang ibu hamil

Posisi Seks Ibu Hamil, Menyamping
Anda dan pasangan berbaring berdampingan dan saling berpandangan. Cara ini sangat praktis dilakukan pada trimester ketiga kehamilan.

Posisi Seks Ibu Hamil, Berbaring separuh tubuh
Anda cukup terlentang di tengah tempat tidur. Suami harus mengatur posisi untuk setengah berbaring, agar tidak menekan tubuh Anda. Posisi ini biasanya dikombinasikan dengan setengah duduk agar tidak monoton

Posisi Seks Ibu Hamil, Posisi ibu hamil berlutut
Ibu hamil berlutut dan dibantu dengan meletakan bantal di bawah perutnya dengan tujuan mengganjal, dan suami dapat melakukan penetrasi dari belakang

Posisi Seks Ibu Hamil, gaya berbaring menyamping dengan kaki diangkat satu.
Sehingga posisinya, si cewek berbaring di dekat pinggir kasur, si pria berdiri di belakang si cewek dan melakukan penetrasi sambil berdiri. Salah satu kaki si cewek diangkat ke atas. Namun sama seperti gaya cewek di atas, saat melakukan penetrasi, baiknya jangan dengan kecepatan tinggi. Tujuannya, demi menghindari guncangan keras di rahim si cewek.

Posisi Seks Ibu Hamil, Posisi Duduk
Perempuan duduk di pangkuan pasangan, Pada usia kehamilan pertengahan atau lanjut, posisi duduk berhadapan dapat menjadi pilihan menyenangkan. Tapi ketika perut semakin membesar,posisi tidak berhadapan dapat dipilih. Posisi ini dapat menjadi pilihan pada masa kehamilan akhir trimester ke-2 atau pada awal trimester ke-3.Posisi ini cukup nyaman, baik untuk istri maupun Anda sendiri, sekalipun tidak memberikan kesempatan bagi Anda berdua untuk banyak melakukan gerakan aktif saat pemanasan (foreplay). Gaya ini bisa Anda lakukan di tempat tidur atau sofa yang nyaman. Biasanya, posisi ini dibantu dengan pria yang mengangkat pinggul istrinya, agar proses penetrasi lebih dapat dirasakan. Jika Anda sedikit ragu, cobalah mengelus payudara pasangan karena sensitifiitas payudara saat hamil biasanya sangat tinggi. Sayangnya, posisi duduk ini hanya nyaman dilakukan bagi berat tubuh istri tergolong normal. Sebab, pada posisi ini Anda harus menopang berat tubuh istri pada pangkuan Anda.

Posisi Seks Ibu Hamil, Setengah duduk
Posisi ini tidak menekan perut. Posisi ini mengharuskan Anda terlentang dan membuat sikap seperti duduk. Sedang suami berlutut dengan satu kaki menahan berat badannya. Atau gaya lainnya, Anda dapat mengangkat kedua kaki ke atas. Beberapa wanita yang senang dengan posisi ini sebelum hamil, dapat meletakkan kedua kaki di atas pundak suaminya untuk menciptakan multi orgasme. Bagi Anda berjiwa petualangan, posisi setengah duduk dapat Anda coba, agar Anda nyaman saat bercinta.

Posisi Seks Ibu Hamil, Sendok Berhadapan
Posisi menyamping berhadapan dengan pasangan. Tarik satu kaki untukmemberi ruang pada pasangan untuk melakukan penetrasi. Posisi ini lebih cocok dilakukan pada triwulan pertama, ketika perut istri belum terlalu besar.

Posisi Seks Ibu Hamil, Sideways
Pasutri berbaring menghadap satu sama lain. Buat berat badan dari perut mendukung rahim pada waktu yang sama. Keintiman akan lebih terasa karena pasutri saling berhadapan satu sama lain.

Posisi Seks Ibu Hamil, Doggy Style
doggy style merupakan Posisi favorit wanita hamil ini memungkinkan penetrasi lebih dalam dan memberikan kesempatan untuk mendukung perut dan payudara (dengan bantal). Pasangan bisa berdiri atau berlutut di belakang Sang Istri.

Agar perut tidak mendapat tekanan, istri bisa bersangga pada lutut dan tangannya, seperti hendak merangkak. Hanya saja, jika perut istri sudah sangat besar, bisa saja perut tetap menyentuh alas. Posisi ini juga tidak bisa dilakukan dalam tempo lama, karena cukup melatihkan bagi istri, walau ia tidak melakukan gerakan aktif. Keuntungannya, pembuluh darah di punggung tidak tertekan oleh berat perut.

Posisi Seks Ibu Hamil, Woman on Back
Persis seperti posisi misionaris, hanya tanpa tekanan ke perut atau rahim. Istri berbaring sambil mengangkat lutut ke arah dada, sedang suami berlutut di antara kaki istri. Jika merasa lelah, istri bisa mengistirahatkan kakinya ke dada suami sebagai tumpuan. Tempatkan bantal di bawah punggung istri agar lebih merasa nyaman. Usahakan jangan berbaring telentang (dengan kaki lurus) terlalu lama setelahnya, agar berat rahim tidak memblokir pembuluh darah yang masuk rahim dan kaki istri.

Posisi Seks Ibu Hamil, Dr. Ruth dan Dr. Amos
Untuk posisi ini, wanita hamil berbaring telentang di ujung tempat tidur. Letakkan satu atau kedua kaki pada bangku dekat dengan tempat tidur. Dengan posisi suami menempel ke tempat tidur, penetrasi bisa lebih leluasa dilakukan tanpa guncangan berarti bagi janin. Ini akan memungkinkan istri untuk bergerak bebas dan sedikit memiringkan tubuhnya ke kiri dan kanan untuk menambah kenikmatan. Pasangannya berlutut atau berdiri di antara kakinya, yang memungkinkannya untuk dengan mudah mencumbu klitoris dengan jari tangan dan anggota tubuh lainnya. Ketika pria melakukan penetrasi, tidak akan ada tekanan pada perut istri dan mereka berdua dapat bergerak. Anda dapat mencoba dan memodifikasi posisi ini agar hubungan intim lebih menyenangkan dan nyaman.

Posisi Seks Ibu Hamil, Spooning
Posisi ini paling favorit dilakukan di tahap akhir kehamilan. Posisi istri memunggungi suami ini sangat nyaman bagi wanita hamil karena berat dari perutnya tidak mengganggunya saat berhubungan seks juga memungkinkan penetrasi yang dangkal (kadang penetrasi dalam tidak membuat wanita hamil nyaman di tahap akhir kehamilannya).

Posisi Seks Ibu Hamil, Seks Non-Penetratif
Di luar alternatif-alternatif posisi tersebut, Anda bisa juga melakukan seks non-penetratif. Artinya, alat kelamin suami tidak perlu memasuki vagina istri. Suami istri bisa saling memberikan seks oral atau masturbasi.

Sementara itu, seks ketika hamil dipengaruhi oleh beberapa hal yang berbeda-beda. Hal-hal yang mempengaruhi aktivitas seksual seseorang ketika sedang hamil, yaitu:
  • Kepercayaan yang telah dimiliki tentang seks
  • Kepercayaan yang pasangan miliki tentang seks
  • Kondisi fisik pada saat kehamilan
  • Kondisi emosional pada saat kehamilan
Di luar dari faktor-faktor tersebut, sebenarnya seks pada saat kehamilan bisa lebih nikmat. Cairan vagina lebih meningkat dan perubahan pada area genital membuat beberapa orang justru lebih bisa merasakan orgasme.

Yang paling penting dari semua posisi seks selama kehamilan ini adalah jangan meletakkan berat badan ke perut ibu. Batasi tekanan di perut ibu hamil.

apa pun posisi yang Anda berdua pilih, nikmatilah aktivitas seksual itu bersama-sama dengan tetap memperhatikan kondisi kehamilan istri Anda.Tentu asalkan kehamilan istri Anda dinyatakan tidak memiliki risiko apapun,Anda berdua bisa melakukan hubungan seksual kapan pun Anda berduamenginginkannya, bahkan sampai menjelang persalinan sekalipun. Dengan tetap menikmati aktivitas yang satu ini bersama suami, Anda berdua bisa saling berbagi rasa takut maupun kekhawatiran, serta stres yang mungkin muncul selama masa kehamilan.

Namun jika kehamilan istri Anda berisiko, seperti misalnya letak plasenta tidak pada posisi yang seharusnya (plasenta previa), makalebih baik berkonsultasi dulu dengan dokter spesialis kandungan jika Anda berdua tetap ingin bisa berhubungan seksual. Begitu juga apabila istri mengalami perdarahan ringan, seperti keluarnya flek-flek pada kehamilan trimester pertama, tunda dulu keinginan itu.

Perlu diketahui posisi di atas bertujuan agar Anda bisa menikmati hubungan intim yang Anda lakukan, tanpa ada rasa tidak nyaman dan rasa risih yang pada akhirnya mengganggu konsentrasi Anda. Terlepas dari posisi diatas anda juga merasa tidak nyaman dengan penetrasi yang dalam.

Selalu ingat aturan ini :

pada saat melakukan Anda merasa tidak nyaman, berhentilah dan jangan dipaksa. Apabila Anda menikmatinya, silahkan bersenang senang dan semoga sukses untuk kehamilan anda. Hubungan intim harus dilakukan dengan nyaman agar jangan sampai terjadi kontraksi yang dahsyat untuk menghindari pecah ketuban. Pasalnya, ketuban pecah dapat menyebabkan infeksi ke tubuh janin. Agar tidak terjadi infeksi makanya begitu pecah ketuban harus konsultasi ke dokter. Karena golden periodenya, 6 jam, kalau lebih dari 6 jam, harus dikasih antibiotik. Bila tidak maka akan semakin banyak kumannya.

Masalah lain yang harus diwaspadai adalah tali pusat akan terjepit diantara bayi dan rahim. Akibatnya dapat terjadi gawat janin. Bayi menjadi sesak dan kehabisan oskigen karena oksigen tidak dapat masuk ke dalam tubuh bayi. Ada proses mengisap, sehingga bayi bisa menelan air ketuban ke paru-paru. Itu yang ditakutkan.

Selain itu, dalam situasi tertentu hubungan intim pada trimester kedua tidak diperbolehkan khususnya pada ibu hamil dengan plasenta previa, dimana plasenta menghalangi cervix, pelebaran cervix prematur, dan beresiko mengalami persalinan prematur.

Jadi keputusan ada di tangan anda berdua gaya apa yang cocok dan aman untuk kehamilan anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar