Senin, 29 Oktober 2012

Mitos Malam Pertama yang Banyak Dipercaya

Mitos Malam Pertama yang Banyak Dipercaya

Ketika malam pertama, pasangan biasanya merasa senang sekaligus tegang. Ini lebih umum terjadi pada pasangan yang melakukannya untuk pertama kali. Mengapa? Karena ada banyak mitos keliru tentang malam pertama yang bisa menakut-nakuti. Padahal hal tersebut belum tentu terjadi.

Berikut beberapa mitos keliru tentang malam pertama yang banyak dipercaya, seperti dilansir Boldsky :


1. Mitos: Malam pertama wanita harus perdarahan

Menurut sebagian besar pria, perdarahan merupakan tanda untuk membuktikan bahwa wanita masih perawan karena ketika selaput dara pecah, wanita akan mengalami perdarahan. Namun, kenyataannya tidak semua wanita harus berdarah untuk membuktikan keperawanannya.

Sering melakukan olahraga yang merenggangkan otot panggul, kurangnya pembuluh darah di selaput dara atau banyaknya lubrikasi, merupakan faktor-faktor yang bisa mencegah wanita tak mengalami perdarahan saat hubungan seks pertama.

2. Mitos: Seks pertama kali selalu menyakitkan
 
Banyak wanita takut berhubungan seks hanya karena ia tidak dapat membayangkan membiarkan penis pasangannya masuk ke dalam vagina. Hal ini begitu banyak dipercaya sehingga sekarang menjadi mitos. Padahal, sebagaimana tidak semua wanita mengalami perdarahan pada seks pertama, demikian pula tidak semua wanita memiliki selaput dara yang utuh. Seks pertama kali jadi menyakitkan jika selaput dara masih ada.

Foreplay yang cukup adalah metode paling mudah untuk membuat seks pertama kurang menyakitkan. Dan ditambah, beberapa olahraga seperti bersepeda, berkuda, bela diri dan peregangan dapat sedikit merusak selaput dara dan membuat otot di sekitar kelamin menjadi lebih renggang, sehingga membuat seks pertama kali tidak terlalu menyakitkan.

Jadi jangan khawatir, jika malam pertama terasa menyakitkan maka lakukan secara perlahan.

3. Mitos: Buang air kecil setelah berhubungan seks bisa mencegah kehamilan

Ada mitos bahwa jika seorang wanita yang buang air kecil segera setelah berhubungan seks, sperma bisa keluar dari saluran vagina sehingga mencegah kehamilan. Padahal faktanya, urine dikeluarkan melalui ureter (kandung kemih) sedangkan sperma tidak masuk rahim melalui kandung kemih. Sehingga tidak mungkin mencegah kehamilan hanya dengan cara buang air kecil setelah berhubungan seksual.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar