Selasa, 15 Mei 2012
Kenapa Pesawat Jangan Terbang di Kawasan Gunung Salak
Wakil Gubernur Jawa Barat, Dede Yusuf berharap agar para jenazah korban meninggal Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak dapat dimakamkan secara layak seperti jenazah yang meninggal secara normal.
" Pasti sangat
berduka sekali yahh apalagi terjadinya di Bogor Jawa Barat namun kita berharap semua korban dapat dimakamkan secara layak apapun yah. Karena enggak punya data berapa sih, Bagi keluarga korban kami ucapkan belasungkawa sebesar-besarnya," katanya di Lobby Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki
Jl. Cikini Raya No. 73 Jakarta Pusat, Senin (14/5/2012).
Dede Yusuf berharap jangan ada tragedi jatuhnya Sukhoi untuk kedua kalinya, jangan sampai kembali timbulnya korban jiwa kecelakaan pesawat. Dede juga mengimbau agar maskapai penerbangan tidak melewati 3 pegunungan yaitu Salak-Halimun-Pangrango yang menurutnya jalur berbahaya untuk melintasnya pesawat terbang karena membentuk medan magnet yang dapat merusak komunikasi pesawat.
" Tetapi perlu tekankan untuk semua penerbangan memang wilayah itu kalau perlu jangan dilewatin. Banyak pesawat yang jatuh disana. Kami secara ilmiah sih belum tapi ada gunung Halimun yang paling gede, Salak dan Pangrango. Penerbangan ini membuat sebuah rules menghindari daerah itulah kira-kira . Ini saja Sukhoi yang super canggih seperti itu," terang Dede.
Tidak hanya penerbangan bahkan orang yang naik gunungpun juga sering tersesat jika melewati area tersebut.
"Yang mana para orang-orang yang mau naik gunung pun banyak yang hilang disana, GPSnya atau apa. Saya lihat kemarin wartawan juga ada yang ikut juga gitukan," katanya.
Pemda Jabar menurut Dede sudah cepat dan tanggap darurat menangani kecelakaan pesawat Sukhoi. " Sekarang Tim kita udah ada disana, baik Gegana kita, Pak Gubernur juga sudah menyiapkan dukungan yah baik itu materiil atau dukungan prasarana untuk ada disana, semua tim juga ada disana," katanya.
TRIBUNNEWS
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar