Sejak Helenina masih bayi, ibunya memang selalu menidurkannya dengan
sebuah melodi penenang. Kapten Van Rodjnik meminta istrinya untuk
membuat lirik lagu penenang itu supaya Helenina dan Van Rodjnik bisa
mengerti. Dan karena rumah mereka banyak nyamuk, jadilah lirik Nina Bobo seperti yang sekarang kita tau.
Kasihan, pada tahun 1875, Helenina sakit demam tinggi yang membuatnya menangis setiap malam. Ibunya menyanyikan lagu Nina Bobo
semalaman. Akhirnya, pada suatu malam awal 1878, nyawa Helenina tidak
bisa diselamatkan. waktu itu umurnya masih 6 tahun. Sehingga keluarga
Kapten Van Rodjnik pun berduka.
Suatu malam, seminggu setelah Helenina dimakamkan, Kapten Van Rodjnik mendengar istrinya menyanyikan lagu Nina Bobo
di kamar mandi. Suaranya menggema. Setelah ditanya mengapa oleh Kapten
Van Rodjnik, istrinya bilang “Tadi saya dengar Nina nangis di sini.
Jadi, saya nyanyi di sini. Karena sedih dan dihantui rasa kehilangan,
Ibu Mustika (ibunya Helenina) masih suka menyanyikan lagu Nina Bobo sampai bertahun-tahun. Kemudian Ibu Mustika meninggal di tahun 1929.
Setelah kematian Ibu Mustika dan Helenina, Kapten Van Rodjnik tinggal
sendirian di rumah tadi. Katanya ada beberapa kejadian yg menimpa si
Kapten, Pernah beberapa kali Kapten Van Rodjnik mendengar suara bayi
menangis, tapi dia tidak peduli dan langsung tidur. Akhirnya beberapa
kali juga dia mengalami mimpi melihat dan mendengar anak kecil menangis.
Sampai puncaknya di suatu malam, Kapten mendengar suara anak kecil
menangis lagi. Tapi dia juga tidak peduli dan langsung tidur.
Akhirnya waktu tengah malam si Kapten dibangunkan oleh tangan anak kecil
umur 6 tahun yang nangis2. Mungkin si Helenina tadi. Katanya si anak
membangunkannya sambil berbicara. Yang kira-kira bunyinya, "Papa.. Kok
papa nggak nyanyiin buat Nina?" Setelah malam itu, pikiran Kapten jd
terganggu. Akhirnya dia selalu menyanyikan lagu itu sendirian di
kamarnya tiap malam, sampai dia meninggal. ih serem banget yaa
Menurut cerita yang kami terima, si Nina sampai sekarang masih noni blasteran Indonesia-Belanda tapi wajahnya nenek-nenek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar