Beberapa orang mahasiswa Amerika yang berumur 20 tahun yang tinggal di Pleasanton, California, dan San Fransisco disodori beberapa pertanyaan, hanya untuk mendapatkan pengertian umum berapa banyak generasi Amerika tahu –atau peduli—terhadap ekonomi negara mereka.
Pertanyaan: Apa yang Anda ketahui tentang utang AS?
Jawaban: Saya tahu bahwa bangsa kami banyak utang.
Pertanyaan: Apakah Anda tahu apa yang akan terjadi pada 2 Agustus, jika jumlah uang AS tidak dinaikkan?
Jawaban: Tidak terlalu tahu.
Pertanyaan: Apakah Anda pernah mendengar tentang kemungkinan utang AS jika Demokrat dan Republik gagal menyetujui rencana untuk menaikkan plafon?
Jawaban: Saya mendengar itu beberapa bulan lalu.
Pertanyaan: Apakah Anda tahu bahwa jika mereka gagal untuk menyepakati rencana kali ini Pemerintah Federal akan menghadapi penutupan yang mirip dengan apa yang terjadi di Minnesota?
Jawaban: Oh, saya pernah mendengar tentang penutupan di Minnesota. Saya mendengar beberapa aktivis mengirim mereka pizza.
Dari wacana di atas, agak terlihat jika generasi muda AS tampaknya tidak begitu peduli dengan hal-hal ekonomi yang mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan negara mereka. Ketika ditanya beberapa pertanyaan tentang sistem pemilihan Amerika, mahasiswa menjawab dengan benar. Ketika ditanya siapa yang akan dia pilih dalam pemilu berikutnya, ia menjawab, “Yah, biasanya sekitar satu atau dua bulan sebelum pemilu setiap orang mulai berbicara tentang calon.”
Dia lebih lanjut menjelaskan bahwa praktik seperti ini umum di kalangan teman-temannya, yang akan menyebarkan cerita dri mulut ke mulut tentang agenda dan kebijakan masing-masing calon.
Ini sama dengan studi Newsweek, di mana majalah ini baru-baru ini memberikan 1.000 tes Kewarganegaraan Amerika Serikat dan menemukan bahwa pengetahuan mereka tentang sejarah dan menjalankan negara mereka sendiri kurang serius. Survei menemukan bahwa “70 persen orang Amerika tidak tahu apa UUD itu,” Daily Mail melaporkan.
Selama konferensi pers 11 Juli, Presiden Obama ditanya bahwa 69 persen dari rakyat Amerika—menurut sebuah jajak pendapat CBS –yang menentang menaikkan batas utang negara dan tidak terwakili dalam konferensi itu tentang mengapa meningkatnya utang AS.
“Yah, biar saya bedakan antara politisi profesional dan masyarakat pada umumnya. Masyarakat tidak memperhatikan secara saksama seluk-beluk bagaimana Keuangan (Negara) berjalan selama ini. Dan mereka memang seharusnya tidak. Mereka mengkhawatirkan keluarga mereka; Mereka mengkhawatirkan pekerjaan mereka; Mereka khawatir tentang lingkungan mereka; Mereka punya banyak hal lain dalam hidup mereka; Dan kami dibayar dibayar untuk memikirkan hal itu,” ujar Obama.
Dengan kata lain sang presiden Amerika Serikat tampaknya mendorong rakyatnya untuk menghindari “perhatian berlebih” terhadap politik dan membiarkan politisi melakukan pekerjaan itu.
Tapi bagaimana bisa kemudian rakyat Amerika bisa memilih seorang kandidat presiden jika mereka tidak boleh memperhatikan masalah mereka yang utama?
Publik Amerika tidak pernah diberi informasikan yang cukup tentang politik dan keputusan besar yang berpengaruh dan pemerintah AS ingin tetap seperti itu untuk kepentingan politisi, perusahaan dan kelompok lobi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar