Kedinginan saat suhu udara rendah atau berada di ruangan berpendingin, wajar saja. Tapi jika setiap waktu dan di manapun berada masih terus merasa kedinginan, Anda perlu waspada. Apalagi jika mengonsumsi minuman hangat tak lagi berpengaruh pada tubuh.
Pakar kesehatan, Dr Manny
Alvarez menjelaskan, kondisi itu bisa disebabkan gangguan tiroid. Itu
membuat tubuh lebih sensitif terhadap temperatur udara. Namun, gangguan
tiroid bukan satu-satunya penyebab tubuh kedinginan.
Masih ada beberapa faktor lain, seperti dikutip dari Fox News berikut.
Melewatkan sarapan
Saat seseorang melewatkan
sarapan, tubuh akan kekurangan bahan bakar untuk menghasilkan panas.
Agar tidak kehabisan, tubuh menghematnya dengan tidak menghasilkan
terlalu banyak panas. Dampaknya, tubuh akan terasa lebih dingin.
Kurang tidur
Kurang tidur tak hanya
membuat tubuh merasa lebih mudah lelah, tapi juga membuat cadangan
energi di dalam tubuh berkurang. Lagi-lagi, tubuh akan menghematnya
dengan tidak menghasilkan terlalu banyak panas. Karena itu, jangan
sepelekan kualitas tidur.
Anemia
Jumlah hemoglobin atau
sel darah merah yang rendah hingga di bawah normal, menyebabkan tubuh
kekurangan oksigen. Ia pun tidak akan tahan terhadap dingin.
Gangguan hormon
Khusus pada wanita, naik
turunnya kadar esterogen dapat membuat tubuh lebih sensitif terhadap
perubahan suhu. Para pria tidak terlalu merasakannya karena estrogen
merupakan hormon seks yang lebih dominan diproduksi wanita.
Sindrom Raynaud
Pengidap sindrom ini akan
merasakan mati rasa pada jari, jempol, atau ujung hidung akibat
perubahan suhu atau stres. Penyebabnya: penyempitan pembuluh darah yang
menuju kulit. Pembuluh darah yang menyempit, otomatis membuat panas
tidak terdistribusi dengan baik.
Terlalu kurus
Mungkin satu-satunya
keuntungan yang didapat dari berat badan berlebih adalah lapisan lemak
yang lebih tebal, sehingga bisa menjadi "selimut alami" saat kedinginan.
Otot menghasilkan panas, sementara lemak menjadi insulator atau pelapis
agar panas tidak keluar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar