Survei yang dilakukan oleh Clorox teresbut mengungkap, 1 dari 8 laki-laki menggunakan sniff test atau tes bau untuk menentukan kapan harus mencuci celana dalam. Kalau belum tercium bau tak sedap, maka bagi para lelaki tersebut memakai ulang celana dalam masih dihalalkan.
Kedengarannya memang menjijikkan, tetapi apa kata para ahli terkait kebiasaan ini?
Rachel McQueen, PhD, seorang profesor ekologi manusia dari University of Alberta mengatakan tidak masalah untuk tidak mencuci celana dalam jika belum berbau. Menurutnya, kebiasaan itu tidak sepenuhnya salah karena tujuan mencuci memang menghilangkan bau dan noda.
Meski begitu, ia lebih menyarankan agar tidak menunggu celana dalam berbau saat hendak memutuskan untuk mencuci. Jenis pakaian dalam ini idealnya hanya sekali pakai lalu dicuci karena hidung manusia tidak selalu bisa mencium bau dengan tepat.
Berikut penjelasan Prof McQueen tentang aturan cuci pakaian pada laki-laki, seperti dikutip dari MensHealth.
1. Celana dalam
Idealnya hanya sekali pemakaian lalu harus dicuci. Pakaian ini digunakan di daerah yang sangat intim, rentan ditumbuhi bakteri dan bau-bau tidak sedap sehingga harus lebih sering dibersihkan.
2. Celana jeans
Tidak masalah untuk memakai ulang celana jeans hingga 5-10 kali sebelum dicuci. Selain karena kontak dengan kulit masih dibatasi oleh celana dalam, bahan demin pada celana jeans juga cukup baik dalam meredam bau.
3. Kaus oblong
Bagian ketiak paling sering bersentuhan dengan kaos oblong sehingga pakaian ini harus lebih sering dicuci, meski diakui oleh McQueen tidak perlu sesering celana dalam. Boleh dipakai ulang 2-3 kali, setelah itu harus dicuci.
4. Kaus kaki
Aturan cuci kaus kaki pada laki-laki hampir sama seperti celana dalam, yakni hanya boleh dipakai sekali lalu harus dicuci karena banyak menampung keringat dan bakteri di kaki. Tidak perlu menunggu tes bau, sebab kalau sudah berbau maka baunya bisa sampai ke mana-mana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar