Seorang wanita di San Diego, California mengalami gangguan aneh yang dapat mengacaukan emosinya hanya dengan indera peraba. Ia bisa mengalami sedih hingga depresi, hanya dengan menyentuh tekstur jeans.
Tidak hanya jeans, wanita berinisial AW yang merupakan pasien dari Dr Vilayanur Ramachandran, neurosaintis di University of California, San Diego ini juga merasakan emosi tertentu tergantung tekstur kain yang disentuhnya.
Menurut Dr Vilayanur, wanita berusia 22 tahun ini bisa merasa bahagia dan puas hanya dengan menyentuh kain berbahan sutra. Sedangkan, apabila ia menyentuh kodurai, yang merupakan kain dengan serat melintir, AW akan merasa bingung.
Begitu juga saat menyentuh kain berbahan kulit, emosinya bisa langsung berubah seperti menerima suatu kritikan yang pedas. Namun ternyata, bukan hanya kain yang dapat merubah emosinya.
Pasta gigi, lilin dan beberapa benda lain juga dapat merubah emosi AW. Pasta gigi warna-warni misalnya, bisa membuatnya merasa gelisah tak menentu. Sedangkan lilin akan membuatnya merasa malu dan tablet paracetamol membuatnya cemburu.
Keanehan tersebut membuat tim dokter mengadakan serangkaian tes, yang akhirnya menyimpulkan bahwa AW menderita suatu kondisi otak yang dikenal dengan synaesthesia. Yaitu suatu reaksi di mana satu sisi otak menghasilkan reaksi dari perasaan yang lain, karena jalur otak yang kacau.
Untuk membandingkan reaksi, Dr Vilayanur dan rekannya Dr David Brang, menguji satu orang berinisial HS yang juga menderita penyakit yang sama. HS merasa sangat emosi jika ia menyentuh celana denim, dan akan merasa sangat muak apabila menyentuh bulu dan lilin.
Penelitian ini telah ditulis dalam jurnal Neurocase, dan menunjukkan bahwa kondisi tersebut bisa saja memiliki terkait dengan evolusi manusia, seperti yang ditulis Daily Mail.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar