Selasa, 21 Mei 2013

Tehnik Manusia Terbang dalam Pembuatan Piramida Mesir


Melampaui segala bayangan akan keraguan, dari banyak dan beragamnya prestasi dibidang arsitektur yang dibuat oleh ras manusia, sudah pasti Piramida Mesir pastilah masuk dalam daftar teratas dalam hal yang menakjubkan dan bangunan mengagumkan yang pernah dibuat.

Begitu banyak teori yang dikemukakan dalam pembuatan Piramida mulai dari pengangkutan bebatuan dari jarak yang jauh yang digelindingkan menggunakan kayu hingga teori dari penelitian terbaru yang menemukan bahwa bebatuan piramida adalah batu yang dibuat dari tanah liat yang dibakar. Dari banyak kontroversi dan perdebatan mengenai proses pembuatan piramida hingga teori pembangunan piramida berkat bantuan alien, namun teori konvensional tetaplah menunjukkan bahwa piramida dibangun dimasa dinasti tua hingga zaman dinasti menengah, kira-kira dari milenium ke-3 SM hingga kira-kira tahun 1650 SM.

Menurut pengetahuan konvensional bahwa alasan piramida dibangun adalah sebagai makam para firaun (namun hingga kini belum ada ditemukan mumi para firaun didalam piramid sebab banyak firaun mumi nya ditemukan pada kuil-kuil di Mesir).

Pada abad ke-7 M ada seorang bernama Abu al-Hasan Ali al-Mas'udi yang dikenal sebagai Herodotus dari Arab, yang mana sepanjang hidupnya ia telah membukukan serangkaian tulisan sebanyak 30 volume buku tentang sejarah dunia berdasarkan pengalaman pribadinya dalam melakukan penjelajahan dan perjalanan ke daerah-daerah yang jauh dan luas. Bisa dikatakan Al-Mas'udi adalah seorang pengelana yang terampil. Ia menempuh perjalanan ke berbagai belahan dunia mencatat peristiwa bersejarah dan hal-hal unik tentang segala sesuatu disetiap tempat yang ia kunjungi mulai dari Mesir, India, Afrika Timur, Suriah dan Armenia.
Selain itu Mas'udi adalah seorang pelaut cekatan yang melintasi mediterania, laut kaspia, laut merah, dan samudra hindia.Selama ia mengunjungi banyak tempat tersebut ia menuliskan banyak kisah, sejarah dan juga legenda dari para penduduk setempat yang ia kunjungi. Hasil jerih payah kerjanya dalam bentuk 30 volume buku itu secara kolektif telah diterjemahkan dalam bahasa inggris dengan judul "The Meadows of Gold and mines of Gems"

Dari semua banyak pengembaraan dan data yang ia kumpulkan ada satu bagian yang menarik dan mungkin dapat memberikan pencerahan mengenai sebuah misteri.....

Dalam halaman-halaman dari buku tulisannya yang ia selesaikan pada tahun 947 M, atau 9 tahun sebelum kematiannya disaat ia berusia 60 tahun, Al Mas'udi menceritakan bahwa dalam kisah-kisah arab awal ada sebuah cerita menarik mengenai proses penciptaan Piramida dan tidak ada hubungannya dengan teknik konvensional dalam pembuatan Piramida tersebut.

Sebaliknya Mas'udi mencatat selama eksplorasi dan penelitiannya dalam mengumpulkan bukti dari kisah tersebut bahwa Piramida seperti apa yang kita saksikan saat ini mungkin proses pembuatannya adalah seperti apa yang kita sebut saat ini sebagai proses dari Levitasi (Levitation).

Cerita menakjubkan yang berhasil di kuak oleh Mas'udi ini disebutkan olehnya bahwa :"Saat membangun piramida, para pembangun piramida itu secara hati-hati meletakkan apa yang digambarkan sebagai sebuah papyrus magic ditepi bawah dari sebuah batu raksasa yang akan digunakan dalam proses konstruksi kemudian satu persatu batu tersebut diberi kejutan (listrik? -red) oleh sesuatu benda aneh dan sedikit misterius yang digambarkan hanya seperti sebuah batang logam. Dan batu tersebut perlahan-lahan mulai naik ke udara dan seperti tentara yang berbaris bergerak lambat, secara metode, sebuah susunan batu beberapa kaki diatas susunan batu yang telah tersusun yang dikelilingi kedua sisinya oleh dua batang logam misterius tersebut.

Pada ketinggian sekitar 150 kaki, Al Mas'udi mencatat batu-batu raksasa bergerak maju dan biasanya bergerak dengan sangat lembut diudara dikontrol oleh pemegang batang logam misterius tersebut untuk memastikan bahwa batu-batu raksasa itu tetap berada pada jalurnya sebelum akhirnya dengan sangat lembut mendarat dibagian atas dari bebatuan lainnya yang telah tersusun atau menjadi dasar dari piramida.
Pada poin ini, proses selanjutnya berulang untuk bebatuan lainnya, bebatuan diberi kejutan lagi, naik ke permukaan dan sekali lagi bergerak kearah yang diinginkan pada ketinggian 150 kaki atau lebih dan itu terus dilakukan hingga semua batu mencapai tujuan yang diinginkan. Lalu dalam sebuah proses yang jauh lebih kompleks bebatuan tersebut dikejutkan/dipukul lebih banyak dan kali ini mereka akan melayang lebih tinggi diudara kemudian ketika mencapai pada titik yang diinginkan mereka dengan hati-hati dan dengan kemudahan yang luarbiasa meletakkan pada tempatnya satu persatu hingga piramida tersebut selesai.

Skenario pembuatan piramida tersebut sungguh menakjubkan apabila itu adalah kenyataan yang sebenarnya, mungkin ada juga kalangan yang mentertawakan pernyataan yang seperti sangat menakjubkan ini, Namun..mungkin saja kisah kuno menceritakan kurang lebih tentang sebuah kebenaran yang fantastis, sebuah teknologi dan pengetahuan yang telah lama hilang dari para pendahulu kita.

Tempat-tempat lainnya yang bangunannya terbuat dari bebatuan yang luar biasa besarnya adalah :
  • Kuil Jupiter di Baalbek, Lebanon terdapat 3 blok batu yang sangat luarbiasa besarnya yang pernah digunakan dalam struktur bangunan yang dibuat oleh manusia, setiap blok batu tersebut beratnya 1000 ton! tidak ada satupun super crane yang ada di zaman sekarang yang mampu mengangkat batu seberat itu.
  • Tidak jauh dari kuil Jupiter tersebut terdapat sebuah patung bernama Hajar el Ibla, patung seorang wanita hamil yang memiliki berat 1200 ton yang membutuhkan 16.000 orang hanya untuk menariknya.
  • Di Tiahuanaco Bolivia, diketinggian 13000 kaki diatas permukaan laut berdiri sebuah monumen yang disebut sebagai Puerta del Sol atau "gerbang matahari" memiliki gerbang berukir yang beratnya 10 ton dan bagaimana bebatuan tersebut bisa hadir dilokasinya sekarang masih tetap menjadi misteri.
  • Nan Madol, dianggap sebagai Machu Pichu nya Pasifik adalah lokasi reruntuhan besar sebuah kota kuno di pulau Pohnpei ibu kota dari federasi negara Mikronesia, dibangun sekitar tahun 200 SM yang terbuat dari tumpukan ratusan batang batu yang masing-masing panjangnya 18 kaki dan diameternya beberapa kaki, bebatuan tersebut ditumpuk seperti kayu bakar, panjang dindingnya sekitar 40 m dan tebalnya 18m, setiap blok batu memiliki berat 2.5 ton bagaimana mereka dipindahkan dari sumber bebatuan hingga ke tempatnya masih misteri.
Apakah manusia dizaman dahulu kala telah mengenal teknik levitasi? bisa saja teknologi akan hal tersebut musnah hilang tanpa ada catatan bagaimana cara untuk melakukannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar