Senin, 28 Oktober 2013
Awas, Tubuh Juga Bisa Kebal Deodoran
Segarnya tubuh setelah mandi, perlahan menurun seiring keluarnya keringat dari pori-pori kulit. Tak hanya membuat gerah dan tak nyaman, keringat juga terkadang membuat gatal serta bau. Apalagi, saat itu berada di lipatan-lipatan kulit, seperti ketiak.
Ketiak yang berkeringat dan bau, sering membuat orang tak percaya diri. Bagi pria maupun wanita, kadang itu jadi masalah. Atas dasar fenomena itulah, tahun demi tahun perusahaan kosmetik mengembangkan formula deodoran. Makin ampuh menahan keringat, makin dicari.
Namun, seampuh apapun deodoran, tidak akan selamanya membuat ketiak kering. Jika digunakan lebih dari tiga bulan, deodoran tidak akan mempan lagi mencegah keluarnya keringat berlebih. Tubuh seakan kebal terhadap bahan-bahan kimia yang ada di dalamnya.
Dr Heather Woolery-Lloyd, seorang dermatologis dari New York, menjelaskan hal itu. Seperti dilansir laman Huffington Post, Heather menyebutkan deodoran mengandung garam aluminium. “Garam itu menyumbat saluran ekrin, tempat keluarnya keringat,” katanya.
Jika deodoran tak terasa lagi manfaatnya, tak ada penjelasan lain selain tubuh sudah menemukan cara beradaptasi. “Kemungkinannya, tubuh mengeluarkan keringat berlebih karena saluran untuk mengeluarkannya diblokir,” ujar Heather lagi.
Penjelasan itu sudah terbukti. Saat dokter mencoba prosedur bedah untuk menghentikan keringat di tangan dan lengan, 33 persen pasien mengalami keringat berlebih di bagian tubuh lain.
Lantas, bagaimana mengantisipasinya? Cara terbaik, menurut Heather, adalah mengaplikasikan deodoran pada malam hari. Saat itu, tidak ada keringat yang harus diblokir dari salurannya. Sehingga, tak ada keringat berlebih yang muncul di bagian tubuh lain.
Selain itu, Dr Han Lee, asisten profesor dermatologi dari University of Southern California, menyarankan pentingnya berpindah merek deodoran setiap enam bulan sekali. Mengutip laman Mens Health, itu penting untuk mencegah resistensi. Ia menambahkan, bau pada keringat juga bisa dicegah dengan nutrisi makanan yang tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar