Ilmuwan dari University of Western Australia meneliti 39 hiu karang abu-abu (Carcharhinus amblyrhynchos) yang hidup di Palau, Micronesia, sebelah timur Filipina. Peneliti mendapatkan fakta menarik tentang pola selam hiu tersebut.
Salah satu yang menarik, hiu ternyata "takut" purnama. Saat bulan purnama, hiu spesies tersebut menyelam lebih dalam di lautan. Sebaliknya, pada saat bulan baru, hiu cenderung berenang di dekat permukaan.
Hiu bukan satu-satunya jenis ikan yang pola pergerakannya dipengaruhi oleh purnama. Studi sebelumnya menunjukkan bahwa pola gerak ikan pedang, tuna sirip kuning dan tuna mata besar juga dipengaruhi oleh Bulan.
Selain dipengaruhi oleh Bulan, pola gerak hiu juga dipengaruhi oleh Matahari. Di siang hari, hiu menyelam lebih dalam. Sementara, mulai sore hingga malam, hiu mulai berenang mendekati wilayah permukaan.
"Ini sesuai dengan bagaimana intensitas cahaya di karang berubah secara harian," kata Gabriel Vianna dari University of Western Australia yang terlibat riset, seperti dikutip Livescience.
Berdasarkan musim, hiu berenang di wilayah dekat permukaan pada musim dingin, pada kedalaman 35 meter. Sementara, pada musim panas, hiu berenang lebih dalam. Kedalaman selam saat musim panas 60 meter lebih dalam dari biasanya.
Para ilmuwan percaya, pola gerak hiu dipengaruhi oleh suhu dan upaya menghemat energi. Hiu menghindari suhu lebih tinggi agar energi yang dikeluarkan lebih sedikit. Selain itu, hiu juga berenang lebih dalam untuk menghindari hiu lain yang lebih besar.
Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal PLOS ONE, 10 April 2013 lalu. Pengetahuan tentang pola gerak hiu bisa menjadi dasar dalam upaya pelestariannya. saat ini, hiu adalah salah satu golongan ikan dengan ancaman terbesar. Kurang lebih 100 juta hiu dibunuh tiap tahunnya. Hiu karang abu-abu sendiri belum menjadi perhatian utama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar