Disini saya bukan mau menjelaskan mengapa macet itu terjadi. Tapi sekedar berbagi pengalaman dalam menghadapi macet setiap hari...
Kebiasaan orang-orang saat mengalami kemacetan adalah emosi, pencet klakson keras-keras, senggol dikit bawaannya mau bacok aja. Disisi lain ada pula yang pasrah menerima keadaan, walau hawa panas dari mesin motor/mobil dan bisingnya klakson. Lebih baik menerima apa adanya, jalani saja pelan-pelan.
Lokasi kerja saya harus melewati jalan macet, membuat saya mulai berkawan dengan kemacetan itu sendiri. Menikmati tanpa harus terburu-buru, walau hati kadang ketar-ketir dengan jam kerja yang makin dekat. Saya menyikapi kemacetan dengan lebih positif. Tidak terpancing emosi atas kondisi ini. Kebetulan saya muslim, saya berusaha untuk berzikir, istigfar atau salawat nabi. Ini saya lakukan untuk menahan emosi dan ketenangan jiwa juga berharap mendapat pahala dari Allah SWT. Melihat macet yang hampir 1-2 jam tiap pagi sore jika saya hanya diam atau menggerutu, mengikuti emosi, teriak kata-kata kotor (m*ny*t, anj*ng, s*al*n, dsb) menurut saya hanya akan menambah dosa, jadi untuk apa saya lakukan?.
Untuk agan yang membaca thread sederhana ini, silahkan untuk mencoba tips saya ini. Cobalah sore ini atau pagi besok, lakukan dalam seminggu, maka lama-lama akan menjadi kebiasaan. Perasaan agan akan tenang, juga merasa perjalanan agan dilindungi Allah SWT. Andaikata mengalami hal yang terburuk sekalipun, misalnya tabrakan maut yang menyebabkan agan meninggal, agan insyaallah akan tercatat amal baiknya, karena mati dalam keadaan berzikir dan ingat kepada-Nya. Amin... Wassalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar