Rabu, 31 Oktober 2012

Ini Dia 7 Sampah yang Paling Bahaya

Ini Dia 7 Sampah yang Paling Bahaya - Barang yang sudah terpakai biasanya akan kita buang begitu saja. Sampah biasa dibuang tanpa memikirkan dampak dan resiko dari sampah tersebut. Ternyata ada beberapa sampah yang mampu membahayakan keberlangsungan hidup dan kesehatan umat manusia serta makhluk hidup lainnya. Sampah-sampah tersebut diantaranya adalah seperti berikut ini.
Termometer Merkuri

Berikut beberapa samapah yang berbahaya, seperti dialnsir dari Live Science:

7. Oli Kendaraan Bermotor
Di hampir semua negara bagian di AS, membuang oli kendaraan ke saluran air atau menguburnya dalam tanah adalah ilegal. Membuang oli ke got atau toilet bisa mengganggu proses daur ulang air. Dari got, oli kendaraan bermotor bisa mencemari sungai atau laut yang pada efeknya mengganggu kehidupan dalam air. “Satu galon (3,78 liter) oli bisa mencemari 1 juta galon (3,78 juta liter) air bersih ,“ ujar Jennifer Berry dari Earth911.com, situs yang menjadi sumber informasi tempat daur ulang dan pembuangan di AS.Satu-satunya cara yang benar – dan legal – untuk menyingkirkan oli kendaraan bermotor adalah dengan menempatkannya ke botol plastik yang bersih, tutup dengan rapat dan bawa ke lokasi yang bersedia menerima oli bekas Anda, seperti ke tempat daur ulang lokal, bengkel atau toko asesoris motor. Penting untuk diingat: jangan campur oli bekas Anda dengan apapun – termasuk cat, bensin, tiner dsb – karena akan menyulitkan proses daur ulang.

6. Alat-alat elektronik
Mulai dari TV lama, pemutar DVD, pemutar kaset video (VCR), tape, pemutar CD, ponsel bekas, jam alarm, kamera video, komputer desktop, laptop, printer, konsol game video, iPod – berapa banyak limbah elektronik (e-waste) seperti ini yang harus Anda simpan di gudang? Limbah elektronik pada umumumnya mengandung logam berat seperti kadmium dan timah. Anda tidak dibolehkan membuang limbah tersebut ke tempat sampah. Walau jumlah limbah elektronik hanya 1-4% dari seluruh sampah lokal, sampah elektronik bertanggung jawab atas “70% sampah metal, termasuk 40% sampah timah dalam tanah”. Cara paling aman membuang sampah elektronik adalah dengan menyumbangkannya kembali atau membawanya ke pusat daur ulang. Ada beberapa toko elektronik yang bersedia untuk menukar produk lama Anda dengan produk baru (trade-in). Di AS, mendaur ulang ponsel tidak hanya ramah lingkungan namun juga bisa mendatangkan uang. Perusahaan seperti YouRenew.com, Gazelle.com dan Flipswap.com bersedia membayar barang elektronik lama Anda.

5. Cat
Cat berbahan minyak, dempul, pernis, hingga cairan penghilang cat tergolong limbah rumah tangga yang berbahaya (household hazardous waste/HHW) karena mengandung bahan-bahan kimia yang mengancam manusia, hewan bahkan lingkungan. Limbah rumah tangga berbahaya tidak boleh dibuang ke tempat sampah atau ke saluran air. Cat yang tidak terpakai sebaiknya Anda sumbangkan ke sekolah, grup drama, atau lembaga nirlaba seperti Habitat for Humanity. Bawa sisa cat berbasis minyak ke fasilitas pengumpulan limbah rumah tangga berbahaya terdekat. Cat berbasis air (latex) tidak tergolong limbah berbahaya. Cara pembuangannya juga lebih mudah. Buka kaleng cat dan keringkan. Kaleng pun siap Anda buang ke tempat sampah.

4. Baterai
Baterai beragam jenisnya, juga cara pembuangannya. Namun membuang baterai ke tempat sampah bukanlah cara yang tepat. Baterai isi ulang (termasuk baterai nickel cadmium, nickel metal hydride, baterai kecil lead acid dan baterai lithium ion) harus dibawa ke pusat daur ulang. Beberapa toko di AS seperti Ikea, Walmart, Staples dan Radio Shack sudah mendukung program ini.Baterai alkaline dan baterai zinc carbon harus diserahkan ke pusat pengelolaan limbah berbahaya (HHW). Baterai jam yang mengandung oksida perak (silver oxide) bisa didaur ulang di toko jam dan toko perhiasan. Anda juga bisa membawanya ke pusat pengelolaan limbah berbahaya. Perlakuan yang sama juga harus diterapkan untuk baterai peralatan elektronik portabel (PDA, kamera, dan alarm mobil). Baterai zinc-air yang digunakan di alat bantu dengar juga harus diserahkan ke pusat pengelolaan limbah berbahaya. Baterai kendaraan bermotor mengandung bahan kimia beracun dan korosif yang sangat berbahaya bagi lingkungan. Membuang baterai jenis ini ke tempat sampah adalah ilegal. Bawa baterai lama Anda ke toko tempat Anda membeli baterai karena mereka diwajibkan mendaur ulang baterai tersebut.

3. Lampu
Lampu fluorescent (atau lebih dikenal dengan lampu TL) biasa maupun kompak, jauh lebih ramah lingkungan dibanding bola lampu tradisional. Namun saat lampu TL pecah, lampu ini melepaskan bahan kimia berbahaya yaitu merkuri (sekitar 5 miligram). Pastikan Anda membawa lampu fluorescent bekas ke pusat pengelolaan limbah berbahaya.

2. Detektor asap
Pertama, kenali jenis detektor asap Anda. Detektor asap dengan tabung ionisasi (ionization chamber smoke detectors/ICSD) menggunakan radiasi ion dalam jumlah kecil untuk mendeteksi asap. Karena mengandung material radioaktif, detektor ini dikategorikan sebagai material berbahaya oleh Lembaga Perlindungan Kebakaran (Fire Protection Agency). Anda harus memperlakukan limbahnya dengan sangat hati-hati. Setelah mengeluarkan baterai dari detektor asap – baca poin 3 untuk mendaur ulang baterai – kirimkan kembali detektor asap ke pihak pabrikan. Alamat pemasok bisa Anda temukan di kertas garansi atau buku petunjuk penggunaan. Pastikan Anda mengirimkannya melalui pos darat, bukan pos udara, karena mengirim bahan radioaktif melalui udara adalah melanggar hukum. Jika pihak pabrikan menolak, bawa detektor asap Anda ke pusat pengelolaan limbah berbahaya di lingkungan sekitar. Detektor asap fotoelektrik yang menggunakan sensor foto dan cahaya untuk mendeteksi asap tidak mengandung bahan radioaktif dan bisa dibawa ke pusat daur ulang elektronik biasa (baca poin 5). Pendeteksi asap kombinasi yang menggunakan sistem ionisasi dan fotoelektrik – mengandung bahan radioaktif dalam jumlah kecil dan harus diperlakukan sama dengan ICSD.

1. Termometer merkuri
Saat ini masih banyak keluarga yang menggunakan termometer merkuri walau sudah tersedia termometer elektronik di pasaran. Termometer yang rata-rata berisi 500 miligram merkuri ini jika pecah akan berbahaya bagi kesehatan. Merkuri bersifat neurotoksin (merusak syaraf) yang berbahaya terutama bagi ibu hamil dan anak-anak karena bisa merusak perkembangan sistem syaraf anak dan bayi yang masih dalam kandungan. Beberapa negara bagian di AS seperti New York, California dan Connecticut telah melarang penjualan termometer ini. Sebaiknya Anda membawa termometer ini ke pusat pengolahan limbah berbahaya. Di beberapa wilayah, Anda bahkan bisa menukar tambah termometer merkuri Anda dengan termometer elektronik.

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar