Sabtu, 20 April 2013
Bagaimana Cara Kerja Racun Ricin
VIVAnews - Barack Obama hampir saja menjadi korban serangan racun mematikan, ricin. Racun ini ditemukan "terlampir" dalam surat yang dikirim ke Gedung Putih.
Tak hanya orang nomor satu di AS itu, Senator Mississippi Roger Wicker kabarnya juga dikirimi surat mematikan itu. Nah, apa sebenarnya racun ricin ini?
Ricin merupakan senyawa sampingan yang dihasilkan dari pengolahan biji tanaman jarak. Di Indonesia, tanaman jarak lebih dikenal sebagai tanaman yang dikembangkan untuk bahan bakar ramah lingkungan.
Senyawa ini dapat mengakibatkan orang tewas karena menyebabkan gangguan sistem peredaran darah dan pernafasan. Dan, bahayanya lagi, sampai saat ini belum ditemukan penawarnya.
Dilansir CNN, saat ricin masuk dalam tubuh, satu molekul ricin akan membunuh satu sel. Para ahli medis mengatakan, ricin merupakan pembunuh ganas sekuat virus anthrax.
Jika senyawa ini terhirup, disuntikkan atau tertelan, kurang dari titik kecil ricin dapat membunuh seseorang dalam waktu 36-48 jam.
Saat ricin tertelan maka akan menyebabkan mual, muntah-muntah, pendarahan dalam pada lambung dan usus. Gejala ini akan berlanjut pada gagal hati, limpa dan ginjal yang menyebabkan kematian seseorang karena rusaknya sistem peredaran darah.
Jika biji kacang jarak ini ditelan utuh, tanpa kerusakan pada kulit biji, maka tidak menimbulkan bahaya. Namun, jika kulit biji rusak dan terkunyah, apalagi tertelan, racun pun bekerja di dalam tubuh.
Jika disuntikkan, racun ricin menyebabkan kematian langsung pada otot dan kelenjar getah bening dekat titik suntikan.
Selanjutnya, menyebabkan gagal fungsi organ utama dan perlahan-lahan akan menghilangkan nyawa.
Meracik Ricin
Dilansir Newyorker, ricin membidik molekul adenin dalam pabrik protein internal sel. Adenin merupakan salah satu isi dari molekul utama manusia (DNA dan RNA). Tanpa adenin, sel tidak dapat membuat protein dan bertahan hidup.
Ricin relatif mudah diekstrak dari biji jarak. Senyawa ini muncul dari biji jarak dengan berbagai bahan kimia untuk memantapkan protein.
Selanjutnya, ektrak itu dicuci dengan cairan pencuci untuk memurnikan racun. Penyaringan dari proses ini menghasilkan partikel ricin seukuran bakteri atau debu rumah tangga.
Sedikitnya, dua biji ricin cukup untuk menghilangkan nyawa seseorang.
Namun, ricin bukan sepenuhnya berbahaya. Kadang ada gunanya. Belum lama ini, sejumlah ilmuwan mengeksplorasi penggunaan ricin sebagai zat imun racun immunotoksin, zat yang dapat membantu sistem kekebalan tubuh dengan membunuh sel-sel berbahaya.
Dengan melampirkan molekul ricin ke antibodi yang ditargetkan hanya pada sel-sel kanker, para ilmuwan di UT Southwestern Medical Center mengklaim, telah mencapai hasil yang baik untuk mengobati penyakit kanker Hodgkin dan pasien limfoma non-Hodgkin.
Penggunaan ricin juga dimanfaatkan untuk menargetkan sel leukimia dan sel kanker usus besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar