Sejarah ini dimulai pada saat perbudakan di mesir kuno dimana para budak wanita diikat oleh pemilik budak dengan sabuk tersebut yang menunjukan bahwa budak tersebut adalah properti seksual sang majikan. Sementara di yunani kuno sabuk chastity belt itu digunakan untuk mengontrol jumlah kelahiran. Caranya pun mengerikan yaitu sang majikan memasang sabuk itu pada wanitanya yang mana dilekatkan di pinggang dan melingkari bagian kemaluannya sehingga dipercaya saat terjadi kehamilan, duri dari sabuk itu akan menekan perut saat perut membesar dan akhirnya terjadi keguguran. Mengerikan sekali.
Chastity Belt sangat banyak ditemukan penggunaanya pada saat itu, hingga di sejarah China kuno para wanita disana juga menggunakannya namun bentuk dari Chastity Belt di China seperti keranjang karena dipercaya lebih mudah digunakan. Sahabat anehdidunia.com di china mereka harus minta ijin untuk tidak menggunakannya Chastity Belt biasanya pada saat mandi mingguan. Wanita di China kuno memilih untuk menggunakan Chastity Belt secara sukarela untuk menunjukan komitmen janji setia mereka terhadap pasangan.
Pada abad pertengahan, petinggi eropa tidak lagi menggunakan Chastity Belt dan memerintahkan para tukang kunci untuk membukanya karena Chastity Belt banyak menyebabkan pemakainya menderita kelainan pada pinggang dan vaginanya serta infeksi ke pemakai dan ditularkan ke suami atau pasangaannya. Pada saat itu sabuk kesucian itu mulai ditinggalkan.
Begitulah sahabat anehdidunia.com bagaimana mengerikannya menjaga kesucian pada saat itu. Bagaimana dengan sekarang? apakah Chastity Belt itu boleh dipergunakan? jawabannya HARUS namun Chastity Belt jaman sekarang adalah "Kepercayaan dan Kesetiaan yang Sejati" kepada pasangan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar