Sejak akhir bulan Maret kemarin, saya punya hobi baru, mengumpulkan cerita-cerita anak dari manca negara, tentu saja yang saya utamakan dari seluruh Nusantara, karena menurut saya, mutu dongeng anak
Nusantara ternyata lebih baik dibandingkan dengan dongeng-dongeng di seluruh dunia, kenapa??
1. Dongeng Nusantara memiliki bahasa sekelas sastra, penuturannya lembut, dan menggunakan bahasa yang baik.
2. Ragam dongeng anak Nusantara ternyata banyak sekali, mulai dari sage, fabel, legenda, dan lain-lain.
3. Dongeng anak Nusantara selalu mengandung ‘local wisdom’.
Sementara dongeng dari manca negara pasti berujung dengan ‘Happy Ending’, kebanyakan ceritanya selalu tentang kerajaan, putri cantik, pangeran berkuda, dan mahluk raksasa.
Hari ini, saya bermaksud menambah koleksi dongeng anak nusantara, salah satu dongeng favorite saya di masa kanak-kanak yaitu: Kisah Bawang Putih Dan Bawang Merah..
Mulailah saya searching via google, klik sana, klik sini.. dan saya sangat terkejut! dari sekian banyak link yang saya klik katakanlah dari 50 buah link, saya cuma menemukan 1 blog yang di dalamnya dimuat kisah Bawang Putih dan Bawang Merah, bebrapa blog hanya repost dari link ini http://blog.unnes.ac.id/
.
Lalu, seperti biasa, saya copy postingan tersebut, paste di blog pribadi (arrayanov.blogspot.com), tapi baru saja saya mau menutup laman bekas saya browsing tadi.. tiba-tiba tertangkap mata tulisan yang mencolok sekali.. seketika saya klik link tersebut.
Link tersebut sebuah blog milik orang Malaysia (maaf alamat link tidak saya sertakan disini), saya katakan penampilan blog itu sangat buruk! terlebih saya nilai sangat buruk!! karena blog tersebut menerakan title blog : “KUMPULAN DONGENG RAKYAT MALAYSIA” tapi.. waktu saya lihat isinya.. hanya ada 4 buah postingan, yang mana 3 dari 4 postingan itu berjudul:
1. Sangkuriang, dongeng rakyat malaysia
2. Malin Kundang, dongeng rakyat Malaysia
3. Bawang Putih dan bawang Merah, dongeng rakyat Melayu
Oh.. Tuhan.. jantung saya serasa berhenti berdetak! ingin sekali saya teriak “Malaysia…. maumu apa siiiiiiiiiiiiiiiiiiih????”. Benar-benar marah saya dibuatnya. Bagaimana bisa Legenda Sangkuriang yang berasal dari Jawa Barat jadi dongeng rakyat Malaysia? Bagaimana bisa Legenda Malin kundang dari Sumatera Barat pindah ke Malaysia?
Satu lagi, ketika saya mencari tahu lebih banyak tentang kisah bawang Putih dan bawang Merah, ternyata ada semacam penjelasan di wikkipedia bahwa dongeng itu memang berasal dari Melayu. Padahal setahu saya kisah Bawang Putih Dan bawang Merah itu berasal dari Jawa.. siapa yang salah? Guru SD saya kah?
Yang saya tahu.. LEGENDA itu adalah sebuah cerita yang dibuat berdasarakan keberadaan sebuah tempat, bentuk sesuatu yang dimirip-miripkan dengan sebuah kejadian, walau isi dari cerita tidak diketahui kebenarannya, dan siapa yang pertama membuat cerita tersebut tidak diketahui, tapi selalu ada pesan moral yang disisipkan di dalamnya, saya pikir ini semacam LOCAL WISDOM. (CMIIW)
Contohnya Legenda Malin Kundang, sekalian saja kompasianer saya kasih tahu (jangan2 belum banyak yang tahu juga), Malin Kundang itu jelas sebuah legenda yang berasal dari Daerah Sumatera Barat, dimana ada sebuah pantai, sekarang lokasi wisata yang bernama Aia Manih, di tepian pantai itu terhampar tepatnya ada sekumpulan batu yang salah satunya sangat mirip bentuk manusia yang sedang bersujud.
Baiklah.. bila Malaysia mengaku-aku Legenda Malin Kundang ini sebagai dongeng rakyat Malaysia, bagaimana dengan legenda Sangkuriang? berarti Gunung tangkuban Perahu dan kota Bandung itu dulunya masuk wilayah Malaysia??? Karena setahu saya legenda Sangkuriang ada karena keberadaan Gunung Tangkuban Perahu, bukan?
Jadi dengan kata lain (mulai suudzon) Malaysia mau mengklaim bahwa Nusantara ini dulu sebagai milik rakyat Malaysia???
Kompasianer yang saya cintai.. baru saja saya mulai bersemangat untuk terus mengumpulkan dongeng anak Nusantara, saya kok mulai paranoid ya.. jangan-jangan…
Saya cuma takut, lama-lama anak cucu kita tidak lagi mengenal kekayaan khasanah sastra Nusantara, tidak kenal lagi siapa itu Joko Tingkir, Sangkuriang, Bandung Bondowoso, Putri Nawang Wulan, Nini Anteh, Sabai Nan Aluih.. dan ribuan tokoh yang sebenarnya sudah turut andil membentuk karakter bahasa, perilaku, perjalanan hidup Nusantara ini.
Kompasianer.. sebagai penulis, calon penulis, pelajar menulis, atau pembina penulis.. rasanya ini tanggung jawab kita, sebagai ‘insan pena’ untuk berbuat sesuatu.. entah lah apa yang harus diperbuat, anda punya ide?? Atau seperti yang sudah-sudah.. kita biarkan saja hal ini?
Salam Dongeng Anak Nusantara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar