KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Sejumlah foto yang beredar di Facebook menampilkan sejumlah siswa sekolah Seri Pristina di Sungai Buloh, Selangor, Malaysia, tengah menyantap makanan mereka.
Namun, tempat mereka menyantap makanan bukanlah di kantin atau ruang makan yang semestinya. Mereka makan di toilet sekolah.
Foto-foto itu diunggah Guneswary Kelly, seorang ibu yang putrinya bersekolah di sekolah milik Pemerintah Malaysia itu.
Mendampingi foto-foto itu, Guneswari mengatakan, sekolah "memaksa" para siswa non-Muslim makan di toilet dengan alasan menghormati mereka yang berpuasa.
Guneswari sangat prihatin dengan kondisi ini, karena bagaimanapun toilet bukanlah tempat yang layak untuk menyantap makan siang.
"Kamar mandi itu penuh bakteri dan baunya sungguh tidak sedap," kata Guneswari.
Dia menambahkan, saat para orangtua murid mengeluhkan kebijakan sekolah ini, anak-anak itu hanya diarahkan ke toilet lain atau gudang.
"Sebagai seorang ibu, saya menangis dan merasa sedih. Seberapa sering mereka harus berlari? Apakah ini terlihat adil, teman-teman warga Malaysia? Apakah Tuhan mengizinkan hal ini?" kata Guneswari lewat akun Facebook-nya.
Foto-foto yang diunggahnya kemudian di-share 1.900 kali dan menerima 160 tanggapan hanya dalam 12 jam.
Di antara pemberi tanggapan terdapat juga warga Muslim yang mengecam kebijakan ini dan mendesak pemerintah menghukum pengelola sekolah itu.
"Saya warga Malaysia, dan saya Muslim. Tapi saya benar-benar tak setuju dengan kebijakan seperti ini," kata seorang pengguna Facebook.
Bahkan seorang pengguna Facebook yang lain, Myth Laddu Tinna Aasai mengklaim, sudah melaporkan hal ini ke kepolisian.
Kegeraman warga lewat jejaring sosial ini membuat Deputi Menteri Pendidikan Malaysia P Kamalanathan mengatakan sudah memerintahkan pengelola sekolah untuk mengubah ruang makan sementara sekolah itu.
Dia menambahkan, pihaknya sudah memerintahkan penyidikan atas kasus ini.
"Jika kantin sedang direnovasi, maka seharusnya sekolah memberikan tempat yang layak, dan tentu saja bukan kamar mandi atau toilet," kata Kamalanathan.
"Ini bukan kebijakan yang benar. Sekolah seharusnya bisa menunjuk pengelola kantin sementara selama Ramadhan," Kamalanathan menegaskan.
Sumber :
Malaysia Kini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar