Minggu, 12 Mei 2013

Bernafas Dengan Syukur


BERNAFAS merupakan salah satu bentuk rezqi dari Allah SWT yang selalu kita rasakan dan nikmati setiap detiknya baik siang ataupun malam. Sungguh satu hal yang selalu kita harus syukuri sehingga sebetulnya sudah tidak ada lagi ruang untuk mengeluh. Bayangkan bagaimana kalau pada saat kita membaca tulisan ini anggaran oksigen kita dihentikan oleh Allah SWT? Ehm, silakan pikirkan.

Kini kita akan sedikit membahas tentang bernafas. Pernapasan memainkan peranan yang sangat penting dalam detoksifikasi. Paru-paru adalah sebuah organ pembuangan yang penting, dan bernapas dalam dapat memperbaiki pergerakan cairan limfa.

Tak hanya itu, sebelum kita mengulas cara-cara melindungi diri kita dari polusi di dalam udara yang kita hirup dan bagaimana kita dapat membantu diri kita untuk membuang racun, marilah kita membahas secara umum manfaat bernapas lebih baik.

Tanyakan kepada siapa saja, apakah nutrisi terpenting yang dibutuhkan oleh tubuh, dan mereka mungkin mengatakan sejenis vitamin, sejenis mineral, atau sejenis makanan. Hanya sedikit yang berpikir tentang oksigen. Bernapas adalah sesuatu yang otomatis sehingga hampir-hampir tak ada orang yang berpikir dua kali tentang hal yang paling menyehatkan ini. Kita dapat bertahan untuk waktu yang sangat lama–berminggu-minggu dan berbulan-bulan–tanpa makanan. Kita dapat hidup beberapa hari tanpa air. Namun, cobalah kekurangan oksigen dan kita akan mati dalam beberapa detik saja.

Menarik napas dalam memiliki banyak manfaat penting dan seharusnya menjadi bagian paling mendasar setiap program kebugaran tubuh. Menarik napas dalam biasanya membersihkan, menambah garam darah, menenangkan pikiran yang terlalu aktif, meningkatkan pembaruan sel secara efisien, memperlancar penyaluran oksigen dan beragam nutrisi ke seluruh aliran darah. Mengurangi perasaan cemas, dan memperkuat paru-paru. Menarik napas dalam juga menyehatkan sirkulasi dan sebuah latihan yang berguna untuk menghangatkan diri jika anda merasa kedinginan.

Bernapas Adalah Pemberi Kehidupan
Namun demikian, kebanyakan dari kita tidak bernapas dengan benar. Amati siapa saja yang sedang bernapas dan, jika anda memang melihat ada pergerakan, biasanya hanya bagian atas dada yang turun dan naik. Diafragma dan perut hampir-hampir tidak bergerak, kecuali jika seseorang menarik napas dalam atau bernapas cepat karena cemas atau takut.

Minta siapa saja untuk menunjukkan dimana letak paru-paru dan biasanya mereka akan menunjuk dada bagian atas. Memang mudah untuk melupakan bahwa kantung udara yang paling penting ini mengisi hampir seluruh ruang diantara rongga rusuk. Paru-paru mengisi wilayah berbentuk sarang lebah, sedikit dibawah bahu dan terus turun sampai ke diafragma, partisi berbentuk kubah yang terletak di atas pinggang, yang memisahkan dada dari perut.

Bernapas Tidak Dimulai oleh Paru-Paru’
Bernapas dimulai di dalam otak, di sebuah “Pusat Pengendali” yang dikenal dengan nama medulla oblongata, yang mengirimkan impuls-impuls saraf ke otot-otot diantara tulang rusuk, memerintahkan mereka untuk berkontraksi, kemudian mengendur secara bergantian. Saat kita menarik napas, otot dan ruang diantara tulang-tulang rusuk membuka rongga rusuk dan diafragma turun, memberi ruang kepada paru-paru untuk menarik oksigen.

Saat kita mengeluarkan napas, otot dan ruang diantara tulang rusuk dan diafragma mengendur, mengempiskan paru-paru dan mendorong udara yang mengandung limbah karbon dioksida. Otak memantau tingkat karbon dioksida di dalam aliran darah, dan dibawah kondisi normal, menyelaraskan impuls-impuls saraf sehingga selalu ada cukup oksigen dan tidak pernah terlalu banyak karbon dioksida.

Sayangnya, banyal hal yang dapat mengganggu keseimbangan yang rapuh ini. Menangis, tertawa, menyanyi, dan berlari, semuanya membuat kita menarik dan mengeluarkan napas secara kurang berirama. Kita bisa kelihatan menarik napas lebih dalam, tetapi tidak selalu mengeluarkan napas secara penuh. Bahkan berpindah dari sebuah ruangan yang hangat ke udara terbuka yang dingin dapat membuat kita bernapas pendek, mendadak, dangkal, dan lebih cepat. Postur kita pun ikut menekan pernapasan. Pakaian yang ketat, dapat membatasi kapasitas paru-paru. Itulah sebab nya kenapa dalam Islam mempunyai pelarangan untuk memakai pakaian ketat ternyata ada korelasinya dengan kesehatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar