Black hole biasanya terbentuk akibat adanya bintang super besar yang meledak (supernova) dan karena besarnya gravitasi dari bintang tersebut, maka terbentuklah black hole. Namun tidak selalu bintang meledak pasti menjadi black hole.
Akibat memiliki sifat daya “hisap” nya tinggi terhadap apapun, maka terkadang membuat black hole ini menjadi pusat dari galaksi yang berada ditengahnya. Black hole berukuran dari sekecil ujung korek hingga yang super besar tergantung dari sebesar apa bintang yang meledak. Dan black hole dapat bersatu dengan black hole lainnya lalu akan menjadi bertambah besar dan besar.
Tak ada sesuatu, termasuk radiasi elektromagnetik yang dapat lolos dari gravitasinya, bahkan cahaya hanya dapat masuk tetapi tidak dapat keluar atau melewatinya! dari sini diperoleh kata “hitam”.
Istilah “lubang hitam” telah tersebar luas, meskipun ia tidak menunjuk ke sebuah lubang dalam arti biasa, tetapi merupakan sebuah wilayah di angkasa di mana semua tidak dapat kembali.
Secara teoritis, lubang hitam dapat memliki ukuran apa pun, dari mikroskopik sampai ke ukuran alam raya yang dapat diamati.
Lubang Hitam tercipta ketika suatu obyek tidak dapat bertahan dari kekuatan tekanan gaya gravitasinya sendiri. Banyak obyek (termasuk matahari dan bumi) tidak akan pernah menjadi lubang hitam.
Tekanan gravitasi pada matahari dan bumi tidak mencukupi untuk melampaui kekuatan atom dan nuklir dalam dirinya yang sifatnya melawan tekanan gravitasi. Tetapi sebaliknya untuk obyek yang bermassa sangat besar, tekanan gravitasi-lah yang menang.
Massa dari lubang hitam terus bertambah dengan cara menangkap semua materi didekatnya.
Semua materi termasuk cahaya tidak bisa lari dari jeratan lubang hitam jika melintas terlalu dekat! Jadi obyek yang tidak bisa menjaga jarak yang aman dari lubang hitam akan terhisap! Wow!
Namun ternyata sebuah unsur yang sangat panas telah terdeteksi oleh observatorium sinar gamma integral milik European Space Agency, dalam hitungan milidetik sebelum ia terjerumus ke ruang antah berantah di dalam lubang hitam (black hole).
Temuan ini mengungkapkan adanya sebuah struktur medan magnet yang menyediakan kesempatan lolos bagi partikel-partikel yang disedot oleh black hole.
Dari pengamatan, beberapa ratus kilometer dari pusat lubang hitam, ruangan di sekitar merupakan kawasan penuh badai partikel dan radiasi.
Badai raksasa yang terdiri dari partikel jatuh ke dalam lubang hitam dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Akibatnya, temperatur naik ke angka jutaan derajat Celcius.
Umumnya, dibutuhkan hanya satu milidetik saja bagi partikel untuk mencapai titik tersebut.
Namun kini astronom mendapati bahwa kawasan yang bergejolak itu juga memiliki medan magnet yang menyediakan jalan keluar bagi partikel yang terhisap.
“Temuan adanya emisi yang terpolarisasi dari pancaran black hole adalah temuan unik,” kata Christoph Winkler, Integral Project Scientist ESA, seperti diberitakan Cosmosmagazine.
“Ini pertamakalinya medan magnet teridentifikasi sangat dekat dengan lubang hitam,” ucapnya.
Penemuan itu sendiri diawali ketika Philippe Laurent, ketua tim peneliti dari Institute for Research into the Fundamental Laws of the Universe (IRFU) di Perancis tengah mengamati black hole Cygnus X-1.
Ketika itu, Laurent dan rekan-rekannya melihat bahwa ia sedang menggerogoti sebuah bintang yang ada di dekatnya dan “memakan” gas milik bintang itu.
“Kami belum mengetahui persis bagaimana partikel yang jatuh diubah menjadi semburan. Masih banyak perdebatan yang terjadi di kalangan pengamat, dan penelitian lebih lanjut akan membantu membuat kesimpulan,” ucap Laurent.
Sebelum ini, semburan di sekitar black hole pernah ditangkap oleh teleskop radio, namun observasi seperti itu tidak bisa melihat black hole dalam detail yang cukup untuk mengetahui seberapa dekat black hole itu dengan sumber semburan. “Ini membuat penelitian integral menjadi sangat berharga,” ucap Laurent.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar