Sepanjang sejarah eksplorasi
antariksa Rusia, hubungan seksual di luar angkasa tak pernah ada. Begitu
juga eksperimen pengaruh kondisi gravitasi terhadap seks, hal itu juga
isapan jempol belaka.
"Tak ada bukti resmi maupun tak resmi tentang adanya hubungan seksual maupun eksperimen seks di antariksa, " kata Valery Bogomolov, Deputi Direktur Institute of Biomedical Problems yang berbasis di Moskwa.
"Setidaknya, dalam sejarah eksplorasi luar angkasa Rusia ataupun Uni Soviet, kasus ini sudah pasti tidak ada," katanya dalam wawancara dengan agensi berita Interfax.
Bagaimana dengan Amerika Serikat? Bogomolov mengungkapkan, "Untuk eksplorasi antariksa AS, saya tak memiliki informasi yang mengatakan membantahnya. Hanya ada informasi rumor anekdot yang tak pantas dipercaya."
Sementara, veteran misi antariksa AS tahun 1994-2005, Leroy Chiao, mengatakan, "Saya tak begitu paham tentang aturan NASA mengenai hal ini. Tak ada diskusi saat saya di sana. Tak ada yang membawa isu ini sehingga tak jadi pertimbangan."
NASA sejauh ini tak memiliki aturan yang secara eksplisit melarang atau memperbolehkan seks di luar angkasa. Astronot hanya diminta untuk mengupayakan hubungan berdasarkan kepercayaan dan profesionalitas.
Secara pribadi, Chiao yang menghabiskan 229 hari di antariksa meragukan adanya seks di luar angkasa. "Pria tetap pria. Jika mereka melakukannya, mereka takkan bisa menahan untuk tak membicarakan hal itu," cetusnya.
Ia melanjutkan, "Maaf mengecewakan Anda semua, tetapi memang begitulah keadaannya. Kita akan tahu ini nanti. Atau, saya harus mengatakan bahwa kita akan tahu nanti saat hal itu terjadi."
Terlepas dari benar tidaknya rumor tersebut, seks di luar angkasa harus bisa terjadi nanti. Target misi ke Mars yang diperkirakan akan berlangsung dalam hitungan tahun akan menjadi persoalan jika tak memungkinkan adanya seks.
Seks juga sangat jika manusia bercita-cita membangun koloni di bulan dan Mars. Tentu tak mungkin mendatangkan manusia terus-menerus dari bumi. Ke depan, wisata antariksa yang dirancang Virgin Galactic, misalnya, juga mesti membuka pintu lebih lebar untuk seks di antariksa ini.
"Tak ada bukti resmi maupun tak resmi tentang adanya hubungan seksual maupun eksperimen seks di antariksa, " kata Valery Bogomolov, Deputi Direktur Institute of Biomedical Problems yang berbasis di Moskwa.
"Setidaknya, dalam sejarah eksplorasi luar angkasa Rusia ataupun Uni Soviet, kasus ini sudah pasti tidak ada," katanya dalam wawancara dengan agensi berita Interfax.
Bagaimana dengan Amerika Serikat? Bogomolov mengungkapkan, "Untuk eksplorasi antariksa AS, saya tak memiliki informasi yang mengatakan membantahnya. Hanya ada informasi rumor anekdot yang tak pantas dipercaya."
Sementara, veteran misi antariksa AS tahun 1994-2005, Leroy Chiao, mengatakan, "Saya tak begitu paham tentang aturan NASA mengenai hal ini. Tak ada diskusi saat saya di sana. Tak ada yang membawa isu ini sehingga tak jadi pertimbangan."
NASA sejauh ini tak memiliki aturan yang secara eksplisit melarang atau memperbolehkan seks di luar angkasa. Astronot hanya diminta untuk mengupayakan hubungan berdasarkan kepercayaan dan profesionalitas.
Secara pribadi, Chiao yang menghabiskan 229 hari di antariksa meragukan adanya seks di luar angkasa. "Pria tetap pria. Jika mereka melakukannya, mereka takkan bisa menahan untuk tak membicarakan hal itu," cetusnya.
Ia melanjutkan, "Maaf mengecewakan Anda semua, tetapi memang begitulah keadaannya. Kita akan tahu ini nanti. Atau, saya harus mengatakan bahwa kita akan tahu nanti saat hal itu terjadi."
Terlepas dari benar tidaknya rumor tersebut, seks di luar angkasa harus bisa terjadi nanti. Target misi ke Mars yang diperkirakan akan berlangsung dalam hitungan tahun akan menjadi persoalan jika tak memungkinkan adanya seks.
Seks juga sangat jika manusia bercita-cita membangun koloni di bulan dan Mars. Tentu tak mungkin mendatangkan manusia terus-menerus dari bumi. Ke depan, wisata antariksa yang dirancang Virgin Galactic, misalnya, juga mesti membuka pintu lebih lebar untuk seks di antariksa ini.
Pierre Kohler, penulis ilmiah asal Perancis yang dihormati,
mengatakan dalam buku The Final Missioni: Mir, The Human Adventure
subyek itu tabu baik di NASA maupun di ruang kontrol misi di Moskow.
Akan tetapi persetubuhan kosmik itu telah terjadi.
“Masalah seks di ruang angkasa adalah serius,” katanya. “Eksperimen
yang dilakukan sejauh ini berkaitan dengan misi yang direncanakan untuk
pasangan suami-istri Stasiun Luar Angkasa Internasional masa depan,
penerus dari stasiun ruang angkasa Mir. Ilmuwan perlu mengetahui
seberapa jauh hubungan seksual dapat terjadi tanpa gravitasi.”
Dia mengutip sebuah laporan rahasia NASA pada misi ulang alik di
tahun 1996. Sebuah proyek dengan kode sandi STS-XX berisi tentang
eksplorasi kemungkinan posisi seksual dalam atmosfer yang ringan.
Dua puluh posisi diuji dengan simulasi komputer untuk mendapatkan 10
posisi yang terbaik, katanya. “Dua kelinci percobaan kemudian diuji
secara nyata dalam kondisi gravitasi nol. Hasil rekaman dianggap terlalu
sensitif, sehingga NASA hanya memberikan versi yang disensor.”
Hanya empat posisi yang ditemukan dapat dilakukan tanpa “bantuan
mekanis”. Ke enam lainnya memerlukan sabuk khusus yang terbuat dari
karet elastis dan terowongan, seperti kantong tidur tanpa ujung.
Kohler mengatakan, “Salah satu temuan utama adalah posisi misionaris
yang klasik, dan begitu mudah dilakukan di bumi dengan bantuan gravitasi
yang mendorong satu ke bawah. Hal ini tidak mungkin dilakukan.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar