Sabtu, 05 Januari 2013

Alasan Jangan Makan Buah Setelah Makan


Bagaimana cara Rasulullah mengkonsumsi buah?

Rasulullah selalu memakan buah sebelum makan makanan yang mengandung lemak, protein, dan pati murni (daging, gandum, dll). Bukan sebaliknya seperti yang sekarang ini masih sering dilakukan oleh kebanyakan orang..

Buah tidak bersifat asam seperti anggapan kita selama ini, malah makanan pati (nasi) dan protein (daging) akan meningkatkan asam lambung karena asam lambung dibutuhkan untuk mencernanya. Buah memang seharusnya berfungsi sebagai "penggugah selera", bukan sebagai "pencuci mulut" karena di dalam lambung buah akan bersifat basa, bahkan jeruk dan buah berasa asam seperti nanas sekalipun..

Untuk melapisi lambung, setiap pagi sebelum sarapan biasakan minum madu yang diberi perasan air jeruk nipis secukupnya, lalu awali pagi dengan makan buah potong/jus buah sebelum sarapan. Rasulullah sendiri biasanya minum madu dengan minyak habbatussauda dan minyak zaitun.

Jangan terbalik sebab dalam jangka panjang bisa jadi kesehatan kita akan terganggu karena perilaku makan kita yang salah..

Mengapa bisa begitu?

Ya, karena jika buah dikonsumsi setelah kita makan “makanan berat” buah akan keburu terfermentasi di organ pencernaan kita. Ini karena buah hanya membutuhkan waktu cerna yang lebih pendek dibanding “makanan berat” yang pada umumnya mengandung pati, lemak dan protein..

Jika cara kita makan terbalik maka buah yang sebenarnya hanya butuh waktu cerna sekitar 10-45 menit dipaksa harus menunggu “makanan berat” itu selesai dicerna terlebih dulu. Padahal waktu yang dibutuhkan untuk mencerna “makanan berat” tadi lamanya bisa sampai 2 jam lebih. Itulah sebabnya mengapa setelah makan “makanan berat” kadang kita jadi mengantuk sedangkan setelah makan buah kita justru makin segar, ini karena buah dapat mencerna dirinya sendiri dan relatif tidak membutuhkan enzim dari tubuh kita dalam proses pencernaannya..

Gara-gara buah dipaksa untuk “mengantri” secara dzolim itulah akhirnya dia keburu terfermentasi atau bahkan membusuk di dalam organ cerna. Hasil pembusukan itu yang dalam jangka panjang akan menempel di usus hingga menyebabkan kerak pada usus, atau bisa juga menyebabkan darah menjadi asam karena terjadinya efek oksidasi..

Kalau perilaku makan kita salah apakah bisa berbahaya?

Ya, sangat berbahaya!

Karena kerak yang menempel pada usus dalam jangka panjang bisa menyebabkan kanker kolon dan efek oksidasi yang berkepanjangan bisa menyebabkan migrain, vertigo, hingga stroke! Belum lagi jika pada akhirnya problem itu merembet juga ke masalah-masalah kesehatan lain yang jauh lebih pelik..

menurut peneliti Dr. Stephen Carr Leon yang pernah melakukan pengamatan selama 8 (delapan) tahun di israel bahwa orang yahudi (israel) terkenal cerdas karena makan buah sebelum makan nasi. selain itu juga mereka punya perinsip di dalam kehidupan mereka bahwa untuk tidak makan daging dan ikan secara bersamaan.

Quote:
  • Jangan makan SUSU bersama DAGING,
  • Jangan makan DAGING bersama IKAN,
  • Jangan makan IKAN bersama SUSU,
  • Jangan makan AYAM bersama SUSU,
  • Jangan makan IKAN bersama TELUR,
  • Jangan makan IKAN bersama DAUN SALAD,
  • Jangan makan SUSU bersama CUKA,
  • Jangan makan BUAH bersama SUSU (Contoh KOKTEL)
  • Jangan makan buah setelah makan nasi, sebaliknya makanlah buah terlebih dahulu, baru makan nasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar