Secara harafiah Kabbalah (Qabala) bermakna tradisi lisan. Kata Kabbalah
diambil dari bahasa Ibrani: qibil yang bermakna menerima atau tradisi
warisan.
Kabbalah atau Qibil dalam bahasa Ibrani awalnya adalah istilah yang
netral, yang secara harfiah memiliki arti sebagai ‘lisan’. Namun
belakangan, ketika kaum Yahudi menggunakan istilah ini untuk
menyembunyikan dan memelihara kepercayaan mistis-esoteris kelompok
mereka, maka istilah ini menjadi sangat politis. Encarta Encyclopedia
(2005) menuliskan bahwa istilah Kabbalah berasal dari bahasa Ibrani yang
memiliki pengertian luas sebagai ilmu kebatinan Yahudi atau Judaism
dalam bentuk dan rupa yang amat beragam dan hanya dimengerti oleh
sedikit orang.
Kabbalah
adalah kepercayaan Yahudi kuno yang amat rahasia. Kabbalah mempelajari
arti tersembunyi dari Taurat dan naskah-naskah kuno Judaisme, walau
demikian, diyakini bahwa Kabbalah sesungguhnya memiliki akar yang lebih
panjang dan merujuk pada ilmu-ilmu sihir kuno di zaman Fir’aun yang
biasa dikerjakan dan menjadi alat kekuasaan para pendeta tinggi di
sekitar Fir’aun. Ajarannya berupa ilmu sihir dan ritual pemujaan Iblis
yang telah dikembangkan sejak ribuan tahun. Menurut sejarah, Ordo
Kabbalah telah berusia 4.000 tahun, sejak Nabi Ibrahim as meninggalkan
Sumeria, akhirnya menyebar ke Mesir Kuno hingga Ke Palestina. Ordo
Kabbalah dibentuk dan diberi nama Ordo Persaudaraan saat perpindahan
Bani Israil ke Babilonia yakni pada era Dinasti Ur ke-3 (2112 -2004 SM
). Doktrin mistis Kabbalah merupakan induk dari segala ilmu sihir yang
ada di dunia hingga hari ini. Sejatinya merupakan elemen eksternal yang
menyusup ke dalam agama Yahudi.
Doktrin Pemahaman
Menurut ajaran Kabbalah proses penciptaan dimulai dengan munculnya
benda-benda yang disebut Sefiroth yang artinya lingkaran-lingkaran atau
orbit-orbit yang bersifat material maupun spiritual. Benda tersebut
berjumlah 32. Sepuluh yang pertama beremanasi dengan Tuhan yang gaib di
kedalaman yang tak terbatas. Dogma Kabbalah ada relasinya dengan sistem
kepercayaan astrologi kuno. Pada hakekatnya Kabbalah telah menyimpang
jauh dari agama Yahudi. Ajaran tersebut menjadi doktrin mistis dari
keimanan Yahudi yang melenceng dari Taurat.
Theodore Reinach seorang pakar sejarah Yahudi mendiskripsikan bahwa
Kabbalah adalah racun teramat halus yang menyusup dan memenuhi nadi
agama Yahudi. Doktrin tentang Tuhan mereka, bertentangan dengan fakta
penciptaan dalam Taurat.
Penjelasan kaum Kabbalis tentang Tuhan direfleksikan sebagai bentuk
tertinggi yang tak terlukiskan yang disebut En Sof. Adapun En Sof telah
memanifestasikan dirinya kepada pengikutnya dalam sepuluh aspek
(Sefiroth) realitas ilahiah. Kesepuluh aspek tersebut yakni: Kether
Elyon : Mahkota tertinggi; Hokhmah : Kebijaksanaan; Binah : Akal; Hesed :
Cinta atau pengampunan; Din : Kekuasaan; Rakhamim: Kasih Sayang;
Netsakh : Keabadian; Hod : Kegungan; Yesod : Fondasi; Malkuth: Kerajaan
(Sekhinah).
Tuhan
mereka adalah iblis (Lucifer), mereka meyakini bahwa Iblis adalah
malaikat yang terbuang dari surga karena menolak perintah ALLAH untuk
bersujud kepada Adam. Bagi mereka, penolakan iblis adalah bukti
tingginya tingkat pemahaman "tauhid" iblis, namun selanjutnya mereka
malah mensejajarkan iblis dengan Tuhan itu sendiri.
Kitab suci Kabbalah terbagi dalam dua buku: Sefer Yetzerah (Kitab
Penciptaan) dan Sefer Zohar (Kitab Kemegahan). Zohar penuh dengan
ayat-ayat rahasia. Ayat-ayat tersebut hanya bisa dipahami melalui kitab
yetzerah. Di Eropa beberapa abad setelah Masehi muncul Sefer Bahir
(Kitab Cahaya).
Kitab suci Kabbalah ditulis dalam bahasa Ibrani, selanjutnya
diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Rujukan kaum Kabbalis tersebut
berisi ajaran suci bagi kultus sesat dan penyembahan terhadap iblis.
Teologi Kabbalah tersusun dari mitologi paganisme dan menjadi dasar dari
kemerosotan agama Yahudi. Klaim Kabbalah bahwa manusia bertanggung
jawab terhadap keberadaannya. Kaum Kabbalis menyebut iblis sebagai
Lucifer (cahaya, pencerahan). Hal tersebut berkaitan dengan kepercayaan
mereka yaitu kekuasaan yang berasal dari cahaya, api dan matahari yang
merupakan perlambang iblis.
Di dalam struktur ajaran mereka terdapat hirarki kekuasaan: Sefrotim
(penyinaran) diasosiasikan sebagai makhuk supra natural. Dalam bahasa
Ibrani disebut : Shedim yang terdiri dari sejumlah roh. Shedim yang
kawin dengan manusia disebut Mazzikim dan anak hasil perkawinannya
disebut: Banim Shovanim (anak haram jadah).
Kabbalah merepresentasikan bahwa manusia menjadi suci setara dengan Tuhan, dalam istilah modern dikenal dengan faham HUMANISME.
Dalam bdang sosial, ajaran ini membalikan kepercayaan akan hari akhir
sebagaimana yang difahami oleh agama-agama samawi, dimana dalam agama
samawi dunia ini dianggap sebagai sarana menuju kehidupan yang kekal
(akhirat). Jadi dalam ajaran Kabbalah dunia ini dianggap sebagai alam
nyata yang sesungguhnya, dimana kehidupan hanya terjadi sekali,
sedangkan akhirat itu sendiri hanyalah halusinasi. Dari sinilah lahir
faham kebebasan serta gaya hidup hedonis dan materialistis.
Membaca Simbol-simbol Kabbalah
Penganut Kabbalah selalu identik dengan simbol. Organ lelaki disimbolkan
dengan Phallus (Lingga), perlambang kekuasaan regeneratif. Organ wanita
dimanifestasikan oleh Yuna yang melambangkan kesuburan. Contoh pengaruh
simbol Kabbalah dalam bangunan nampak pada bangunan istana kepresidenan
Amerika Serikat yang melambangkan Yuna yang didepannya terdapat tugu
yang melambangkan Phallus. Ini sama persis dengan istana kepresidenan
Indonesia yang tepat didepannya terdapat bangunan Monas.
Lain halnya untuk menjelaskan struktur hirarki, mereka menggunakan
segitiga dan piramida. Para elit Kabbalis berada pada puncak piramida
yang menguasai massa yang menopang bangunan tersebut.
Metode Pencerahan
Metode pencerahan ala Kabbalah seperti layaknya metode psikoanalis masa
kini dalam pencarian kebenaran sekuler, Teologi yang menyimpang ini
membebaskan seseorang dari penjara duniawi membawa menuju ranah ilahiah,
dengan cara inilah belenggu jiwa dibuka hingga ditemukan sumber
kekuatan psikis yang mencerahkan serta mengobati penderitaan. Mistisisme
Kabbalis menjustifikasi mampu menerobos ke dalam pikiran dibanding
bentuk-bentuk agama yang ”rasional”. Klaim mereka “bahwa Tuhan kaum
Kabbalis mampu menjawab kebutuhan, ketakutan dan kecemasan primitif”.
Contoh nyata adalah ketika masyarakat Barat menilai Tuhan dengan caranya
yang kian sekuler. Menganggap bahwa hidup hanya sekali, setalah itu
adalah halusinasi. Sesungguhnya seperti itulah gambaran tentang
pencarian Tuhan oleh para selebritis dunia yang semakin kebablasan.
Trend Kabbalah di kalangan Selebritis
Di kalangan selebritis, Maddona dianggap sebagai "ratu" kabbalah, dia
sendiri mengatakan "Saya ke gereja Anglikan, saya ke Sinagog, saya ikut
serta dalam semua agama. Dalam tulang saya, saya adalah Katolik, karena
demikianlah saya dibesarkan. Tapi seluruh hidup saya menyatu dengan
Yahudisme (Kabbalah)".
Selain Maddona selebritis penganut "agama" ini adalah Guy Richie, Ashton
Kutcher, Demi Moore, Rihhana, Christina Aguillera, Jennifer Aniston,
Lindsay Lohan, dan masih banyak lagi. Mereka mencapai puncak kejayaannya
dengan menjual diri kepada Iblis dengan menganut Kabbalah. Adapun
Michael Jackson dan Britney Spears adalah mantan anggota persaudaraan
mereka juga namun mereka telah keluar. Akibatnya karir mereka meredup,
bahkan sebagian berakhir tragis.
Selain selebritis banyak pemimpin-pemimpin dan tokoh-tokoh dunia yang
menjadi penganut ajaran ini, dia bisa dari etnis dan ras apa saja agama
apa saja, namun memiliki sesembahan dan tujuan yang sama. Motivasi
mereka tentu meraih kejayaan dengan cara instan.
Meski begitu tidak semua politisi dan selebriti menganut faham ini, masih banyak selebriti-selebriti yang saleh yang berpegang teguh pada agamanya dan menjadi penentang ajaran Kabalah ini.
Meski begitu tidak semua politisi dan selebriti menganut faham ini, masih banyak selebriti-selebriti yang saleh yang berpegang teguh pada agamanya dan menjadi penentang ajaran Kabalah ini.
Struktural dan Gerakan
Kabbalah
terdiri dari 3 ordo, yaitu : Ordo Hijau, Ordo Kuning, serta Ordo Putih.
Ketiga ordo ini adalah satu kesatuan, pembagian ordo bisa dikatakan
merupakan hanya sekedar pembagian tugas, namun semua bermuara pada satu
ajaran, yakni Kabbalah.
Ordo Hijau lebih menekankan pada aspek spiritualitas, atau lebih
tepatnya penyembahan terhadap Iblis (Lucifer dalam bahasa Bibel). Dengan
kata lain disinilah tempat berkumpulnya "ulama-ulama" Kabbalah.
Sementara Ordo Kuning lebih bergerak di bidang sosial dan ekonomi,
seperti menanamkan pengaruh di masyarakat berupa pembentukan pola fikir,
selera, dan gaya hidup melalui media massa dengan memanfaatkan isu
globalisasi. Mereka bergerak melalui media-media televisi, film,
lifesyle, dll. Oganisasi-organisasi yang teridentifikasi dengan Orde
Kuning ini diantaranya adalah Lions Club dan Rotary Club. Di bidang
industri pefilman, para penganut Yahudi-Kabbalah ini menguasai lebih
dari 70% rumah produksi di Hollywood, disamping itu mereka juga
menguasai media-media massa, tenologi, keuangan dan perbankan serta
bidang-bidang lainnya yang strategis.
Sedangkan Ordo putih nyaris tidak teridentifikasi. Hal ini disebabkan
gerakannya sangat rahasia, dan mereka berkonsentrasi pada misi politik.
Ajaran Kabbalah dirumuskan untuk menentukan jalannya peradaban manusia
dengan membentuk satu pemerintahan dunia (E Pluribus Unum) atau “Tata
Dunia Baru" (Novus Ordo Seclorum - The New World Order) di bawah kendali
Yahudi. Namun sesungguhnya Penciptaan Tata Dunia Baru yang menjadi
cita-cita mereka tidak lain adalah keinginan untuk menguasai dunia.
Bagi
anda yang memegang uang US Dollar tentu tidak asing dengan kata "Novus
Ordo Seclorum" atau The New World Order atau Tata Dunia Baru sebagaimana
kalimat-kalimat itu sering didengungkan oleh Presiden Amerika Serikat
dan negara-negara Barat.
Inilah gerkan politik Kabbalah Ordo Hijau yang diwakili oleh gerakan
"tangan terselubung" berupa organisasi-organisasi bawah tanah semacam
Illuminati dan Freemasonry yang bermuara pada gerakan Zionisme. Gerakan
ini yang menyebarkan faham Sekularisme, Pluralisme dan Liberalisme.
Bahkan gerakan ini pula yang dituding mendalangi lebih dari 50%
pertumpahan darah yang terjadi dalam sejarah peradaban manusia.
Pembahasan mengenai organisasi-organisasi tersebut akan dibahas pada bagian-bagian selanjutnya.
Pada akhirnya kita perlu mencermati kembali perkataan Benjamin Disraeli (Seorang Yahudi Kabbalah anggota Freemasonry) dalam bukunya "Conningsby (1884), bahwa "Dunia sekrang diperintah oleh orang-orang dengan cara yang berbeda dari apa yang ada dalam benak mereka (non-Yahudi-Kabbalah) yang tidak mengerti sesungguhnya apa yang terjadi. Penguasa sebenarnya bukanlah raja atau presiden, penguasa itu adalah "tangan-tangan terselubung".
Pada akhirnya kita perlu mencermati kembali perkataan Benjamin Disraeli (Seorang Yahudi Kabbalah anggota Freemasonry) dalam bukunya "Conningsby (1884), bahwa "Dunia sekrang diperintah oleh orang-orang dengan cara yang berbeda dari apa yang ada dalam benak mereka (non-Yahudi-Kabbalah) yang tidak mengerti sesungguhnya apa yang terjadi. Penguasa sebenarnya bukanlah raja atau presiden, penguasa itu adalah "tangan-tangan terselubung".
Siapakah tangan-tangan terselubung itu? Mungkinkah dia Dajjal La'natullah atau Anti-Christ menurut bahasa Bibel?
Pola Gerakan
-Menggunakan suap (termasuk bea-siswa), wanita (sex), dan prospek karier
dalam rangka menggaet tokoh-tokoh yang (potensial) menduduki posisi
tinggi di bidang akademik, politik, ekonomi, sosial, militer, dan
lain-lain. Sasarannya adalah mereka yang, berambisi, yang terpinggirkan,
dan atau, yang tengah terbenam dalam pusaran masalah pribadi, dan
sebagainya.
-Freemasonry bekerja dengan memusatkan pada penguasaan media massa. Jaringan kerja ini berada di bawah pengawasan dan kendali jaringan media massa internasional yang dikuasai pemodal Yahudi, seperti Viacom, Turner, Murdoch, dan lain-lain. Media-massa yang dikendalikan oleh “Freemasonry” bekerja dengan pola penyajian berita yang secara sengaja “memelintir” berita, memanipulasi fakta, berita bohong, dan menggunakan metode publikasi repetitif secara terus-menerus untuk membangun opini publik yang dikehendaki tentang sesuatu topik. Tidak hanya itu, media film juga merupakan alat doktrin mereka. Faktanya mereka menguasai lebih dari 70% rumah-rumah produksi di Hollywood.
-Freemasonry bekerja dengan memusatkan pada penguasaan media massa. Jaringan kerja ini berada di bawah pengawasan dan kendali jaringan media massa internasional yang dikuasai pemodal Yahudi, seperti Viacom, Turner, Murdoch, dan lain-lain. Media-massa yang dikendalikan oleh “Freemasonry” bekerja dengan pola penyajian berita yang secara sengaja “memelintir” berita, memanipulasi fakta, berita bohong, dan menggunakan metode publikasi repetitif secara terus-menerus untuk membangun opini publik yang dikehendaki tentang sesuatu topik. Tidak hanya itu, media film juga merupakan alat doktrin mereka. Faktanya mereka menguasai lebih dari 70% rumah-rumah produksi di Hollywood.
Berkaitan adanya hubungan antara Zionis-Freemason-Illuminati dengan Hollywood silahkan buka di (http://www.tcssite.com/video/PBKDZhu-EZw/watch.html)
Misi dan Agenda
Freemasonry dan Illuminati ditengarai sebagai dalang dari setidaknya 50%
pertumpahan darah dan peristiwa besar dalam sejarah manusia sejak abad
pertengahan. Mulai dari Perang Salib, Revolusi Perancis, Revolusi
Industri di Inggris, Perang Dunia I, Perang Dunia II, Holocaust, krisis
ekonomi dunia, peristiwa WTC, terorisme dan bahkan berdasarkan
dokumen-dokumen dan teks-teks yang valid gerakan mereka memiliki agenda
untuk menceburkan negara-negara kedalam Perang Dunia III.
Perang Dunia sangat penting bagi mereka dalam rangka menciptakan "Tata
Dunia Baru" atau "Novus Ordo Seculum" atau "Order of The New World".
Dengan harapan bahwa katika dan setelah perang akan semakin banyak
negara-negara yang membutuhkan dana, maka pada saat itulah mereka
memainkan pengaruhnya. Belajar dari Perang Dunia I dan II, para pemilik
modal Yahudi akan memberikan pinjaman dengan syarat yang mengikat.
Mereka akan memberikan modal untuk membangun persenjataan kedua belah
pihak agar keduanya saling menghancurkan, dan setelah negara-negara
hancur akibat perang maka negara-negara akan semakin memiliki
ketergantungan kepada para pemilik modal Yahudi.
Memang sulit dipercaya, namun itulah yang telah terjadi dan tengah
berlangsung SAAT INI. Setelah mengkonsolidasikan cengkeraman atas
keuangan sebagian besar dari negara – negara Eropa pada pertengahan
kedua abad-19, para bankir Yahudi mulai bekerja memperluas lingkungan
pengaruhnya ke ujung-ujung dunia dalam rangka persiapan mereka melakukan
serangan terhadap Amerika Serikat. Pada dasawarsa pertama abad ke-20
agenda mereka kian nyata dalam rangka mencapai tujuan untuk mendominasi
dunia. Mereka merekayasa serangkaian perang dunia dengan tujuan untuk
mengikis dunia lama untuk membangun suatu “Tata Dunia Baru”.
Rencana
ini digariskan oleh Albert Pike dengan sangat rinci. Ia sendiri tidak
lain adalah ‘The Souvereign Grand Commander of the Ancient and Accepted
Scottish Rite of Freemasonry’, tokoh puncak “Freemasonry” di Amerika
Serikat. Dalam salah satu suratnya kepada Giuiseppe Mazzini pada tanggal
15 Agustus 1871, Albert Pike menguraikan rancangan kelompok
“Freemasonry” yang kedengarannya nyaris tidak masuk akal.
Dalam surat yang ditulis pada penghujung abad ke-19 itu, Pike menyatakan
Perang Dunia I yang “diagendakan” pada awal abad ke-20 dirancang untuk
menghancurkan Czaris Rusia – dan menempatkan negeri yang luas itu ke
bawah kekuasaan para agen “Freemasonry”, Rusia yang baru itu akan
dijadikan “momok” untuk mencapai tujuan-tujuan “Freemasonry” ke seluruh
penjuru dunia.
Perang Dunia II, dirancang untuk dapat terjadi pada pertengahan abad
ke-20 melalui manipulasi terhadap perbedaan yang ada antara kaum
nasionalis Jerman dan politisi Zionis. Hal ini diharapkan akan
menghasilkan perluasan pengaruh Rusia non-Czaris dan berdirinya Negara
Israel di Palestina.
Perang Dunia III, direncanakan akan dilaksanakan pada awal abad ke-21
yang bersumber dari berbagai bentuk perbedaan yang menghasilkan
kekacauan dan konflik oleh agen-agen “Freemasonry”, antara kaum Zionis
dengan bangsa-bangsa Arab, Konflik itu dircncanakan akan meluas ke
seluruh dunia.
Masih menurut surat Albert Pike yang bertanggal 15 Agustus 1871 itu,
“Freemasonry” merancang melepaskan “kaum Nihilis dan Atheis untuk
memprovokasi suatu pergolakan sosial yang dahsyat, dimana dengan segala
kengeriannya akan diperlihatkan dengan sangat jelas kepada seluruh dunia
pengaruh dari Atheisme mutlak, kebuasan, yang akan menghasilkan
pergolakan yang bergelimang darah”.
“Kemudian
dimana-mana, rakyat akan berhadapan dengan kelompok yang berniat untuk
menghancurkan peradaban, dan mereka dipaksa untuk, mempertahankan diri
menghadapi kelompok minoritas revolusioner. Sementara itu banyak orang
yang merasa tertipu dengan agama Kristen. Sejak itu ummat manusia
kehilangan arah, dan dengan semangat kehendak untuk berketuhanan, mereka
mengidamkan sebuah idealisme, tetapi tidak tahu kemana memberikan
kepasrahan mereka; akhirnya mereka akan menerima cahaya sejati
(Illuminati) melalui manifestasi universal doktrin Lucifer yang sejati,
yang akhirnya dimunculkan secara terbuka, suatu manifestasi yang akan
menghasilkan gerakan reaksioner, yang akan disusul oleh kehancuran agama
Kristen dan Atheisme, keduanya dikalahkan dan dimusnahkan pada masa
yang bersamaan”.
Pada saat Albert Pike menuliskan suratnya di akhir abad ke-19 itu ada
lima ideologi yang berbeda satu dengan lainnya di panggung dunia yang
saling bertentangan dan tengah berjuang untuk memperebutkan
“Liebensraum” masing-masing. Kelima ideologi itu adalah :
1. Ideologi para bankir Yahudi yang berhimpun di dalam organisasi rahasia “Freemasonry”, mereka terdiri dari penguasa keuangan dunia.
1. Ideologi para bankir Yahudi yang berhimpun di dalam organisasi rahasia “Freemasonry”, mereka terdiri dari penguasa keuangan dunia.
2. Ideologi “Pan Slavik” Rusia yang aselinya digagas oleh raja William
yang Agung. Ideologi ‘Pan-Slavik’ menuntut dihapuskannya Austria dan
Jerman, kemudian harus disusul dengan penaklukan Persia dan India, yang
melahirkan perang antara lnggris dengan Rusia dalam ‘the Great Game’
pada tahun 1848.
3. Ideologi “Asia Timur Raya” digagaskan oleh Jepang. Ideologi ini
menyerukan adanya konfederasi bangsa-bangsa Asia Timur (’Dai Toa no
Senso’), yang dipimpin oleh Jepang, sebagai “Saudara Tua Asia”.
4. Ideologi “Pan Jermania” yang mencita-citakan penguasaan politik
Jerman atas benua Eropa, bebas dari supremasi Inggris di lautan, dan
mengadopsi kebijakan pasar-bebas bagi seluruh dunia.
5. Ideologi “Pan Amerika”, atau “Amerika untuk bangsa-bangsa Amerika”.
Ideologi ini menyerukan “perdagangan dan persahabatan dengan semua,
tanpa persekutuan”. Ideologi ini menegaskan ulang Doktrin Monroe pada
tahun 1834.
Yang terlewatkan oleh Albert Pike adalah ideologi “Pan Islamisme” yang
ada pada masa yang sama, yang bertujuan untuk menghimpun negara-negara
Islam di dunia, yang dikumandangkan oleh Sheikh Jalaludin aI-Afghani.
Entah disengaja atau tidak, mungkin saja ini suatu isyarat bahwa memang
untuk menghadapi diperlukan Khilafah Islamiyah sebagai benteng
pertahanan terakhir umat beragama, khususnya umat Islam.
Jika rencana para bankir Yahudi, atau “Freemasonry” itu berhasil, maka
Rusia, Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat, pada akhirnya akan berada di
bawah kekuasaan “Freemasonry” (kecuali Khilafah Islamiyah), yang sudah
lama merencanakan untuk menaklukkan dunia. Sebagai Qabalis sejati Albert
Pike menyebutnya rencana itu merupakan suatu karya besar Lucifer yang
tidak perlu peduli untuk mengorbankan nyawa beratus juta ummat manusia
dan menimbulkan kerugian bermilyar-milyar dolar dalam pelaksanaannya.
Beberapa di antara agenda “Freemasonry” itu, seperti Perang Dunia I dan
Perang Dunia II telah terjadi. Kalau rancangan itu benar, maka Perang
Dunia III, menurut Albert Pike akan terjadi pada awal abad ke21, dan
akan berawal karena masalah Israel dengan Palestina.
Sasaran pertama “Freemasonry” ialah membangun “Satu Pemerintahan Dunia”
(”E Pluribus Unum”), dan “Tata Dunia Baru” (“Novus Ordo Seclorum”),
dengan cara menyusupi negara-negara super power. Dimulai mereka dengan
menguasai Inggris. Kemudian menguasai Amerika Serikat dan dengan itu
membangun peradaban Barat-Zionis yang mereka yakini akan mampu
mempersatukan ummat manusia, di bawah satu sistem moneter yang berada di
dalam kendali mereka. Thesis Samuel Huntington tentang ‘the Clash of
Civilization’ – perbenturan peradaban Barat dengan peradaban Islam dan
Cina -, yang akan menghasilkan keluarnya Barat sebagai pemenang, sangat
besar kemungkinannya diilhami oleh gagasan kaum Qabalis membangun ‘Novus
Ordo Seclorum’ di atas.
Rencana yang dirancang oleh “Freemasonry” untuk mencapai tujuan
penaklukan dunia oleh kaum Qabalis bukan sekedar khayalan. Sejarah
membuktikan agenda kaum Yahudi itu ternyata telah berhasil terwujud.
Sepanjang garis rencana pencapaian tujuan akhir mereka, agenda itu
diteruskan oleh para bankir Yahudi dan kawan-kawan mereka di seluruh
dunia dengan cara menghimpun kekayaan di bidang usaha perbankan dan
investasi, real estate, dan industri. Sebagaimana akan terlihat pada
implementasinya, rencana itu telah dilaksanakan sedemikian mulusnya
sampai-sampai hal itu mendapatkan tepuk-tangan justru dari kalangan yang
akan mereka hancurkan.
Untuk itu kaum Qabalis-Freemasonry mengatakan, ada tiga jenis manusia di dunia, yaitu :
- Mereka yang menjadikan sesuatu itu terjadi.
- Mereka yang mengamati hal itu terjadi, dan
- Mereka yang terheran-heran tentang apa yang terjadi.
Mereka yang menjadikan sesuatu itu terjadi, yang dimaksud disini adalah
mereka yang bergerak dalam gerakan terselubung, yang memerintah dunia di
balik layar, merekalah kaum Kabbalis, Zionis, Freemason, Illuminati,
dan organisasi-organisasi sejenis.
Mereka yang mengamati hal itu terjadi, yaitu mereka yang memperhatikan,
meneliti gerak-gerik mereka, memberi peringatan kepada orang-orang akan
bahaya gerakan-gerakan tersebut.
Mereka yang terheran-heran tentang apa yang terjadi (kelak), yaitu mereka yang bersikap masa bodoh, acuh tak acuh terhadap peristiwa yang terjadi, ini karena mereka sudah termakan umpan propaganda kaum Kabbalis, mereka melihat dan mendengar apa yang terjadi, tetapi mereka tidak memikirnya, karena cinta dunia.
Mereka yang terheran-heran tentang apa yang terjadi (kelak), yaitu mereka yang bersikap masa bodoh, acuh tak acuh terhadap peristiwa yang terjadi, ini karena mereka sudah termakan umpan propaganda kaum Kabbalis, mereka melihat dan mendengar apa yang terjadi, tetapi mereka tidak memikirnya, karena cinta dunia.
Lalu, dimanakah posisi kita?
Wallahualam...
Referensi:
- -William G Carr. (1991). "Yahudi menggenggam Dunia". Jakarta : Al-Kautsar.
- -Herry Nurdi dalam "Gerakan Theosofy di indonesia"
- -The Diary of Dajjal
- -Artikel2 Ridwan Saidi mengenai Yahudi di indonesia
- -Kajian zionisme Indonesia (KAZI) : Diskusi dua mingguan majalah Sabili
Sumber: http://masyumicentre.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar