Orang dengan gangguan mimpi buruk sering terbangun dengan keringat
dingin dan kenangan buruk dalam mimpi yang mengerikan. Hal ini juga akan
mengganggu kualitas hidupnya. Karena sebagian dari mereka mungkin takut
untuk tidur.
Stres dan kurang tidur adalah pemicu utama mimpi buruk. Menurut American Sleep Association (ASA) beberapa obat juga dapat memicu mimpi buruk. Pada kasus yang berat, konseling atau obat penenang mungkin diperlukan untuk meredakan kecemasan yang mendasari mimpi buruk.
Stres dan kurang tidur adalah pemicu utama mimpi buruk. Menurut American Sleep Association (ASA) beberapa obat juga dapat memicu mimpi buruk. Pada kasus yang berat, konseling atau obat penenang mungkin diperlukan untuk meredakan kecemasan yang mendasari mimpi buruk.
2. Tidur Sambil Berjalan (Sleepwalking)
Sekitar 15 persen orang dewasa kadang-kadang terbangun dan berjalan
seenaknya di sekitar rumah masih dalam keadaan tidur. Pada anak-anak,
jumlahnya bahkan lebih tinggi.
Sleepwalking bisa dipicu oleh stres, tidur tidak nyenyak, dan genetika. Orang yang tidur sambil berjalan dapat melakukan apa saja. Mereka mengerti arah, dapat memindahkan perabot atau membuka pintu.
Sebuah studi yang dipublikasikan pada tahun 2003 dalam jurnal Molecular Psychiatry, menemukan bahwa 19 persen orang dewasa yang berjalan dalam tidur terluka saat melakukan serangan malam mereka.
Jatuh merupakan bahaya terbesar, jadi jika Anda punya kebiasaan mengigau dan berjalan saat tidur, para ahli menyarankan Anda memindahkan kabel listrik dan jauhkan tempat tidur dari tangga
Sleepwalking bisa dipicu oleh stres, tidur tidak nyenyak, dan genetika. Orang yang tidur sambil berjalan dapat melakukan apa saja. Mereka mengerti arah, dapat memindahkan perabot atau membuka pintu.
Sebuah studi yang dipublikasikan pada tahun 2003 dalam jurnal Molecular Psychiatry, menemukan bahwa 19 persen orang dewasa yang berjalan dalam tidur terluka saat melakukan serangan malam mereka.
Jatuh merupakan bahaya terbesar, jadi jika Anda punya kebiasaan mengigau dan berjalan saat tidur, para ahli menyarankan Anda memindahkan kabel listrik dan jauhkan tempat tidur dari tangga
3. Teror Malam
Berteriak, meronta-ronta, panik, dan mondar-mandir adalah gejala orang
yang mengalami teror malam. Tidak seperti mimpi buruk yang terjadi
selama tidur, teror malam terjadi biasanya terjadi di awal malam. Hal
ini biasanya terjadi pada anak-anak. Orang yang mengalami teror malam
tiba-tiba akan duduk tegak, mata terbuka, meskipun sebenarnya mereka tak
melakukan pandangan.
Penyebab pastinya belum diketahui. Tapi demam, tidur tidak teratur dan stres dapat memicu teror malam. Untungnya menurutnya ASA, teror malam akan berkurang seiring usia.
Penyebab pastinya belum diketahui. Tapi demam, tidur tidak teratur dan stres dapat memicu teror malam. Untungnya menurutnya ASA, teror malam akan berkurang seiring usia.
4. Halusinasi Mengantuk
Kita biasa melihat hal-hal aneh dalam mimpi. Tapi bagaimana jika kita
melihatnya saat sedang tidak bermimpi? Ini disebut dengan hypnagogic
hallucination yang terjadi selama transisi dari bangun tidur. Orang yang
mengalami hypnagogic hallucination biasanya mendengar suara-suara atau
melihat hal-hal aneh di kamar mereka.
5. Sindrom Kepala Meledak (Exploding Head Syndrome)
Sindrom kepala meledak tidak benar-benar meledakkan kepala. Gangguan
ini terjadi selama tidur nyenyak, ketika orang tiba-tiba bangun dengan
terkejut oleh suara keras dan tajam.
Tidak ada rasa sakit atau bahaya yang terjadi pada sindrom ini. Penyebab pasti sindrom kepala meledak pun belum diketahui, tapi diyakini hal ini terkait dengan penyakit serius.
Tidak ada rasa sakit atau bahaya yang terjadi pada sindrom ini. Penyebab pasti sindrom kepala meledak pun belum diketahui, tapi diyakini hal ini terkait dengan penyakit serius.
6. Kelumpuhan Tidur (Sleep Paralysis)
Selama tidur, aktivitas dan otot-otot tubuh menjadi tidak bergerak. Ini
kelumpuhan sementara, meskipun kadang-kadang kelumpuhan tetap ada bahkan
setelah orang terbangun. Biasanya kelumpuhan tidur diikuti dengan
halusinasi. Orang yang mengalami kelumpuhan tidur merasa ditindih dan
tercekik.
7. Perilaku gangguan REM (Rapid-Eye-Movement)
Gangguan perilaku tidur REM terjadi paling sering pada orang dewasa yang lebih tua, dan dapat merupakan gejala penyakit Parkinson, gangguan neurologis degeneratif.
8. Gangguan tidur yang berhubungan dengan makanan
Orang dengan gangguan ini akan makan pada saat malam hari. Biasanya
orang yang mengalami ini akan kehilangan sedikit memori di keesokan
harinya. Beberapa kasus cukup membahayakan, karena mereka bisa saja
menggunakan pisau atau menyalakan kompor.
9. Seksomnia
Seksomnia atau atau Sexual Behaviour in Sleep (SBS) adalah kebiasaan
seksual yang terjadi ketika seseorang sedang tidur. Seksomnia dapat
mengganggu (erangan seksual yang keras), berbahaya (masturbasi
merugikan) atau bahkan kriminal (kekerasan seksual atau pemerkosaan).
10. Insomnia
Insomnia adalah kesulitan atau ketidakmampuan untuk tidur nyenyak. Hal ini dapat menyebabkan iritasi dan kurangnya konsentrasi pada siang hari, dan jangka panjang kurang tidur dapat benar-benar berbahaya. Kurang tidur telah dikaitkan dengan obesitas, tekanan darah tinggi dan serangan jantung, di antara gejala buruk lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar