Kali ini kita akan bereksperimen menggunakan teh celup, apa yang bisa kita lakukan dengan benda kecil itu? Sebelum kita bereksperimen, ada baiknya kita mengetahui sejarah dibalik pembuatan teh celup ini pren.
Teh celup tercipta secara tidak sengaja ketika seorang pedagang teh dan kopi bernama thomas sullivan (1904) memasukkan teh yang akan dijualnya ke dalam kemasan sutera.
Awalnya pelanggan yang membeli harus
membuka kemasan sutera tersebut untuk mengambil teh yang ada di
dalamnya. Hingga suatu ketika ada pelanggan yang memasukkan kemasan
sutera berisi teh tersebut ke dalam air panas dan merasa cara itu lebih
mudah untuk membuat teh.
Setelah itu teh kemasan sutera itu menjadi terkenal dan menjadi cara baru untuk menikmati the pren.
Ok langsung aja kita ke eksperimen yang akan dipraktekkan. Untuk eksperimen kali ini bahan-bahan yang diperlukan adalah:
1. Bungkus Teh celup (gunakan yang kemasannya dilipat dan ada staplesnya)
2. Korek api
3. Piring atau wadah
Langkah-langkahnya pren:
1. Buka satu kemasan teh celup (lepaskan staplesnya), keluarkan teh yang ada di dalam kemasan. Kemudian bentuk kemasan teh celup hingga menyerupai silinder (bisa diberdirikan di atas wadah).
2. Nyalakan korek api, kemudian bakar bagian atas silinder kemasan teh celup.
3. Biarkan api bergerak ke bawah dan membakar silinder kemasan teh celup tersebut.
4. Ketika api mendekati bagian bawah, kemasan teh celup tersebut Api akan terbang dan melayang ke atas.
Bagaimana hal itu dapat terjadi pren?
Ketika api membakar bagian atas silinder teh celup, udara di sekitarnya memanas, mengembang dan bersifat kurang padat.
Karena udara panas di atas api kurang padat dari udara (dingin) di sekitarnya, maka kemasan teh celup tersebut akan terdorong dan terbang ke atas pren.
Ketika api membakar bagian atas silinder teh celup, udara di sekitarnya memanas, mengembang dan bersifat kurang padat.
Karena udara panas di atas api kurang padat dari udara (dingin) di sekitarnya, maka kemasan teh celup tersebut akan terdorong dan terbang ke atas pren.
Gambar siklus udara di sekitar silinder kemasan teh celup)
Ketika udara panas naik ke
atas, udara yang lebih dingin bergerak dan menggantikan posisi udara
panas sebelumnya. Gerakan perpindahan panas ini berlangsung
berulang-ulang menyebabkan kemasan teh celup terbang lebih tinggi dan
lebih tinggi dari sebelumnya.
Pada awalnya, silinder
kemasan teh celup masih terlalu berat untuk dapat diangkat. Tetapi
ketika dibakar, massanya akan berkurang, semakin ringan sampai akhirnya
cukup ringan bagi arus udara untuk mendorongnya terbang ke udara pren.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar