Selasa, 16 Oktober 2012

5 Pemukiman Terpahat di Tebing Batu

5 Pemukiman Terpahat di Tebing Batu

Sebuah kota biasanya dibuat di pegunungan, tepi pantai, atau di tengah-tengah pulau yang berkontur dataran. Tapi, 5 kota ini malah dipahat di tebing batu. Mau tahu?

Berikut adalah 5 kota unik yang terbuat di tebing batu:

1. Kota Cappadocia, Turki



Ini adalah salah satu kota yang paling ramai dikunjungi wisatawan. Uniknya arsitektur kota menjadi daya tarik turis. Jika tidak percaya coba saja datang langsung ke kota yang memiliki lembah, ngarai hingga bukit ini.

Memasuki Cappadocia, turis seakan masuk zaman di mana semua bangunannya terukir di tebing batu. Ada 6 kota yang berada di wilayah Cappadocia. Ibukotanya adalah Nevsehir, dengan populasi lebih dari 110 ribu jiwa.

Uniknya bangunan dari pahatan batu bisa Anda lihat di Istana Urchisar. Istana ini memiliki beberapa ruangan yang dijadikan tempat tinggal. Letaknya yang tepat di atas bukit menjadikan tempat ini sangat indah. Apalagi dengan pemandangan yang memesona, sempurna!

Adalah Goreme, kota batu yang paling terkenal di Cappacodia. Goreme adalah kota yang dipenuhi dengan rumah pahatan dari batu. Bebatuan raksasa dengan sengaja dikeruk dan didesain menjadi sebuah rumah bagi warga lokal.

2. Kota Setenil de las Bodegas, Spanyol



Setenil adalah sebuah kota kecil yang memiliki total luas area sekitar 82 km2. Kota ini menjadi begitu menarik dikunjungi wisatawan karena dibangun dalam sebuah tebing raksasa.

Datang ke Setenil, pelancong disuguhkan dengan banyaknya bangunan rumah menyatu langsung dengan tebing batu. Bagai memahat tebing, hampir seluruh bangunan di kota ini langsung menempel dengan tebing. Bahkan perabotan dalam rumah saja terbuat dari batu.

Menyusuri jalan di Setenil, Anda akan kembali dibuat tercengang. Bagai payung alami, hampir seluruh jalan di Setenil memiliki atap dari tebing batu, mirip terowongan alami.

3. Kota Petra, Yordania



Setelah Turki dan Spanyol, masih ada negara lain yang memiliki kota di tebing batu, yaitu Yordania. Kota Petra menjadi magnet bagi wisatawan karena kota kunonya yang terpahat di tebing batu.

Petra adalah sebuah kota kuno yang hampir seluruh bangunannya terpahat di dinding tebing. Salah satunya adalah terowongan ngarai yang biasa disebut Siq. Di sana, Anda bisa melihat pahatan di dinding batu, seperti pipa dari tanah liat yang dulu digunakan dalam sistem pengairan.

Selain Siq, masih ada Al-Khazneh, bangunan yang konon menyimpan harta karun terpendam mirip firaun. Selain Al-Khazneh ada pula Roman Theater, Royal Tombs, juga Ad-Deir yang menjadi ikon Kota Petra. Ad-Deir adalah bangunan megah dengan 800 anak tangga.

4. Desa Kandovan, Iran



Masih ingat The Flinstones? Ini adalah film yang menceritakan kehidupan manusia di zaman batu, mulai dari rumah, hingga mobil sebuah dibuat dari batu. Ternyata, kehidupan semacam itu masih ada, tepatnya di Kandovan, Azarbaijan Timur, Iran.

Desa ini memiliki perangkat yang seluruhnya terbuat dari batu. Rumah-rumah di Kandovan pun terbuat dari batu, bahkan bagian dalamnya seperti ranjang juga terbuat dari batu.

Desa unik ini pun menjadi senjata andalan Iran untuk menarik kedatangan wisatawan. Seakan tidak mau mengecewakan wisatawannya, pemerintah setempat juga membuat hotel dari batu. The Laleh Kandovan International Rocky Hotel, di sini traveler bisa merasakan hidup ala Flintones. Hotel bintang 5 ini terletak di jantung Desa Kandovan.

5. Desa Manazan, Turki



Ternyata, Turki tidak hanya memiliki Cappadocia sebagai kota yang berdiri di tebing batu. Masih ada Desa Manazan di Kota Taskale, Karaman. Desa ini terpahat dan tertata rapi di tebing batu Lembah Yesildere. Unik!

Desa Manazan bisa dibilang juga desa yang berdiri vertikal karena berada di tebing. Tidak percaya? Datang langsung dan Anda pun bisa melihat langsung pintu dan jendela kayu yang berada di pinggiran tebing.

Tebing batu ini pun terbagi menjadi 5 lantai yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas ruangan. Mulai dari gereja, rumah tinggal, sampai pemakaman, semuanya ada di Manazan. Tempat-tempat ini semuanya berada di dalam tebing dan tidak ada yang terpisah.

Namun sayang, kini Manazan telah ditinggalkan penduduknya karena hanya digunakan sebagai tempat perlindungan selama perang. Meskipun begitu, desa yang ada sejak Zaman Byzantium ini masih memukau wisatawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar