Minggu, 12 Mei 2013

Tanda-Tanda Hati Telah Mati


“Sesungguhnya apabila seorang mukmin melakukan dosa, berarti ia telah memberi setitik noda hitam pada hatinya. Jika ia bertaubat, tidak meneruskan dan memohon ampunan, maka hatinya kembali berkilau. Akan tetapi, jika ia berulang-ulang melakukan hal itu, maka akan bertambah pula noda hitam yang menutupi hatinya, dan itulah “ar-Rân”, sebagaimana yang telah difirmankan-Nya, “Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka.” (QS al-Muthaffifiîn [83]: 14)”
 
(HR Abu Daud, Tirmidzi, an-Nasa’i dan Ahmad).
Jika rumah adalah tempat bagi zhahir (jasad), maka sungguh hati adalah rumah bagi jiwa dan bahkan bagi jasad. Jadi bisa kita bayangkan jika hati kita mati.

Namun ada banyak indikasi jika sebuah hati telah mati. Berikut di antaranya:
1.”Tarkush sholah” Berani meninggalkan sholat fardhu
2. “Adzdzanbu bil farhi” Tenang tanpa merasa berdosa padahal sedang melakukan dosa besar (QS 7:3)
3. “Karhul Qur’an” Tidak mau membaca bahkan menjauh dengan ayat-ayat Alqur’an
4. “Hubbul ma’asyi” Terus menerus ma’siyat
5. “Asikhru” Sibuknya hanya mempergunjing dan buruk sangka, serta merasa dirinya selalu lebih suci
6. “Ghodbul ulamai” Sangat benci dengan nasehat baik dan ulama
7, “Qolbul hajari” Tidak ada rasa takut akan peringatan kematian, kuburan dan akhirat
8. “Himmatuhul bathni” Gilanya pada dunia tanpa peduli halal haram yang penting kaya
10. “Anaaniyyun” tidak mau tau, “cuek” atau masa bodoh keadaan orang lain, saudara bahkan bisa jadi keluarganya sekalipun menderita
11. “Al intiqoom” Pendendam hebat
12. “Albukhlu” sangat pelit
13, “Ghodhbaanun” cepat marah karena keangkuhan dan dengki.
14. Kita mengaku kenal dan cinta kepada Allah, tetapi tidak menunaikan perintah-Nya.
15. Kita mengaku cinta kepada Rasulullah, tetapi mengabaikan sunnahnya.
16. Kita membaca Al-Qur'an tetapi tidak beramal dengan hukum-hukum di dalamnya.
17. Kita memakan nikmat Allah tetapi tidak mensyukuri pemberian-Nya.
18. Kita mengaku memusuhi syetan akan tetapi masih mengikutinya.
19. Kita mendambahkan nikmat syurga-Nya, tetapi tidak beramal untuk mendapatkannya.
20. Kita mengaku adanya siksa neraka, tetapi tidak berusaha menjauhinya.
21. Kita mengaku kematian akan datang pada setiap saat, tetapi tidak berusaha mempersiapkan bekalnya.
22. Kita sibuk membuka 'aib orang lain, tetapi tidak pernah ingat aib diri sendiri.
23. Kita mengantar dan mengubur jenazah, tetapi tidak diambil hikmah dari sesudah kejadiannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar