Kalau kita melihat kenyataan umat yang khususnya berada di Negeri kita tercinta ini, memang telah benar-benar membuktikan, bahwa sebagian besar penduduk Indonesia telah menunjukkan simpatinya, mengakui dan menerima kebenaran Agama Islam dan Al Qur’annya. Akan tetapi, kalau dianalisis secara ilmiyah, kritis dan obyektif yang berdasarkan Al Qur’an dan Hadits, maka akan terlihat dengan jelas, bahwa keberadaan di balik kemayoritasan-nya umat yang mengaku sebagai Muslim itu hanya sebatas pada mengikuti yang mereka lihat dari kebanyakan orang-orang yang dia lihat tanpa menggali dalilnya dari Al Qur’an dan Hadits, Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka. Hal tersebut tertuang dalam:
Artinya :
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan
orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu
dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan
belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (Q.S.6. al-An’am: 116)
Walaupun keberadaan orang yang ber-Iman dalam Islam secara Kaffah
itu relatif sedikit, tetapi tidak perlu lagi untuk dirisaukan dan
menjadi heran, oleh karena kenyataan yang demikian itu telah merupakan
bagian dari sunnah kauniyah atas Kehendak-Nya yang qodim, sebagaimana
telah diisyaratkan dalam Firman-Nya :
Artinya :
Dan sebahagian besar manusia tidak akan beriman – walaupun kamu sangat menginginkannya-.(Q.S. 12. Yusuf: 103).
Firman-Nya :
Artinya :
Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. ( Q.S. 5. Al Maidah : 49 ).
Firman-Nya :
Artinya :
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh dan amat sedikitlah mereka ini .(Q.S. 38. Shaat : 24 ).
Dan juga dalam sebuah Hadits Qudsi :
Allah berfirman pada hari kiamat :
Hai Adam, bangkitkanlah sembilan ratus sembilan puluh sembilan
keturunanmu (untuk ditempatkan di neraka) dan satu di antara mereka itu
di tempatkan dalam surga. (Ketika Rosulullah Saw. menerimanya, kemudian
menyampaikannya kepada sahabat), beliau menangis tersedu-sedu, demikian
pula para sahabat lainnya. Demi Allah yang menguasai jiwaku.
(Dibandingkan dengan umat-umat Nabi yang lain, umatku hanyalah bagaikan
sehelai bulu putih yang terdapat pada kulit lembu yang berbulu hitam). (Hadits Qudsi riwayat Thobrani dalam kitab Al Kabir, yang bersumber dari Abu Darda’ ).
Dan sabda Nabi Saw. :
… Dan tidak akan masuk surga kecuali yang berjiwa Muslim,
sedangkan kalian kalau dibandingkan dengan ahli syirik, bagaikan
sehelai bulu putih di tengah-tengah kulit lembu yang berbulu merah. (Bukhori – Muslim). Dalam kitab Hadits Al Lu’lu’ Wal Marjan No : 132.
Dengan berdasarkan beberapa ayat
Al Qur’an dan Hadits tersebut di atas, yang mana keberadaan orang-orang
yang bersyukur dan ber-Iman dalam Islam sangat sedikit sekali. Yang
mana dalam Hadits Qudsi tersebut di atas, bahwa umat Nabi Adam As. yang
ditempatkan di surga hanya satu di antara seribu, yang berarti 999
(sembilan ratus sembilan puluh sembilan) ditempatkan di neraka. Kemudian
kalau umat Nabi Muhammad Saw kalau dibandingkan dengan ahli syirik, bagaikan sehelai bulu putih di tengah-tengah kulit lembu yang berbulu merah. Sedangkan dalam Hadits-hadits Nabi Saw. lainnya menyatakan setelah
masa Kerasulan Nabi Muhammad Saw. Islam akan terpecah belah menjadi 73
golongan yang semuanya masuk neraka kecuali satu golongan yang dijamin
masuk Surga. Atau dalam arti satu golongan berjiwa Muslim dan masuk
Surga yang kemudian dibanding 72 golongan yang termasuk ahli neraka.
Maka akibatnya orang-orang yang ber-Iman dalam Islam secara kaffah dan
berjiwa Muslim mengalami jumlah yang sangat sedikit sekali.
Mulanya Islam itu adalah asing dan akan kembali asing seperti semula. Maka berbuatlah baik terhadap orang-orang yang asing itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar